Sesawi hitam
Sesawi hitam, black mustard, atau Brassica nigra (L.) WDJ. Koch merupakan tanaman semusim yang ditanam untuk dimanfaatkan bijinya sebagai rempah-rempah. Biji sesawi hitam diolah menjadi mustar. Mustar hitam yang dihasilkannya merupakan mustar dengan "daya sengat" yang paling kuat — namun nyaris tanpa aroma — dibandingkan dengan sumber mustar lainnya. Sebagaimana sesawi lain, efek "sengatan" ini berasal dari kandungan beberapa bahan golongan glukosinolat seperti sinalbin, sinigrin, dan sinapin.
Brassica nigra | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Brassicales |
Famili: | Brassicaceae |
Genus: | Brassica |
Spesies: | B. nigra
|
Nama binomial | |
Brassica nigra (L.) WDJ. Koch
|
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari daerah Laut Tengah timur laut dan sekarang tersebar hingga India. Di India bijinya digunakan sebagai salah satu komponen bumbu kari dan sumber minyak masak, walaupun semakin terdesak oleh sesawi India. Kandungan minyaknya mencapai 30% dan sebagian besar mengandung asam lemak tak jenuh. Di Eropa Timur dan Kanada biji yang telah dilepas cangkangnya digunakan sebagai penekan batuk dan mengatasi infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA) sebelum digunakannya obat-obatan modern. Caranya adalah dengan membuat semacam balur yang diletakkan di dada atau punggung hingga si sakit merasakan "sengatan".
Di Etiopia tumbuhan ini dibiakkan sebagai sayuran di Gondar, Harar dan Shewa, di mana batang dan daunnya dimakan setelah dimasak dan bijinya dipakai sebagai bumbu masakan. Nama tumbuhan ini dalam bahasa Amharik adalah senafitch.[1]
Semenjak tahun 1950-an sesawi hitam mulai kehilangan popularitas dan digantikan oleh sesawi coklat (sesawi India) karena tersedia kultivar sesawi coklat yang lebih mudah dipanen secara mekanis.
Tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 50 hingga 250 cm dengan mahkota bunga berwarna kuning. Daunnya ditutupi dengan rambut-rambut kecil. Di alam, sesawi hitam bersifat oportunis dan dapat tumbuh di sembarang tempat sehingga sering menjadi gulma. Bijinya kecil, dengan diameter kurang dari 1mm.
Dalam tradisi Kristen, biji sesawi hitam inilah yang diperkirakan yang dimaksud dalam "Perumpamaan biji sesawi" yang disampaikan Jesus dalam beberapa kitab Injil.[2]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Zemede Asfaw, "Conservation and use of traditional vegetables in Ethiopia" Diarsipkan 2012-07-07 di Wayback Machine., Proceedings of the IPGRI International Workshop on Genetic Resources of Traditional Vegetables in Africa (Nairobi, 29–31 August 1995)
- ^ Post, George Edward (1900). "Mustard". Dalam James Hastings. A Dictionary of the Bible.