Bendungan Houay Ho

danau di Laos

Bendungan Houay Ho adalah sebuah bendungan yang terletak di Distrik Samakkhixay Provinsi Attapu, Laos. Lokasinya sejauh 160 km (99 mi) di bagian timur Pakse dan 30 km (19 mi) di bagian barat laut Attapu. Pembiayaan pembangunan Bendungan Houay Ho ditanggung bersamaa oleh perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan di Laos. Bendungan Houay Ho ditujukan untuk mendukung kebutuhan air bagi pembangkit listrik tenaga air. Daya listrik yang mampu dihasilkannya sebesar 1.521 megawatt (2.040.000 hp). Energi listrik yang dihasilkan sebagian besar disalurkan ke Thailand.

Desain

sunting

Bendungan Houay Ho dibangun dengan desain bendungan dan pabrik yang mengikuti standar umum bendungan di Laos. Desainnya sangat mirip dengan Bendungan Nam Theun 2 dan Bendungan Nam Theun-Hinboun. Daerah tangkapan air yang memasok air berasal dari Sungai Houay Ho dan anak sungai kecil yang bernama Sungai Xe Kong. Daya listrik dihasilkan dengan memanfaatkan perbedaan ketinggian antara kedua sungai tersebut.[1]

Pembangkit listrik tenaga airnya tersusun dari dua turbin Francis dan satu turbin Pelton. Masing-masing turbin Francis mampu menghasilkan daya listrik sebesar 75 MegaWatt, sedangkan turbin Pelton menghasilkan 2,1 MW.[2]

Sejarah

sunting

Pengembangan proyek pembangunan bendungan Houay Ho diawali oleh kerja sama antara perusahaan dari negara Laos dan Thailand. Perusahaan dari Laos yaitu Daewoo E&C (60%) danlectricité du Laos (20%), sedangkan perusahaan dari Thailand yaitu Loxely PLC (20%). Rencana pengembangan jalan dilakukan pada lahan sepanjang 26 kilometer dan mulai dikerjakan pada tahun 1993.[3] Konsorsium diadakan dengan jenis perjanjian konsesi bangun-guna-serah selama 30 tahun. Persetujuan diberikan oleh Pemerintah Laos. Tujuan pembangunan bendungan ini untuk mengembangkan sumber daya hidroelektrik di Dataran Tinggi Bolaven.[4]

Tindak lanjut pembangunan bendungan ditandai dengan pendirian Perusahaan Listrik Houay Ho pada bulan September 1993. Lokasi kantornya terdaftar di Thailand disertai dengan perjanjian bangun-guna-serah. Perjanjian ini berlaku dan terhitung selama periode tahun 1999 hingga 2029. Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (EGAT) ditandatangani pada bulan Juni 1997 sebagai bentuk perjanjian Pembelian Tenaga Listrik. Konstruksi bendungan selesai pada bulan September 1999.[1] Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan Listrik Houay Ho harus memasok 394,2 GigaWatt-Jam ke Thailand setiap tahun.[5] Nilai penjualan listrik perusahaan listrik Houay Ho mencapai US$23,51 juta pada tahun 2007 dengan laba kotor sebesar US$13,2 juta.[5]

Daewoo E&C dan Loxley berada dalam kondisi krisis selama krisis finansial Asia 1997. Keduanya memiliki pekerja dan utang yang banyak. Kedua perusahaan ini akhirnya melikuidasi aset perusahaan yang berada di di luar negeri, termasuk Bendungan Houay Ho.[6] Sebanyak 80% saham Daewoo E&C dan Loxley dibeli oleh Tractebel Electricity and Gas International (Belgia) dan MCL (Thailand) pada Januari 2002. Kedua perusahaan ini juga melunasi hutang Daewoo dan Loxely PLC sebesar US$140 juta. Sisa saham tetap dimiliki oleh Pemerintah Laos.[7] Tractabel merupakan anak perusahaan dari GDF Suez . Dukungan politik terhadap Tractebel diberikan oleh Badan Kredit Ekspor Belgia . Sementara itu, Bank Thailand mendukung melalui penyediaan pembiayaan.[6]

Sebesar 60% saham dari bendungan Houay Ho telah dimiliki oleh GDF Suez pada bulan Januari 2002. Sahamnya kemudian meningkat lagi menjadi 67% setelah anak perusahaan GDF, Glow Energy membeli lagi sahamnya pada Mei 2009.[4] GDF Suez membangun kantor lain Vientiane, Laos selain kantornya yang terdaftar di Thailand. Saham Bendungan Hoay Ho kemudian terbagi-bagi oleh perusahaan Glow Energy (67,25%), lectricité du Laos (20%), dan Hemaraj Land & Development (12,75%). The Glow Energy dan Hemaraj Land & Development menjalin kerja sama dalam pembiayaan di sektor energi khususnya di Thailand.[8] Gabungan perusahaan-perusahaan ini menjadi pemasok energi terbesar ketiga di Thailand dengan persentase sebesar 7-8% di negara Laos.[9]

Kontroversi

sunting

Sebuah lembaga swadaya masyarakat di Belgia yang bernama Proyecto Gato menggugat Tractebel pada tahun 2004. Lembaga ini mengajukan keluhan di bawah Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional. Alasan yang diberikan ialah bahwa Tractebel harus memberikan kompensasi atas pembuakaan jalan bendungan yang menyebabkan tiga ribu orang dari 12 desa digusur secara paksa dari sekitar daerah aliran sungai. Trectebel juga dimintai pertanggung-jawaban oleh Proyecto Gato terhadap pelayanan kesehatan dasar, peralatan pendidikan dan penyediaan obat-obatan bagi penduduk desa yang telah bermukim kembali.[10]

Daewoo melakukan studi pra-kelayakan pembangunan Bendungan Huay Ho pada bulan April 1994. Isi laporannya mencatat dampak lingkungan dan sosial utama dari proyek beserta dengan saran-saran dalam prosedur mitigasi. Statistik yang dibuat mengenai kondisi sosial ekonomi terlalu umum untuk perencanaan sehingga informasi yang dikumpulkan dari desa-desa yang terkena dampak atau daerah sekitarnya kurang memadai.[11] Hasil analisis dampak lingkungan merekomendasikan Rencana Pemukiman Kembali, pengelolaan daerah aliran sungai dan pemantauan lingkungan. Namun, pemerintah Laos hanya melaksanakan rekomendasi pertama. Selain itu, analisis dampak lingkungan baru diadakan setelah bendungan mulai dibangun.[11]

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Houay Ho Power Company. "Power Plant". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 4, 2016. Diakses tanggal May 21, 2012. 
  2. ^ Department of Energy Promotion and Development, Ministry of Energy and Mines (Laos). "Powering Progress". Diakses tanggal May 19, 2012. 
  3. ^ Power Plants Around the World. "Hydroelectric Power Plants in Laos". Diakses tanggal May 21, 2012. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ a b Houay Ho Power Company. "Project History". Diakses tanggal May 21, 2012. 
  5. ^ a b CIMB-GK Securities (Thailand) Ltd (2008). "The Report of Opinion of Independent Financial Advisor Related to the Connected Transaction on the Acquisition of the Existing Shares Both Directly and Indirectly of Houay-Ho Power Company Limited, Presented to the Shareholders of Glow Energy Public Company Limited" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2021-10-22. 
  6. ^ a b Phetsavanh Sayboualaven. "Hydroelectric Dams and the Forgotten People of the Boloven Plateau". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal May 22, 2012. 
  7. ^ Europolitics. "Tractebel Finalises Acquisition Of Houay Ho Power Company Limited (Laos)". Diarsipkan dari versi asli tanggal July 30, 2012. Diakses tanggal May 21, 2012. 
  8. ^ Glow - GDF Suez. "Overview". Diarsipkan dari versi asli tanggal April 24, 2012. Diakses tanggal May 22, 2012. 
  9. ^ Wilawan Pongpitak (February 25, 2010). "UPDATE 1-Thai Glow Energy to raise $273 mln for expansion". Reuters India. Diakses tanggal 22 May 2012. 
  10. ^ OECD Watch. "Proyecto Gato vs. Tractebel". Diakses tanggal May 22, 2012. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ a b NORPLAN (2004). "Lao PDR Hydropower Strategic Impact Assessment" (PDF). World Bank.