Bangsal, Mojokerto

kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Bangsal adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Bangsal memiliki lokasi strategis dan ramai yang dilalui jalan nasional penghubung Kota Mojokerto di barat dengan ibukota Kabupaten Mojokerto yaitu Mojosari di sebelah timur. Bangsal memiliki berbagai pabrik, pasar (seperti Pasar Sawahan), dan rumah sakit (seperti RS Sido Waras).[1] Selain itu, di kecamatan ini juga terdapat Sekolah Polisi Negara Polda Jawa Timur.[2] Bangsal dikenal sebagai sentra produksi kerupuk kulit atau rambak yang terbuat dari kulit sapi.[3]

Bangsal
Masjid Jami' Pacing
Masjid Jami' Pacing
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMojokerto
Pemerintahan
 • CamatLiantoro Sugeng Wijaya, S.STP, M.Si
Populasi
 • Total53.147 jiwa
Kode pos
61381
Kode Kemendagri35.16.10 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3516090 Edit nilai pada Wikidata
Luas25,84 km²
Desa/kelurahan17
Peta
PetaKoordinat: 7°29′8″S 112°30′28″E / 7.48556°S 112.50778°E / -7.48556; 112.50778

Desa Salen di Bangsal merupakan salah satu daerah yang masih mempertahankan kesenian bernama "Ujung" yang merupakan kebudayaan khas Jawa Timur. Ujung adalah pertunjukkan ekstrim yang menampilkan dua lawan bertelanjang dada yang saling mencambuk satu sama lain menggunakan rotan. Di sela-sela cambukan, kedua orang tersebut juga menari mengikuti musik gamelan.[4][5]

Geografi

sunting

Bangsal adalah kecamatan yang terletak di dataran rendah dengan lahan dominan persawahan. Jalan nasional Kota Mojokerto-Mojosari melewati kecamatan ini dari barat ke timur. Desa di ujung barat adalah Desa Pacing sedangkan paling timur adalah Desa Mojotamping. Desa paling utara adalah Tinggarbuntut yang berbatasan dengan saluran irigasi Kali Sadar.[1]

Batas wilayah Bangsal adalah sebagai berikut:[1]

Utara Kecamatan Mojoanyar
Timur Kecamatan Mojosari
Selatan Kecamatan Kutorejo dan Kecamatan Dlanggu
Barat Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar

Daftar desa dan dusun

sunting

Kecamatan Bangsal terdiri dari 17 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[1][6]

No. Nama Desa Nama Dusun dan Dukuh Ref
1 Bangsal Bangsal, Kauman [1][6]
2 Gayam Gayam [1][6]
3 Kedunguneng Kedunguneng, Sukosari, Sumengko [1][6]
4 Kutoporong Kutoporong, Tunggulmoro [1][6]
5 Mejoyo Mejoyo, Jumput [1][6]
6 Mojotamping Dateng, Mlaten, Mojoroto, Sumberpandan, Tamping [1][6]
7 Ngastemi Gusten, Karangdami, Ngingas, Punggul [1][6]
8 Ngrowo Ngranggon, Pendowo, Tawangsari [1][6]
9 Pacing Pacing, Ketemas, Mojokerep [1][6]
10 Pekuwon Pekuwon, Genengan [1][6]
11 Peterongan Peterongan, Singopadu, Sukorejo [1][6]
12 Puloniti Keniten, Pudakpulo, Pudaksari [1][6]
13 Salen Salen, Dadapan, Semanggi, Talok [1][6]
14 Sidomulyo Genukwatu, Sawahan, Seno [1][6]
15 Sumbertebu Gampang, Glonggongan, Sumberbendo [1][6]
16 Sumberwono Sumberame, Sumbersono, Wonokerto, Wonorejo [1][6]
17 Tinggarbuntut Buntut, Tinggar [1][6]

Tempat terkenal

sunting
 
Kantor Kecamatan Bangsal
  • Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim
  • Sentra kerupuk kulit atau rambak sapi di berbagai desa di Bangsal[3]
  • Kompleks makam tokoh era Majapahit Dusun Sumberame, Desa Sumberwono - tokoh yang dimakamkan disini antara lain Tumenggung Prawiro Seno dan Mbah Wali Penadaran[7]
  • Pondok Pesantren Jaya Baru
  • Masjid Jami' Sabilul Huda Pacing di tepi jalan nasional
  • Masjid Ki Buyut Langkay - masjid unik dengan menara besar di tengah bangunan[8]

Institusi kesehatan

sunting
  • RS Sido Waras
  • Puskesmas Bangsal

Industri

sunting
  • PT. BISI International Tbk Plant Mojokerto - pabrik benih
  • PT. Beton Prima Indonesia - pabrik beton
  • PT. Manna Jaya Makmur - pabrik pengolahan baja
  • PT Motasa Indonesia unit Bangsal - pabrik bumbu rempah

Kebudayaan

sunting
 
Kesenian Ujung di Desa Salen

Ujung adalah nama kesenian yang ditemukan di berbagai wilayah di Jawa Timur dari Jombang, Mojokerto, hingga Pulau Madura. Di Madura, ujung dikenal dengan ojhung. Walaupun penyebarannya luas, ujung saat ini hanya bertahan di daerah tertentu. Salah satu wilayah yang masih mempertahankan budaya ini adalah Desa Salen di Kecamatan Bangsal. Ujung adalah pertunjukkan ekstrim yang menampilkan dua lawan bertelanjang dada yang saling mencambuk satu sama lain menggunakan rotan. Di sela-sela cambukan, kedua orang tersebut juga menari mengikuti musik gamelan. Ujung bukanlah kompetisi, tetapi kesenian yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Kementerian Kebudayaan. Menurut masyarakat setempat, ujung sudah ada di zaman Majapahit. Namun di masa itu, ujung belum berupa kesenian murni melainkan adu kekuatan prajurit. Sedangkan di masa sebelum Majapahit, ujung juga dipakai sebagai ritual minta hujan dengan pemain sampai berdarah-darah.[4][5]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Kecamatan Bangsal Dalam Angka 2024. BPS Kabupaten Mojokerto. 2024-09-26. 
  2. ^ "UPACARA PEMBUKAAN DIKTUKBA POLRI GEL.I T.A.2024 SPN POLDA JATIM". LEMDIKLAT POLRI. 2024-02-13. Diakses tanggal 2025-02-16. 
  3. ^ a b Izhar. "Pojok Pajak Kecamatan Bangsal Mojokerto Sasar Pengrajin Krupuk Rambak". pajak.go.id. DJP Kementerian Keuangan. Diakses tanggal 2025-02-13. 
  4. ^ a b Fendy Hermansyah (2022-07-11). "Kesenian Ujung, Ritual Pemanggil Hujan dan Adu Kanuragan Prajurit Majapahit". RADAR MOJOKERTO. 
  5. ^ a b Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (2023-04-03). "Tradisi Ujung". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r "DATA NAMA DUSUN SE-KABUPATEN MOJOKERTO". Diakses tanggal 2025-01-22. 
  7. ^ Moch. Chariris (2024-02-15). "Jejak Tumenggung Prawiro Seno, Tokoh yang Berjasa dalam Kerajaan Majapahit". RADAR MAJAPAHIT. 
  8. ^ Moch. Chariris (2024-01-15). "Keunikan Masjid Ki Buyut Langkay, Menara Jadi Sarang Lebah dan Burung Gagak". RADAR MAJAPAHIT.