Bank Jago

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari Bank Artos Indonesia)

Bank Jago adalah sebuah bank digital yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 2 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu, 1 kantor kas, dan 5 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.[1][2]

PT Bank Jago Tbk
Sebelumnya
PT Bank Artos Indonesia Tbk (1992-2020)
Publik
Kode emitenIDX: ARTO
Komponen LQ45
IndustriJasa keuangan
Didirikan1 Mei 1992; 32 tahun lalu (1992-05-01)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Jerry Ng (Komisaris Utama)
Arief Harris Tandjung (Direktur Utama)
Produk
Jasa
  • Platform pembayaran tagihan
  • Transfer uang
PendapatanKenaikan Rp 1,5 triliun (2023)
Kenaikan Rp 72,3 miliar (2023)
Total asetKenaikan Rp 21,2 triliun (2023)
Total ekuitasKenaikan Rp 8,3 triliun (2023)
PemilikPT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (29,81%)
Gopay (21,40%)
Karyawan
493 (2023)
Situs webjago.com
Facebook: JadiJagoOfficial X: jadijago Instagram: jadijago Modifica els identificadors a Wikidata

Sejarah

sunting
 
Logo lama Bank Artos Indonesia

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1992 di Bandung dengan nama "PT Bank Artos Indonesia". Bank Artos awalnya dimiliki oleh keluarga Arto Hardy yang bergerak di industri tekstil dan memiliki sejumlah pabrik di Jawa Barat.[3] Karena itulah, awalnya usaha Bank Artos dipusatkan di Bandung. Baru pada 1996, bank ini membuka kantor cabang di Jakarta. Belakangan, kantor cabangnya ditambah menjadi beberapa buah.[4]

Pada tahun 2016, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2019, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia milik Jerry Ng dan Wealth Track Technology Ltd. milik Patrick Sugito Walujo masing-masing mengakuisisi 37,65% dan 13,35% saham perusahaan ini, sehingga keduanya bersama-sama menjadi pengendali perusahaan ini. Jerry sebelumnya adalah Direktur Utama Bank BTPN, sementara Patrick adalah salah satu pendiri Northstar Group serta investor Bank BTPN sebelum diakuisisi oleh SMBC.[5] Pada tahun 2020, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang. Pada akhir tahun 2020, GoPay resmi mengakuisisi 22,16% saham perusahaan ini. Sebenarnya, sebelum akuisisi oleh Jerry dan Walujo, sempat ada rumor mereka akan mengganti nama Bank Artos menjadi GoBank menyesuaikan Gojek, namun belakangan tidak terjadi.[3]

Pada bulan Maret 2021, GIC ikut menjadi pemegang minoritas saham perusahaan ini. Pada bulan April 2021, perusahaan ini meluncurkan aplikasi Jago untuk memudahkan nasabahnya dalam mengelola keuangan. Pada bulan Juli 2021, perusahaan ini menjalin kemitraan strategis dengan PT Bibit Tumbuh Bersama. Pada bulan yang sama, perusahaan ini meluncurkan tahap awal dari integrasi dengan aplikasi Gojek, yakni Kantong Jago menjadi salah satu metode pembayaran non-tunai di aplikasi tersebut. Pada bulan September 2021, perusahaan ini meluncurkan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk dapat melayani nasabahnya dengan prinsip syariah.[1][2]

Tentang Bank Jago

sunting

Bank Jago juga mempunyai beberapa layanan selain konvensional dan syariah, tapi juga bisa digunakan kalangan masyarakat luas, mulai dari para UMKM hingga mass market.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Bank Jago Tbk. Diakses tanggal 18 Januari 2022. 
  2. ^ a b "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Bank Jago Tbk. Diakses tanggal 18 Januari 2022. 
  3. ^ a b Bank Artos, Jadi GoBank atau Sekadar Investasi Patrick Walujo
  4. ^ Sejarah Bank Artos
  5. ^ Jerry Ng dan Sugito Walujo Resmi Akuisisi Bank Artos Rp 243 Miliar
  6. ^ Mediatama, Grahanusa (2023-01-26). "Genjot Kredit, Bank Jago Incar Pelaku UMKM Digital". kontan.co.id. Diakses tanggal 2024-05-28. 

Pranala luar

sunting