Basa Ampek Balai Tapan, Pesisir Selatan

kecamatan ibukota Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat


Basa Ampek Balai Tapan adalah sebuah kecamatan yang terletak di bagian selatan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.[1] Secara administratif wilayahnya adalah sebagian wilayah Tapan yang sebagiannya lagi masuk wilayah Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan. Kota Tapan berada di jalan lintas barat Sumatera dan persimpangan yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu.

Basa Ampek Balai Tapan
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenPesisir Selatan
Pemerintahan
 • CamatDrs. Ferry[1]
Populasi
 • Total19,333 jiwa jiwa
Kode Kemendagri13.01.11 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1302020 Edit nilai pada Wikidata
Luas- KM²
Kepadatan- jiwa/km²
Nagari/kelurahan10 Nagari (Desa)
Peta
PetaKoordinat: 2°9′56.29162″S 101°4′14.52680″E / 2.1656365611°S 101.0707018889°E / -2.1656365611; 101.0707018889

Pembagian Administrasi

sunting

Secara administrasi Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan terbagi atas 10 Pemerintahan Nagari yaitu:

  1. Nagari Bukit Buai Tapan
  2. Nagari Ampang Tulak Tapan
  3. Nagari Riak Danau Tapan
  4. Nagari Batang Betung Tapan
  5. Nagari Pasar Tapan
  6. Nagari Batang Arah Tapan
  7. Nagari Tanjung Pondok Tapan
  8. Nagari Koto Enau Tapan
  9. Nagari Tapan
  10. Nagari Dusun Baru Tapan

Pemerintahan

sunting

Kantor Camat Basa Ampek Balai Tapan berada di Jl. Raya Tapan-Bengkulu Km. 3, Nagari Tanjung Pondok Tapan.

Jarak Tapan ke Kota Terdekat

sunting

Tapan merupakan jalur utama yang menghubungkan Kota Padang dan Kota Painan di Pesisir Selatan Sumatera Barat, Kota Sungaipenuh di Jambi dan Kota Bengkulu dan Mukomuko di Bengkulu. Jarak Tapan dengan kota sekitarnya sebagai berikut:

Padang: ± 212 km (ke arah utara)

Painan: ± 140 km (ke arah utara)

Mukomuko Provinsi Bengkulu: ± 60 km (ke arah selatan)

Sungai Penuh Provinsi Jambi: ± 64 km (ke arah timur)

Batas-Batas

sunting
Utara Pancung Soal
Timur     Siulak dan     Sungai Bungkal
Selatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Barat Pancung Soal

Geografis

sunting

Secara geografis, daerah Tapan berada pada dataran rendah pesisir barat Pulau Sumatera, dengan kontur wilayah beragam, mulai dari dataran bergambut di bagian barat hingga selatan dan perbukitan rendah pada bagian utara hingga tinggi di bagian timur yang merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan.

Dengan iklim tropis dan curah hujan tinggi, semakin ke arah timur suhu udara di Tapan semakin rendah karena semakin tinggi mengarah ke Dataran Tinggi Kerinci.

Perekonomian

sunting

Perekonomian masyarakat Tapan sebagian besar adalah pertanian, dengan bertani Padi adalah mata pencarian utama masyarakat Tapan, diikuti Jagung, Palawija serta sebagian kecil buah-buahan seperti Semangka (karamojo).

Disamping itu potensi perkebunan juga menjadi mata pencarian masyarakat Tapan, yakni perkebunan Karet (parah) dan sekarang semakin berkembangnya perkebunah Sawit dan Kakao (cokelat). Serta yang telah terkenal lama serta menjadi ikon dan oleh-oleh dari Tapan yaitu Petai (ptai) dan Jengkol (jighiang) meski sekarang produksinya semakin berkurang.

Sosial Budaya

sunting

Menurut Adat N’ghing Tapan, masyarakat Minang Tapan dibagi atas 4 suku (klan), yakni Caniago, Mlayu Gdang, Mlayu Kcik dan Sikumbang. Masing-masing suku dipimpin oleh datuk yang dikenal dengan Panghulu Nan Baqhepek. Susunan setiap suku dimulai dari Panghulu Nan Baqhepek, Uqhangtuo Adat Nan Baqhepek, Iman nan baqhepek dan Dukun Nan Baqhepek. Awal berdirinya Nagari Tapan dengan Machudum Sati sebagai Orang Tua Adat Nagari (Ughang Tuo Adat N’ghing) Tapan. Tiap-tiap suku dibagi atas beberapa kaum yang masing-masing kaum dipimpin oleh seorang Ninik Mamak (Pamakung). Adapun susu-suku tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Suku Malayu Kcik

sunting

Suku Malayu Kcik memiliki Gelar Kebesaran (Gelar Nobat) Datuk Panghulu Suku yang di-gele (Digilir atau Diganti) antara lain sebagai berikut:

  1. Datuk Sangguno Dirajo
  2. Datuk Sumanggun Dirajo
  3. Datuk Rajo Dibenda
  4. Datuk Dewa Pahlawan
  5. Datuk Syahbandar
  6. Datuk Rindang Pincalang

2. Suku Malayu Gdang

sunting

Giliran Gelar Kebesaran dalam Suku Malayu Gdang adalah sebagai berikut:

  1. Datuk Rajo Besa
  2. Datuk Sukadano
  3. Datuk Rajo Indo
  4. Datuk Permai Duaso

3. Suku Caniago

sunting

Giliran Gelar Kebesaran dalam Suku Caniago adalah sebagai berikut:

  1. Datuk Suri Maha Rajo di Kubu
  2. Datuk Rajo Lelo di Pasar 60
  3. Datuk Gedang di Nilau
  4. Datuk Lebih di Nilau
  5. Datuk Sati di Nilau

4. Suku Sikumbang

sunting

Giliran Gelar Kebesaran dalam Suku Sikumbang adalah sebagai berikut:

  1. Datuk Rajo Nan Kayo di Tanjung Pondok
  2. Datuk Beno Sutan
  3. Datuk Sri Gagah

Saat ini yang memegang jabatan Penghulu di Tapan antara lain:

  • Suku Malayu Kcik: H. Bachtaruddin, SE. Dt. Dewa Pahlawan
  • Suku Malayu Gdang: Bustami Pasry Dt. Permai Duaso
  • Suku Caniago: Novrial Bahrun, SH., M.Kn., Dt. Suri Maharajo
  • Suku Sikumbang: Ir. Nasution Dt. Rajo Nan Kayo

Pemekaran Kabupaten

sunting

Sejak tahun 2000, masyarakat yang berada di enam kecamatan paling selatan di Kabupaten Pesisir Selatan ini telah memperjuangkan sebuah kabupaten baru yang meliputi daerah Renah Indojati (Kecamatan Air Pura, Kecamatan Pancung Soal, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut). Usulan pemekaran telah masuk dan dibahas oleh DPR RI, namun sampai saat ini belum juga disahkan. Saat ini masyarakat masih menunggu RUU tentang pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Renah Indojati disahkan menjadi UU sehingga Renah Indojati menjadi kabupaten sendiri dan terpisah dari Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan Ibu kota Kabupaten berada di Bukit Buai, Nagari Bukit Buai Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting