Bolometer adalah alat untuk mengukur energi radiasi atau sinar elektromagnet, biasa digunakan dalam militer sebagai detektor pada kamera pencitra panas.[1][2] Bolometer biasa dikenal dan banyak dipakai publik sebagai sensor infra merah.[2] Prinsip kerja bolometer adalah dengan mengukur nilai pertambahan nilai tahanan akibat pemanasan dari penyinaran.[1] Bolometer juga digunakan pada teropong bintang untuk menemukan panas penyinaran dari bintang.[1] Penggunaan bolometer pada militer pernah digunakan pada perang dunia kedua untuk mengamati datangnya kapal perang dengan mendeketksi panas yang dipancarkan dari kapal perang tersebut.[1] Penggunaan bolometer dapat mengatasi keterbatasan pengindraan visual seperti kurangnya intensitas cahaya, ataupun pengamatan pada daerah yang berbahaya.[2] Bolometer dapat mengenali objek dalam kondisi gelap total tanpa pencahayaan, menjejak panas rudal, dan pengujian bahan metal tertentu.[3] Bolometer memiliki keunggulan dibanding tipe sensor infra merah lainya karena memiliki ukuran yang kecil, sensitivitas yang cukup tinggi, dan biaya produksi yang murah.[3] Bolometer dikembangkan dengan melibatkan teknologi microelectromechanical system (MEMS).[3]

Jaring bolometer untuk menangkap gelombang mikro kosmik

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d Ensiklopedi Indonesia I A-CER. Jakarta: Ichtiar Baru – Van Hoeve. 1980. 
  2. ^ a b c Karima, Annisa. "Perancangan Dan Simulasi Sensor Bolometer Menggunakan Coventorware Untuk Kamera Pencitra Panas". ITB. Diakses tanggal 28 Mei 2014. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c Idris, Irman. "Pengembangan Sensor Bolometer Berbasis Teknologi Mems Untuk Aplikasi Kamera Citra Panas". Dewan Riset Nasional. Diakses tanggal 28 Mei 2014. [pranala nonaktif permanen]