Bom Polres Poso 2013

aksi terorisme di Indonesia

Bom Polres Poso 2013 terjadi pada tanggal 3 Juni 2013 di Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia. Ledakan bom terjadi pada pukul 08.03 WITA di antara pos jaga dan masjid Mapolres Poso. Ledakan bom terjadi dua kali, membuat tubuh pelaku dan motor yang dikendarainya hancur.[1][2] Ledakan ini menewaskan pelaku, dan melukai 1 orang pekerja bangunan.[3]

Bom Polres Poso 2013
LokasiPoso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Tanggal3 Juni 2013; 11 tahun lalu (2013-06-03)
8:03 pagi (UTC+8)
SasaranPolres Poso
Jenis serangan
Alat peledak improvisasi
Korban tewas
1
PelakuZainul Arifin

Kronologi

sunting

Pada pukul 8:03 WITA, seseorang yang tidak dikenal mulai memasuki wilayah Mapolres Poso dengan menggunakan sepeda motor bermerek Yamaha Jupiter. Ia sempat ditegur oleh petugas, tetapi terus melintasi pos penjagaan. Tidak lama kemudian, terdengar ledakan kecil dan diikuti dengan ledakan besar yang menghancurkan tubuh orang tersebut. Seorang pekerja bangunan yang kebetulan berada tidak terlalu jauh dari TKP, mengalami luka-luka.[4] Pelaku diduga menargetkan kerumunan polisi yang sedang berkumpul sehabis apel pagi di Mapolres tersebut. Namun, sebelum mencapai targetnya, ia sudah meledakkan bom yang menempel di badannya.[1]

Investigasi

sunting

Polisi menyelidiki tipe bom yang digunakan pelaku, dan hasil temuan awal mengungkap ditemukannya serpihan tupperware. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen. Pol. Suhardi Alius, menyebutkan bahwa tidak ada kerusakan berarti pada bagian wajah pelaku sehingga proses identifikasi pelaku diharapkan bisa segera dilakukan.[4] Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen. Pol. Boy Rafli Amar, jenazah pelaku diberangkatkan melalui jalur darat menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu, sekitar pukul 13.00 WITA. Pada saat yang sama, Mabes Polri mengirimkan tim ahli DNA ke Palu untuk membantu mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri.[5]

Sehari setelah ledakan, Polres Poso merilis foto wajah pelaku bom bunuh diri. Foto itu kemudian ditempelkan di tempat-tempat umum serta Polsek di seluruh Kabupaten Poso dengan harapan agar masyarakat dapat memberikan informasi atau setidaknya mengetahui identitas pelaku.[6] Pada tanggal 12 Juni 2013, muncul dugaan bahwa identitas pelaku adalah seorang warga dari Desa Labuan, Kecamatan Lage bernama Wawan. Dugaan ini muncul karena adanya beberapa pihak yang mengklaim sebagai orang tua dan anak Wawan. Mereka menyampaikan bahwa Wawan dalam beberapa hari terakhir tidak pernah pulang, dan bahwa ia memiliki ciri-ciri yang sama dengan sketsa wajah yang dirilis oleh kepolisian beberapa hari sebelumnya. Mereka kemudian melakukan proses tes DNA, meskipun klaim ini tidak terbukti.[7]

Pada tanggal 18 Juni 2013, Mabes Polri berhasil mengidentifikasi identitas pelaku. Ia bernama Zaenul Arifin alias Arif Petak, asal Lamongan, Jawa Timur. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes. Pol. Agus Rianto menyebutkan bahwa identitasnya diketahui setelah hasil tes DNA dinyatakan cocok dengan ibu kandungnya, Jumaroh. Sebelumnya, ada beberapa keluarga yang menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan dengan pelaku. Hasil tes DNA untuk mereka terbukti negatif, dan hanya Jumaroh yang dinyatakan positif dan terbukti sebagai ibu kandung Arif.[2] Jenazah Arif dimakamkan pada tanggal 25 Juni 2013 di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, dengan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian.[8]

Dampak

sunting

Pada tanggal 10 dan 11 Desember 2014, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang yang diduga terkait dengan kasus bom bunuh diri Zaenul Arifin alias Arif Petak di Polres Poso pada pertengahan 2013. Kombes. Pol. Agus Rianto menjelaskan bahwa kedua terduga teroris yang dimaksud adalah Ahmad Wahyono alias Yono Adem dan Farid Ma'ruf alias Farid Tinombo. Mereka berdua diduga berperan sebagai perakit bom dan pemasok logistik kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso di pegunungan Poso Pesisir bersaudara.[9]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Prambadi, Gilang Akbar (3 Juni 2013). Ichsan, A. Syalabi, ed. "Kronologi Bom Motor Serang Polres Poso". Republika. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  2. ^ a b Maharani, Dian (18 Juni 2013). Hindra, ed. "Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri Poso Sudah Diketahui". Kompas.com. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  3. ^ Maruto, Riski (3 Juni 2013). Haryati, ed. "Markas Polres Poso diguncang bom bunuh diri". ANTARA News. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  4. ^ a b "Bom bunuh diri meledak di Mapolres Poso". BBC Indonesia. 3 Juni 2013. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  5. ^ "Jasad Pelaku Bom Bunuh Diri di Polres Poso Dievakuasi ke Palu". detikcom. 3 Juni 2013. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  6. ^ Litha, Yoanes (4 Juni 2013). "Polres Poso rilis wajah pelaku bom bunuh diri". Sindonews.com. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  7. ^ "Pelaku Bom Bunuh Diri di Polres Poso Bernama Wawan, Warga Desa Labuhan?". detikcom. 13 Juni 2013. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  8. ^ Sujatmiko (25 Juni 2013). Surabaya, Kukuh S Wibowo, ed. "Pelaku Bom Bunuh Diri di Polres Poso Dimakamkan". Tempo.co. Diakses tanggal 26 Oktober 2017. 
  9. ^ Fakhrana, Rinaldy Sofwan (15 Desember 2014). "Densus 88 Tangkap Perakit Bom Poso". CNN Indonesia. Diakses tanggal 26 Oktober 2017.