Olahraga

bentuk aktivitas kompetitif, biasanya dalam bentuk fisik
(Dialihkan dari Budaya olahraga)

Olahraga (bentuk tidak baku: olah raga)[1] adalah bentuk aktivitas fisik yang biasanya bersifat kompetitif dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik seseorang seraya memberikan hiburan bagi pemain ataupun penonton.[2][3] Olahraga merupakan aktivitas fisik yang disengaja dan direncanakan mulai dari arah, tujuan, waktu, dan lokasinya.[4] Dalam kehidupan bersosial, olahraga merupakan suatu fenomena sekaligus bentuk ekspresi manusia.[5] Olahraga dapat dilakukan secara individu maupun beregu.

Kegiatan olahraga di kalangan anak berfungsi untuk menyehatkan sekaligus sebagai kegiatan interaksi sosial.

Definisi lain, olahraga adalah aktivitas yang bersifat kompetitif yang melibatkan kemampuan fisik dan mental, yang dalam permainannya harus ada tata aturannya sehingga dalam suatu kompetisi olahraga akan ada pihak yang menang dan kalah.[6] Olahraga yang melibatkan kemampuan fisik sebagai pengendali besar dalam mempengaruhi hasil permainan, meliputi sepak bola, basket, bulu tangkis, dan lain-lain. Sedangkan olahraga yang tidak terlalu melibatkan kemampuan fisik, meliputi permainan kartu dan catur.[7]

Sejarah

sunting

Keterlibatan olahraga dalam kehidupan manusia terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Pada masa itu, olahraga digunakan sebagai pendukung latihan bagi para prajurit untuk persiapan perang. Beberapa cabang olahraga seperti lempar lembing, dan lempar cakram yang merupakan adaptasi olahraga pada zaman dulu.[8]

Seiring berjalannya waktu, olahraga mengalami perkembangan dan membentuk berbagai macam jenis olahraga. Monumen Pharaoh yang terletak di Mesir, menunjukkan berkembangan olahraga pada cabang lari yang direpresentasikan oleh Zoser berpartisipasi dalam perlombaan lari saat festival.[9] Olimpiade olahraga pertama dilaksanakan pada 776 Sebelum Masehi (SM) oleh Yunani kuno. Pada saat itu, olimpiade hanya dapat diikuti oleh laki-laki Yunani saja khususnya yang bebas dari perbudakan. Pada tahun 1896, olimpiade modern pertama diselenggarakan di Athena, Yunani dibawah kepemimpinan Pierre de Coubertin.

Cabang olahraga modern

sunting

Berikut adalah daftar tidak lengkap dari cabang-cabang olahraga yang masih dipertandingkan pada era modern

Manfaat Olahraga

sunting

Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien. Kombinasi diet, olahraga dan tidur merupakan kunci yang penting untuk kesehatan total. Oleh karena itulah olahraga sangat digemari banyak orang. Dengan berolahraga rutin, secara tidak langsung tubuh juga akan memiliki kondisi yang lebih prima serta ideal dibandingkan sebelumnya. Pikiran jauh lebih tenang, dan diri menjadi jauh lebih produktif.[10]

Popularitas

sunting

Popularitas olahraga di dunia pada tahun 2018 berdasarkan jumlah penggemar:[11]

# Olahraga Penggemar Lingkup
1 Sepak bola 4 miliar Global
2 Kriket 2.5 miliar Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran
3 Hoki lapangan 2 miliar Eropa, Afrika, Asia, dan Australia
4 Tenis 1 miliar Global
5 Voli 900 juta Eropa Barat dan Amerika
6 Tenis meja 875 juta Global
7 Bola basket 825 juta Global
8 Bisbol 500 juta AS, Karibia, dan Jepang
9 Sepak bola rugbi 475 juta Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran
10 Golf 450 juta Eropa Barat, Asia Timur, Amerika Utara

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. 
  2. ^ "Definition of sport - Services - SportAccord - International Sports Federation". web.archive.org. 28 Oktober 2011. Archived from the original on 2011-10-28. Diakses tanggal 2 Februari 2022. 
  3. ^ "Sports". ScienceDaily (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Februari 2022. 
  4. ^ Superadmin. "Mengenal Jenis Aktivitas Fisik". Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Februari 2022. 
  5. ^ Setyawan, Danang Aji (Juli 2016). "Fair Play dalam Olahraga". Jendela Olahraga (dalam bahasa Inggris). 1 (1): 3. doi:10.26877/jo.v1i1. ISSN 2527-9580. 
  6. ^ Klein, Shawn E. (14 Desember 2016). Defining Sport: Conceptions and Borderlines (dalam bahasa Inggris). Lexington Books. hlm. 209. ISBN 978-1-4985-1158-2. 
  7. ^ Klein, Shawn E. (14 Desember 2016). Defining Sport: Conceptions and Borderlines (dalam bahasa Inggris). Lexington Books. hlm. 210. ISBN 978-1-4985-1158-2. 
  8. ^ "The History of Sports". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-02. 
  9. ^ "History of Sports in Ancient Egypt". web.archive.org. 2006-10-29. Archived from the original on 2006-10-29. Diakses tanggal 2022-02-02. 
  10. ^ "Pentingnya Olahraga Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri". Satu Persen. 2020-09-18. Diakses tanggal 2020-10-07. 
  11. ^ "The Most Popular Sports in the World". World Atlas. 2018. Diakses tanggal 17 August 2018. 

Pranala luar

sunting