Bakrieland

perusahaan asal Indonesia

PT Bakrieland Development Tbk adalah sebuah perusahaan properti yang berkantor pusat di Jakarta.[3][4]

PT Bakrieland Development Tbk
Sebelumnya
PT Purilestari Indah Pratama (1990-1994)
PT Elang Realty (1994-1997)
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: ELTY
IndustriProperti
Didirikan12 Juni 1990; 34 tahun lalu (1990-06-12)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Ambono Janurianto[1]
(Direktur Utama)
Bambang Irawan Hendradi[2]
(Komisaris Utama)
Produk
JasaPengelolaan properti dan katering
PendapatanRp 616,211 milyar (2020)[3]
Rp -329,838 milyar (2020)[3]
Total asetRp 11,823 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 8,436 triliun (2020)[3]
PemilikKPD Simas Equity Fund (5,35%)
Interventures Capital Pte Ltd (5,12%)
Publik (89,53%)
Karyawan
3.433 (2020)[3]
Anak usahaLihat anak usaha
Situs webwww.bakrieland.com

Sejarah

sunting

Kiprah Bakrie di bisnis properti dimulai ketika pada bulan Juni 1984 Bakrie Group melalui PT Catur Swasakti Utama (kini bernama PT Bakrie Swasakti Utama) mulai membangun Wisma Bakrie, Graha Kapital, dan Apartemen Taman Rasuna di Jakarta.

PT Bakrieland Development Tbk sendiri didirikan pada bulan Juni 1990, awalnya dengan nama PT Purilestari Indah Pratama. Pada bulan Desember 1994, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Elang Realty, dan di bulan Oktober 1995, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan ini awalnya dimiliki oleh Hindoro Budiono Halim, yang mengendalikan perusahaan ini dalam Elang Group-nya. Bakrie lalu mengakuisisi PT Elang Realty dan Bank Perniagaan milik Hindoro pada April 1997, dengan Elang Realty diakuisisi 69% oleh anak usahanya PT Bakrie Capitalindo.[5][6] Setelah akuisisi, nama PT Elang Realty menjadi PT Bakrieland, namun kode sahamnya masih ELTY yang merupakan kode eks-Elang Realty. Kemudian, Pada bulan Mei 2004, perusahaan ini mengakuisisi 73,48% saham PT Bakrie Swasakti Utama. Pada bulan November 2005, Avenue Luxembourg Sarl membeli 12% saham perusahaan ini.

Pada bulan Juli 2009, melalui PT Bakrie Nirwana Semesta, perusahaan ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bali Nirwana Resort menjadi 52,55%. Pada bulan Oktober 2009, melalui PT Bakrie Toll Road, anak usaha PT Bakrie Infrastructure, perusahaan ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Semesta Marga Raya menjadi 64,98%. Pada bulan Januari 2010, perusahaan ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Semesta Marga Raya menjadi 100% melalui PT Satria Cita Perkasa, Pan Galactic Investment Ltd., dan Transglobal Finance Ltd. Pada bulan Agustus 2010, perusahaan ini resmi memegang 37,88% saham PT Bukit Jonggol Asri, dan pada bulan Januari 2011, ditingkatkan menjadi 43,36%, lalu pada bulan September 2011, kembali ditingkatkan menjadi 50%. Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini melepas seluruh saham PT Lido Nirwana Parahyangan (dulu bernama PT Fusion Plus Indonesia) yang mereka pegang. Pada bulan April 2013, perusahaan ini melepas 100% saham PT Bakrie Toll Road dan melepas 15% saham PT Bukit Jonggol Asri. Perusahaan ini kemudian juga melepas 100% saham PT Bali Nirwana Resort dan menjual Epicentrum Walk Mall. Pada bulan Juni 2014, melalui PT Bakrie Swasakti Utama, perusahaan ini mengakuisisi 99,21% saham PT Mutiara Masyhur Sejahtera. Pada bulan Oktober 2014, perusahaan ini melepas 35% saham PT Bukit Jonggol Asri kepada PT Sentul City Tbk dan PT Gili Tirta Anugrah. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi 100% saham PT JungleLand Asia yang sebelumnya dipegang oleh PT Bukit Jonggol Asri dan PT Sentul City Tbk. Pada bulan Juni 2015, perusahaan ini mengakuisisi 85% saham PT Jasa Boga Raya yang sebelumnya dipegang oleh PT Danatama Perkasa. Perusahaan ini kemudian juga melepas 100% saham PT Samudera Asia Nasional. Pada bulan November 2017, Pengadilan Tinggi Singapura menyetujui skema restrukturisasi utang obligasi dari perusahaan ini senilai US$ 155 juta. Pada bulan Maret 2018, Pengadilan Tinggi Singapura menerbitkan surat pemberitahuan bahwa perusahaan ini telah selesai menjalankan restrukturisasi, sehingga kreditur membebaskan perusahaan ini dari semua kewajiban dan jaminan. Pada bulan September 2019, perusahaan ini melepas mayoritas saham PT Bakrie Nirwana Semesta ke PT Riverton Group.[3][4] Pada tahun 2020, akibat pandemi Covid-19, perusahaan ini menunda semua proyeknya, termasuk pengembangan perumahan Nirwana Hills di Bogor dan Kahuripan Nirwana di Sidoarjo.[7]

Anak usaha

sunting

Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 13 anak usaha, yakni[3]:

  1. Limitless World International Services 6 Ltd
  2. PT Superwish Perkasa
  3. PT Bumi Daya Makmur
  4. PT Bakrie Swasakti Utama
  5. BLD Investment Pte Ltd
  6. PT Jasa Boga Raya
  7. PT Surya Global Nusantara
  8. PT Prima Bisnis Utama
  9. PT Citrasaudara Abadi
  10. PT Bahana Sukmasejahtera
  11. PT Bakrie Nirwana Realty
  12. PT Krakatau Lampung Tourism Development
  13. PT Bumi Sentra Investama

Referensi

sunting
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Bakrieland Development Tbk. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Bakrieland Development Tbk. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  3. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2020". PT Bakrieland Development Tbk. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  4. ^ a b "Sejarah Perusahaan" (PDF). PT Bakrieland Development Tbk. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  5. ^ Indonesian Capital Market Directory
  6. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 8,Masalah 52
  7. ^ Budhiman, Ilham (2 April 2020). "Dampak Corona, Bakrieland Putuskan Tunda Sementara Semua Proyek". Bisnis.com. Diakses tanggal 23 April 2022.