Boy Shandy

penyanyi dan pemeran laki-laki asal Indonesia
(Dialihkan dari Boy Sandi)


Boy Shandy (lahir 11 April 1975) adalah penyanyi Tunanetra Indonesia.[1] Ia identik dengan kacamata hitam, karena selalu menggunakannya saat menyanyi.[1] Lagu-lagunya yang populer di antaranya Sakiknyo Patah Bacinto, Padiah Luko, dan Manyeso Dalam Dado.[1] Ia menguasai banyak genre musik, mulai dari pop Minang, Melayu, nostalgia Indonesia, saluang, gamad, dangdut nostalgia, remix hingga slow rock sudah mengalun dari bibirnya.[1]

Boy Shandy
LahirBoy Shandy
11 April 1975 (umur 49)
Padang, Indonesia
Pekerjaanpenyanyi, produser rekaman, aktor
Suami/istri
(m. 2005)
AnakLivana Gita
Orang tuaBurhanudin
Malinur
Karier musik
GenrePop
Tahun aktif1998–sekarang
LabelSoneta Record, Insictech Musicland Sdn Bhd

Kehidupan awal

sunting

Boy merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Burhanudin dan Malinur. Ia mengalami kebutaan saat berumur dua tahun.[1]

Semasa kecil, ia menjalani hidup menjadi seorang pengamen.[1]

Karier

sunting

Nedi Gampo merupakan musisi senior yang pertama kali mengajaknya ke dapur rekaman.[1] Berbekal kemahirannya menciptakan dan mengaransemen lagu, membuat Boy Shandy mengembangkan sayap menjadi produser pada tahun 2007.[1] Bersama sang istri, ia mendirikan studio rekaman berlabel Sonata Record.[1] Sederet penyanyi pendatang baru sudah diorbitkannya melalui label ini, seperti Rina Viola, Cici Wianora, Suci Piliang, Ril Gani, Real Andrean, dan Lala Bunga.[1]

Kehidupan pribadi

sunting

Ia menikah dengan Anita Febrina, yang berasal Payakumbuh, pada akhir 2005 lalu dan mempunyai seorang anak bernama Livana Gita.[1]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k "Boy Shandy, Menguntai Inspirasi dari Kacamata Hitam". Padang Ekspres. 15 Agustus 2015. Diakses tanggal 12 Juni 2019.