Gendersternchen

(Dialihkan dari Bintang gender)

Gendersternchen (secara harfiah berarti "bintang gender") adalah penggunaan tanda bintang (*) yang tidak baku dalam bahasa Jerman modern untuk menjadikan suatu kata menjadi netral gender.[1] Cara menggunakannya adalah dengan menambahkan tanda bintang dan kemudian dengan akhiran jamak feminin "-innen". Sebagai contoh, Fahrer dalam bahasa Jerman berarti "pesepeda" dan merupakan kata benda maskulin, sehingga kemudian ditambahkan tanda bintang dan akhiran -innen menjadi Fahrer*innen. Tujuan penggunaannya adalah agar mencakup tidak hanya pesepeda laki-laki, tetapi juga perempuan dan non-biner.[2]

Plang yang bertuliskan "Radfahrer absteigen" (Pesepeda, turun) telah divandal agar menjadi netral gender.

Alternatif dari penggunaan bintang gender meliputi Binnen-I, jeda gender (yang menggunakan garis bawah alih-alih tanda bintang), atau menggunakan istilah yang dianggap netral gender seperti Leute (orang).[3] Gender bintang telah dinyatakan sebagai Anglisisme Bahasa Jerman Tahun Ini pada tahun 2018 oleh Leibniz-Institut für Deutsche Sprache.[4]

Pelafalan

sunting

Saat membaca, bintang gender ditandai dengan menggunakan konsonan letup celah-suara (glottal stop).[5][6]

Penggunaan

sunting

Penggunaan bintang gender dapat ditilik kembali ke tahun 2013.[7] Bintang gender telah digunakan oleh Senat Berlin sejak tahun 2017[8] dan Partai Hijau Jerman sejak 2015.[9][10]

Tanggapan

sunting

Pada 2019, Asosiasi untuk Bahasa Jerman melancarkan petisi yang menentang penggunaan bintang gender. Menurut mereka, bintang gender adalah "gangguan yang menghancurkan" bahasa Jerman dan menghasilkan "struktur bahasa yang konyol". Petisi ini telah ditandatangani oleh lebih dari 100 penulis dan cendekiawan.[11] Luise F. Pusch, seorang pakar bahasa feminis Jerman, juga mengkritik bintang gender karena masih menjadikan wanita sebagai "pilihan kedua" dengan menggunakan akhiran feminin.[12]

Pada 2020, Asosiasi untuk Bahasa Jerman menyatakan Gendersternchen sebagai salah satu dari 10 Kosa Kata Bahasa Jerman Tahun Ini.[13]

Referensi

sunting
  1. ^ Loxton, Rachel (1 November 2019). "From Fräulein to the gender star: Germany's language revolution". The Local. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-20. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  2. ^ Berger, Miriam (15 December 2019). "A guide to how gender-neutral language is developing around the world". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-27. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  3. ^ Walser, Franziska (September 2019). "Gender: how fair is the German language?". Alumniportal Deutschland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-24. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  4. ^ "Anglizismus des Jahres 2018". Leibniz-Institut für Deutsche Sprache. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-11. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  5. ^ Bukenberger, Carina (22 January 2020). "Wie spricht man einen Genderstern?". Leonarto (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-30. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  6. ^ Stefanowitsch, Anatol (9 June 2018). "Gendergap und Gendersternchen in der gesprochenen Sprache". Sprachlog.de (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  7. ^ Johnson, Ian (7 Maret 2019). "Gender neutral wording is making German ridiculous, asserts association". Deutsche Welle. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  8. ^ Steinhauer, Anja; Diewald, Gabriele (1 October 2017). Richtig gendern: Wie Sie angemessen und verständlich schreiben [Gendering correctly: How to Write Appropriately and Understandably]. Berlin: Bibliographisches Institut Duden. hlm. 46. ISBN 978-3-411-91250-6. OCLC 1011112208. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2021-01-30. 
  9. ^ Meiritz, Annett (18 November 2015). "Grüne wollen den Gender-* ganz groß rausbringen". Der Spiegel (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-04. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  10. ^ Riese, Dinah (19 November 2015). "Die Grünen und der Gender-Star: Mehr als nur Mann und Frau". Die Tageszeitung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-06. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  11. ^ "Der Aufruf und seine Erstunterzeichner". Verein Deutsche Sprache (dalam bahasa German). 6 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-27. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  12. ^ Schlüter, Nadja (22 April 2019). "„Das Gendersternchen ist nicht die richtige Lösung"". Jetzt.de (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-11. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  13. ^ "GfdS Wort des Jahres" (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-14. Diakses tanggal 13 December 2020.