Bandar Udara Internasional Changi Singapura

bandar udara di Singapura

Bandar Udara Changi Singapura (bahasa Inggris: Singapore Changi Airport, bahasa Melayu: Lapangan Terbang Changi Singapura, bahasa Tamil: சிங்கப்பூர் சாங்கி விமான நிலையம்; IATA: SIN, ICAO: WSSS) adalah bandara internasional yang melayani Singapura. Bandara ini terletak di daerah Changi di bagian ujung timur pulau Singapura dan merupakan salah satu fasilitas penerbangan terbaik di Asia dan dunia. Bandara ini dikelola oleh Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Bandara Changi juga merupakan pangkalan Singapore Airlines, SilkAir, Valuair, dan Tiger Airways.

Bandar Udara Changi Singapura
Informasi
JenisPublik dan militer
PemilikPemerintah Singapura[1]
PengelolaChangi Airport Group Pte Ltd
MelayaniSingapura
LokasiChangi, Wilayah Timur
Dibuka29 Desember 1981
Maskapai penghubung
Ketinggian dpl7 mdpl
Situs webwww.changiairport.com
Peta
SIN di Singapura
SIN
SIN
Letak bandar udara Changi di Singapura
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
02R/20L 13,123 4,000 Bitumen/Aspal
02C/20C 13,123 4,000 Bitumen/Aspal
02R/20L 13,123 4,000 Bitumen/Aspal
Statistik (2012)
Pergerakan penumpang51.181.804
Pergerakan kargo (ton)1.806.225
Pergerakan pesawat324.722
Changi Airport Group website,[2] ACI[3] Singapore AIP[4]

Pada tahun 2013, jumlah penumpang di Changi sebanyak 53,1 juta orang meningkat 5% dibanding tahun sebelumnya, dan kargo yang dilayani sebesar 1,85 juta ton. Hingga saat ini Bandara Changi memiliki tiga terminal, dan direncanakan terminal 4 dan 5 akan dibuka dalam beberapa tahun ke depan.

Sejarah

sunting
 
Sebuah pesawat Singapore Airlines B747-400 yang diparkir di pintu E4

Bandara Changi dibuka pada 29 Desember 1981. Pembangunannya bermula dari kepadatan di Pangkalan Udara Paya Lebar (Yang saat itu masih menjadi Bandara) yang merupakan bandara ke-tiga di Singapura setelah Bandara Kallang dan Bandara Seletar. Sebelumnya, ada pilihan perluasan bandara di Paya Lebar, namun ide tersebut tidak disetujui karena Paya Lebar terletak di daerah urban dan bisa meningkatkan kebisingan.

Pemilihan lokasi sekarang berdasarkan jika dibangun di ujung pulau, maka perluasan bisa dilakukan dengan reklamasi dan pesawat terbang pun akan terbang lewat laut sehingga mengurangi kebisingan.

Perkembangan

sunting
 
Gedung Bandara Changi

Bandara ini mengalami perkembangan yang sangat menonjol. Pada tahun 2005, Bandara Changi Singapura dapat menampung 32,43 juta penumpang, yang naik sebesar 7% dari tahun sebelumnya. Ini membuatnya menjadi bandara tersibuk ke-26 di dunia dan ke-6 di Asia diukur dari kepadatan penumpang. Dana sebesar S$1,75 miliar telah dikeluarkan untuk pembangunan Terminal 3. Sedangkan dana sebesar S$240 juta sudah disiapkan untuk merenovasi Terminal 1 dan Terminal 2, di mana Terminal 2 baru saja selesai direnovasi. Pada tahun ini, Bandara Changi sudah berhasil membuat dua terminal baru, yaitu Terminal CIP yang diberi nama JetQuay dan Budget Terminal.

Penghargaan

sunting

Meskipun bangunan terminal sudah terhitung cukup tua, bandara Changi Singapura tetap dirawat baik. Baru-baru ini saja, Bandara Internasional Changi Singapura memenangkan penghargaan Airport of the Year 2006 oleh Skytrax. Bandara ini berhasil mengalahkan saingan ketatnya, Bandara Internasional Hong Kong, yang memenangkan penghargaan tersebut sebanyak 5 kali berturut-turut, dari tahun 2001-2005, di mana saat itu Bandara Changi Singapura hanya berhasil menjadi runner-up.

Maskapai

sunting
 
Spanduk selamat datang di Bandara Changi Singapura
 
Airbus A330-300 Garuda Indonesia di Changi

Terminal 1

sunting

Terminal 2

sunting
 
Pintu F30 di Bandara Changi Terminal 2
 
Area sekitar Transit F di Bandara Changi Singapura

Teriminal 2

Terminal 3

sunting
 
Terminal 3

Terminal 3 merupakan terminal yang mulai beroperasi pada tanggal 9 Januari 2008, dengan desain lebih modern daripada kedua terminal sebelumnya dan memiliki beberapa fasilitas seperti Hard Rock Cafe, Butik BVLGARI, Gucci, Hermes, pusat makanan, Crowne Hotel, taman kupu-kupu dan bioskop mini. Beberapa maskapai berada di Terminal 3 ini, di antaranya:

Budget Terminal

sunting

Terminal maskapai murah, atau yang lebih dikenal sebagai Budget Terminal, terletak terpisah dengan kedua terminal yang ada. Terminal ini dipakai mulai dari bulan Maret 2006. Penumpang harus menggunakan tangga dan berjalan di atas tarmac. Hal ini berbeda dengan kedua terminal yang lain, di mana penumpang dapat menggunakan jembatan udara atau garbarata. Para penumpang yang akan transfer ke penerbangan lainnya juga harus melalui proses imigrasi. Terminal ini direncanakan ditutup untuk publik pada 25 September 2012 untuk pembangunan terminal 4.

Akhirnya terminal ini ditutup pada 25 September 2012 dan operasi penerbangan langsung dipindahkan ke terminal 2 pada hari yang sama.

Pada 1 Februari 2013, terminal ini menjalani proses penghancuran hingga Juni 2013.

Terminal 4

sunting

Terminal 4 adalah terminal terbaru yang mulai beroperasi pada 31 Oktober 2017 dengan konsep "Fast And Seamless Travel at Changi" (FAST@Changi), terminal ini memiliki pelaporan mandiri, bagasi otomatis, dan imigrasi otomatis. Terminal 4 memiliki dua lantai setinggi 25 meter dengan luas 225.000 meter persegi. Tidak seperti pendahulunya, terminal 4 memiliki 17 garbarata untuk pesawat berukuran sedang dan 4 garbarata untuk pesawat besar. Beberapa maskapai yang berpindah ke terminal ini, di antaranya:

Transportasi Darat

sunting

Transportasi Dalam Bandara

sunting

Skytrain

sunting

Untuk berpindah dari Terminal 1 ke Terminal 2 dan sebaliknya, penumpang dapat menaiki Skytrain, sebuah sistem transportasi kereta gratis yang beroperasi dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 01.30 dini hari. Perjalanan memakan waktu tidak lebih dari 1 1/2 menit.

Bus gratis dapat dipergunakan untuk berpindah dari Terminal 2 ke Budget Terminal dan sebaliknya. Sama dengan Skytrain, transportasi jenis ini tidak memungut biaya dari penumpang dan beroperasi 24 jam tiada henti.

Transportasi ke Kota

sunting

Mass Rapid Transit (MRT)

sunting

Stasiun MRT Changi Airport terdapat di antara Terminal 2 dan 3, sistem kereta Singapura ini beroperasi dari pukul 05.31 sampai pukul 00.06.[5] Penumpang diharuskan untuk berpindah jalur untuk menuju ke pusat kota pada stasiun interchange Tanah Merah . Normalnya, perjalanan ke kota memakan waktu sekitar 26 menit tidak termasuk waktu tunggu.

Dua jenis taksi, yaitu taksi biasa dan taksi limusin tersedia di Bandara Changi. Berikut adalah peraturan pemberian harga:

  • Taksi biasa: Harga pada argo meteran + S$ 5.00 (Jumat sampai Minggu, pukul 17.00 sampai 24.00).
  • Taksi biasa: Harga pada argo meteran + S$ 3.00 (hari lain).
  • Taksi limusin: Harga tetap S$ 35.00 ke seluruh tujuan di Singapura + biaya tambahan bila diperlukan.

MaxiCab

sunting

MaxiCab merupakan sebuah mobil berkapasitas 6 orang yang dapat mengantarkan penumpang ke seluruh hotel dan pusat bisnis di Singapura tidak termasuk Pulau Sentosa dan Changi Village. Pemesanan dilakukan di hall kedatangan dan biaya langsung dibayarkan kepada sopir. Berikut adalah peraturan pemberian harga:

  • Dewasa: S$7.00
  • Anak: S$5.00

MaxiCab beroperasi setiap 30 menit dari pukul 06.00 sampai 18.00, setiap 15 menit dari pukul 18.15 sampai 24.00, dan setiap 30 menit dari pukul 00.30 sampai 02.00.

Rental Mobil

sunting

Rental mobil tersedia di hall kedatangan Terminal 2.

Referensi

sunting
  1. ^ The Official Site of Diarsipkan 2011-12-03 di Wayback Machine.. Changi Airport Group. Retrieved on 2012-08-15.
  2. ^ "air traffic statistics". Changi Airport Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-22. Diakses tanggal 8 November 2011. 
  3. ^ "Passenger Traffic 2010 FINAL". Airports.org. 1 August 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-11. Diakses tanggal 8 November 2011. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AIP
  5. ^ (Inggris) SMRT Website: Train Timings[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

sunting