Bahasa Urdu

bahasa Indo-Arya yang dituturkan di Asia Selatan

Bahasa Urdu atau Urdu Zabaan (juga disebut Lashkari oleh penuturnya[14][15] dieja secara lokal لشکری) merupakan salah satu bahasa termuda dari cabang Indo-Arya. Kata ''Urdu'' berasal dari bahasa Turki 'Ordu' yang berarti kamp atau tenda. Akar bahasa ini, pada mulanya diperkirakan dari bahasa Khari Boli yang dituturkan oleh penduduk kota New Delhi.

Bahasa Urdu
اُردُو
Bahasa Urdu baku
"Urdu" yang ditulis dalam abjad Perso-Arab bergaya Nastaliq
Pengucapan[ˈʊrd̪uː] ( simak)
WilayahPakistan (digunakan sebagai basantara mayoritas penduduknya)[a]
India (sebagai bahasa minoritas di wilayah Sabuk Hindustan & Deccan)[b]
Afghanistan (sebagai bahasa minoritas)[c]
Nepal (sebagai bahasa minoritas di wilayah Terai)[d]
Bangladesh (sebagai bahasa minoritas di Old Dhaka)[e]
Etnisorang Urdu dan penutur bahasa Urdu dari suku bangsa lainnya
PenuturB1: 70.000.000 juta (2011–2018)[1]
B2: 160.000.000 juta (2018)[1]
Total: 230.000.000 juta[1]
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[2]

Bentuk awal
Dialek
Bahasa Isyarat Indo-Pakistan
  • Bahasa Isyarat Urdu[3]
Status resmi
Bahasa resmi di
 Pakistan
(bahasa resmi)

 India
(8th Schedule, status resmi tergantung wilayah negara bagian)[4]

Diakui sebagai
bahasa minoritas di
 Afrika Selatan (bahasa dilindungi)[9]
Diatur olehNational Language Promotion Department (Pakistan)
National Council for Promotion of Urdu Language (India)
Kode bahasa
ISO 639-1ur
ISO 639-2urd
ISO 639-3urd
Glottologurdu1245[10]
Linguasfer59-AAF-q
IETFur
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Urdu diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC1 National
Bahasa Urdu dikategorikan sebagai C1 National menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini menjadi bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara
Referensi: [11][12][13]

Lokasi penuturan
Peta yang menunjukkan perdebatan bahasa Urdu di Pakistan dan India dengan rincian sebagai berikut:
Area yang menuturkan bahasa Urdu sebagai bahasa ibunda mayoritas penduduknya maupun menjadi bahasa resmi dan semi-resmi
Area yang tidak memiliki status resmi maupun semi-resmi dalam konstitusinya, namun masih dituturkan oleh penduduknya
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Asal usul bahasa ini memiliki banyak versi, salah satunya adalah bahwa tahun 413-583 Hijriah merupakan masa di mana orang-orang Muslim yang berbahasa Persia dan Turki mulai bermigrasi ke daratan Hindustan, khususnya Punjab. Para pendatang ini terdiri atas tentara dan para ulama. Ulama-ulama mulai menyebarkan ajaran Islam ke kawasan ini pada masa yang bersamaan. Perkawinan campuran antara pendatang asal Persia dan penduduk lokal pun terjadi. Hingga akhirnya, terjadilah percampuran antara bahasa Persia dan bahasa Punjabi yang menjadi cikal bakal lahirnya Bahasa Urdu. Ada versi lain yang mengungkapkan bahwa pada masa perpindahan kekuasaan Qutubuddin Aibak dari Lahore ke New Delhi pada tahun 1193 juga menimbulkan interaksi antara penguasa dan warga setempat sehingga muncullah bahasa yang disebut sebagai Urdu.

Nama lain Urdu: Dakhini (Dakani, Deccan, Desia, Mirgan), Pinjari, Rekhta (Rekhti). Di India selatan namanya berganti menjadi Dakhini, sedangkan di barat daya India menjadi Gurjari. Di wilayah New Delhi namanya berubah dari Hindi menjadi Hindavi dan Hindustani.

Penyebaran bahasa

sunting

Bahasa ini dipakai sekitar kurang lebih 100 juta masyarakat Muslim di Pakistan dan India. Bahasa Urdu sebenarnya serupa dengan Bahasa Hindi, dikarenakan akarnya yang sama yakni dari bahasa Sanskerta yang merupakan induk dari semua bahasa di anak benua ini.

Jumlah penutur asli bahasa Urdu saat ini mencapai 60.290.000 jiwa dan 104.000.000 jiwa termasuk yang menggunakannya sebagai bahasa kedua (1999).

Selain di kedua negara di atas, bahasa Urdu juga dipakai oleh sekitar 600 ribu Muslim Bihar yang tinggal di kamp-kamp pengungsi Bangladesh.

Hubungan Urdu dan Hindi

sunting

Bahasa Urdu dan Bahasa Hindi pada dasarnya merupakan bahasa yang sama, sehingga pada masa penjajahan Britania Raya demi menjembatani perbedaan antara Hindu dan Islam yang meruncing pada masa itu, dipergunakanlah istilah Hindustani. Akan tetapi, sejak terpecahnya India dan Pakistan pada tahun 1947, istilah Hindi dan Urdu lebih mencuat.

Penutur Bahasa Hindi dan Urdu dalam percakapan sehari-hari dapat saling memahami karena banyaknya kemiripan pada kosakatanya. Kedua bahasa ini juga membentuk Hindustani yang merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia dan yang paling disukai.

Namun demikian, perbedaan mendasar dari kedua bahasa ini adalah:

  • Kosakata bahasa Urdu banyak menyerap kata-kata dari bahasa Arab dan bahasa Persia, sedangkan Hindi lebih condong pada penghidupan kembali kata-kata dalam bahasa Sanskerta.
  • Sistem penulisan: Bahasa Hindi menggunakan aksara Dewanagari, sedangkan Bahasa Urdu memakai sistem penulisan Arab-Persia dengan penambahan pada huruf-huruf tertentu serta ditulis melalui sistem Nasta'liq.

Perbedaan yang makin mendasar inilah yang mengakibatkan penutur Hindi dan Urdu mengalami kesulitan dalam memahami bahasa masing-masing. Penutur Urdu akan dapat memahami film-film Bollywood yang berbahasa Hindi. Namun, mereka akan merasa kesulitan untuk memahami siaran berita dalam bahasa tersebut karena pengaruh bahasa Sanskerta dalam Hindi, demikian pula sebaliknya.

Status bahasa

sunting

Merupakan bahasa resmi di Pakistan, meskipun penutur aslinya hanya 8% dari seluruh penduduk dan umumnya berasal dari kalangan Mohajir yang eksodus dari India pada tahun 1947. Sedangkan di India, bahasa Urdu juga menjadi salah satu bahasa resmi dengan konsentrasi penutur terbanyak di negara bagian Jammu-Kashmir, Uttar Pradesh dan kota Hyderabad, Andhra Pradesh.

Kesusastraan Urdu

sunting

Bahasa Urdu merupakan salah satu bahasa yang sangat kaya, dan bercita rasa tinggi. Banyak sekali karya-karya sastra yang ditulis dalam bahasa ini dan berpengaruh dalam dunia sastra, baik di kawasan Asia Selatan, maupun dunia Islam pada umumnya. Puisi berbahasa Urdu untuk pertama kalinya ditulis oleh Masud Saad Salman pada tahun 1066 Masehi. Aliran-aliran sastera (prosa maupun puisi) dalam Bahasa Urdu sangatlah banyak, seperti:

Selain itu banyak sekali karya-karya tulis Islami yang ditulis dalam Bahasa Urdu dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia, contohnya karya-karya Muhammad Iqbal yang sangat mengemuka.

Dialek Urdu

sunting

Dalam perkembangannya, bahasa Urdu juga terbagi atas beberapa dialek, dialek yang dikenal antara lain Dakhini atau Dekkan yang dipakai di kawasan India Selatan, dan perbedaan dengan Urdu Baku adalah lebih sedikitnya kata-kata Arab-Persia di dalamnya, sedangkan Rekhna adalah varian yang dipakai dalam kesusastraan Urdu.

Kalimat sehari hari

sunting
  • Salaam! (سلام) = Halo!
  • Aap kaise hain? (آپ کيسے ہيں؟ (diucapkan oleh laki-laki)) / Aap kaisi hain? (آپ کیسی ہيں؟ (diucapkan oleh perempuan)) = Apa kabar?
  • Main thik hun (میں ٹھیک ہوں) = Saya baik-baik saja
  • Shukriya (شکریہ) = Terima kasih
  • Khush aamdiid (خوش آمدید) = Sama-sama
  • Aap kaa naam kya hai? (آپ كا نام كيا ہے) = Siapa namamu?
  • Meraa naam….hai (ميرا نام ... ہے) = Nama saya…
  • Khuda Hafiz! (خدا حافظ) / Allah Hafiz! (اللہ حافظ) = Sampai Jumpa

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c Urdu di Ethnologue (edisi ke-25, 2022)  
  2. ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022 
  3. ^ "Indo-Pakistani Sign Language", Encyclopedia of Language and Linguistics
  4. ^ "Official languages specified in the Constitution of India". Jagran Prakashan. 29 March 2018. 
  5. ^ "Urdu second official language in Andhra Pradesh". Deccan Chronicles (dalam bahasa Inggris). 24 March 2022. Diakses tanggal 25 March 2022. 
  6. ^ "Bill recognising Urdu as second official language passed". The Hindu (dalam bahasa Inggris). 23 March 2022. Diakses tanggal 1 April 2022. 
  7. ^ "Urdu is Telangana's second official language". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). 16 November 2017. Diakses tanggal 27 February 2018. 
  8. ^ "Urdu is second official language in Telangana as state passes Bill". The News Minute. 17 November 2017. Diakses tanggal 27 February 2018. 
  9. ^ "Constitution of the Republic of South Africa, 1996 - Chapter 1: Founding Provisions". www.gov.za. Diakses tanggal 6 December 2014. 
  10. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Urdu". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  11. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  12. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  13. ^ "Bahasa Urdu". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  14. ^ Mala Dayal (1 August 2010). Celebrating Delhi. Penguin Books Limited. hlm. 147–. ISBN 978-81-8475-273-1. 
  15. ^ M. Fazlul Hasan (1970). Bangalore Through the Centuries. Historical Publications. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan