Bahrum Rangkuti
Bahrum Rangkuti (7 Agustus 1919 – 13 Agustus 1977) adalah seorang sastrawan dan dosen Indonesia. Ia menulis esai, drama, puisi, kajian sastra, dan menerjemahkan karya mancanegara.
Kolonel Laut Bahrum Rangkuti | |
---|---|
Lahir | Galang, Deli Serdang, Sumatera Utara | 7 Agustus 1919
Meninggal | 13 Agustus 1977 Jakarta | (umur 58)
Makam | Taman Makam Pahlawan Kalibata |
Almamater | Universitas Indonesia |
Dikenal atas | Sastrawan |
Suami/istri | -Ningrum (Cerai mati) -Apul Batubara |
Anak | 5 |
Orang tua | M. Tosib Rangkuti dan Siti Hanifah Siregar |
Nama lengkapnya adalah Bahrum Azaham Syah Rangkuti Pane Al Paguri. Ayahnya bernama Muhammad Tosib Rangkuti yang mendalami tarikat. Ibunya bernama Siti Hanifah Siregar yang menyenangi tasawuf dan mistik.
Pada tahun 1947 Bahrum Rangkuti menikah dengan Apul Batubara, seorang bidan yang berasal dari Sumatera Utara. Pasangan tersebut dikaruniai empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan, yaitu Komarul Zaman, Fachrunnisa, Mahmuda Suraya, dan Basiruddin.
Pendidikan dan Karier
suntingBahrum berpendidikan HBS Medan, AMS/A-1 Yogyakarta (1939), Faculteit der Letteren, Yogyakarta (1939-1941), Jamiatul Mubasheren, Rabwah, Pakistan (1950), dan terakhir meraih Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia (1959).
Tahun 1963 dikukuhkan menjadi guru besar Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. Sejak tahun 1976 ia menjadi guru besar IAIN Syarif Hidayatullah.[1]
Ia juga merupakan anggota ALRI dengan pangkat Kolonel Tituler dan Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Timur. Sejak tahun 1970 sampai akhir hayatnya (1977) ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Agama RI.[1]
Bahrum menguasai tujuh bahasa yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Prancis, Bahasa Jerman, Bahasa Belanda, Bahasa Arab, Bahasa Urdu dan Bahasa Melayu.[2]
Karya
sunting- Laila dan Majenun; drama (Gema Suasana, 1949);
- Sinar Memancar dari Jabal Annur; drama (Indonesia, 1949);
- Asmara Dahana; drama (Indonesia, 1949);
- Arjuna Wiwaha; drama (Indonesia, 1950);
- Lintasan Sejarah Dunia I dan II; saduran karya Jawaharlal Nehru (1950);
- Asrari Khudi Rahasia-Rahasia Pribadi; saduran karya Muhammad Iqbal (1953);
- Kandungan Alfatihah (1960);
- Nafiri Khatulistiwa; kumpulan puisi (1963); buku ini tidak sempat diterbitkan namun tersimpan di PDS HB Jassin;
- Pramoedya Ananta Toer dan Karya Seninya; kajian (1963)
Karya sastra yang dihasilkan Bahrum Rangkuti berbentuk drama, cerpen, esai, dan puisi. Karya sastra yang ditulis oleh Bahrum Rangkuti tersebar dalam beberapa majalah, antara lain Horison, Gema, Gema Islam, dan Panji Pustaka.
Meskipun cukup banyak menulis puisi, namun belum ada satupun yang diterbitkan berupa buku. Puisi-puisi karya Bahrum Rangkuti yang belum diterbitkan, sekitar 22 buah, bisa dijumpai di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin.
Referensi
sunting- ^ a b Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 111
- ^ Sugono, D., dkk., ed. (2003). Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern (PDF). Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 52. ISBN 979-685-308-6.