Waduk Cipancuh
Waduk Cipancuh (juga dinamai Situ Cipancuh atau Bendungan Cipancuh) adalah sebuah waduk/bendungan yang terletak di desa Situraja, Kecamatan Gantar, Indramayu, Jawa Barat. Waduk yang memiliki luas area 700 hektare ini dibangun pada tahun 1927 oleh pemerintah Hindia Belanda dan pernah mengalami rekonstruksi tanggul pada tahun 1972.[1] Wadukan adalah sebutan yang lebih sering digunakan oleh masyarakat setempat untuk menyebut lokasi ini.
Waduk Cipancuh | |
---|---|
Letak | Gantar, Indramayu Jawa Barat Indonesia |
Koordinat | 6°29′44″S 107°56′27″E / 6.49556°S 107.94083°E |
Jenis perairan | Bendungan Irigasi |
Aliran masuk utama | Air Hujan |
Aliran keluar utama | Kali Ciwidara, dll. |
Panjang maksimal | 3300 m |
Area permukaan | 700 ha |
Volume air | 8.000.000 m³ |
Ketinggian permukaan | 31,7 m |
Letak Geografis
suntingWaduk Cipancuh berada di desa Situraja. Waduk ini memiliki letak straregis di antara 3 desa di 2 kecamatan. Letak koordinat Waduk Cipancuh adalah 6°29′44″S 107°56′27″E / 6.49556°S 107.94083°E. Waduk Cipancuh dapat dijangkau melalui jalan raya Haurgeulis - Gantar, atau melalui jalanan desa ke arah timur dari jalur Haurgeulis - Bantarwaru.
Fungsi
suntingWaduk Cipancuh mempunyai manfaat yang cukup besar bagi masyarakat sekitar. Fungsi utama waduk ini adalah untuk menampung air pada musim hujan dan mengalirkannya ke sungai irigasi disekitarnya. Kapasitas air di waduk ini mencapai jutaan meter kubik. Jangkauan sistem irigasi yang berasal dari waduk ini mencakup area persawahan di 5 kecamatan di Indramayu Barat (Gantar, Haurgeulis, Kroya, Anjatan dan Bongas). Ketika musim kemarau, beberapa penduduk sekitar juga memanfaatkan lahan kosong dipinggiran waduk untuk bercocok tanam. Permukaan tanah yang tetap lembap menjadikan area dipinggiran waduk tetap subur dan cocok untuk kegiatan pertanian.
Potensi Wisata
suntingSelain fungsi utamanya sebagai sumber pengairan untuk irigasi pertanian, Waduk Cipancuh juga dikenal karena keindahan panorama alamnya. Posisi tepian waduk yang berada diatas area pesawahan masyarakat menjadikan daya tarik sendiri, ditambah pemandangan hamparan air yang luas dengan latar belakang Gunung Tampomas dan Pegunungan Tangkuban Parahu - Burangrang dari kejauhan. Masyarakat di wilayah Haurgeulis - Gantar biasa mengunjungi tempat ini pada waktu sore hari hingga menjelang matahari terbenam untuk melihat pemandangan sunset.
Isu Bencana
suntingPada bulan Januari 2010, beredar isu tanggul Waduk Cipancuh akan jebol dan airnya akan meluap sampai daerah pemukiman masyarakat disekitarnya.[2][3] Hal ini berkaitan dengan kondisi tanggul waduk yang amblas sepanjang 100 meter hingga kedalaman 1 meter.[4] Isu ini beredar akibat efek bencana jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang Selatan pada 27 Maret 2009 yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa.
Galeri
sunting-
Papan Informasi
-
Wadukan dari dalam pintu pengontrol
-
Wadukan dikala senja
-
Wadukan dan pintu pengontrol
-
Petani di tepi waduk
-
Hamparan sawah disekitar waduk
Lihat Pula
suntingReferensi
sunting- ^ Potensi Wisata Waduk Situraja Gantar Bagai Perawan Belum Berdandan Tabloid Mulih Harja
- ^ Tanggul Waduk Cipancuh Amblas[pranala nonaktif permanen] Patrol Post
- ^ Waduk Cipancuh Mengkhawatirkan Diarsipkan 2010-02-06 di Wayback Machine. Post Kota
- ^ Tanggul Waduk Cipancuh Amblas Youtube