Bahasa Yunani Mariupol

bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa

Bahasa Yunani Mariupol (atau Yunani Krimea), juga disebut sebagai Romaika Tauro[5] atau hanya Rumeika (bahasa Yunani: Ρωμαίικα, berarti "Romaiki"; bahasa Rusia: Румейский язык; bahasa Ukraina: Румейська мова), adalah suatu ragam bahasa Yunani Modern yang dituturkan oleh suku Yunani yang tinggal di pesisir utara Laut Azov, di Ukraina bagian tenggara. Masyarakat menyebut diri dan bahasa mereka sebagai Yunani Azov. Meskipun Rumeíka, bersama dengan Turk Urum, tetap menjadi bahasa utama yang digunakan oleh masyarakat Yunani Azov hingga abad ke-20, saat ini hanya digunakan oleh sebagian kecil masyarakat Yunani di Ukraina.[6]

Bahasa Yunani Mariupol
Ρωμαίικα; Ruméika
Dituturkan diUkraina
WilayahPesisir utara Laut Azov
Penutur
sekitar 20.000 jiwa (sensus 1989), 17 desa (perkiraan 2017)[1]
Alfabet Kiril dan Alfabet Yunani
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologmari1411[2]
Linguasfer56-AAA-ak (?)
IETFpnt-UA
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Severely Endangered
Yunani Mariupol diklasifikasikan sebagai bahasa terancam berat (SE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [3][4]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Masyarakat Yunani Mariupol dekat Tugu Santo Nikolas di Ukraina.

Sejarah

sunting
 
Koloni-koloni Yunani Kuno di pesisir Laut Hitam.

Semenanjung Krimea menjadi daerah berbahasa Yunani selama lebih dari dua ribu lima ratus tahun sebagai bagian dari koloni-koloni Yunani dan daerah kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur. Negara-negara kota Yunani Kuno mulai mendirikan koloni di pesisir Laut Hitam pada abad ke-7 SM.[7] Mayoritas koloni tersebut didirikan oleh masyarakat Ionia dari kota Miletos di Anatolia.[8] Setelah Perang Salib Keempat yang ditandai dengan Penjarahan Konstantinopel di Kekaisaran Romawi Timur, Krimea menjadi kerajaan bawahan dari Kekaisaran Trebizond yang masih bernuansa Yunani. Ketika negara bagian itu, yang berpusat di pesisir timur Laut Hitam dan Pegunungan Pontus di Anatolia timur laut, jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1461, sebuah monarki Yunani Krimea (bernama Kepangeranan Theodoro) yang sebelumnya merdeka, menjadi bawahan Utsmaniyah pada tahun 1475. Permukiman besar-besaran orang Yunani di wilayah stepa pesisir utara di Laut Azov pada Perang Rusia-Turki (1768–1774), ketika Yekaterina II dari Rusia mengundang orang-orang Yunani di Krimea untuk bermukim kembali ke tanah yang baru saja ditaklukkan (termasuk mendirikan Mariupol) untuk menghindari penganiayaan di Krimea yang saat itu dikuasai Muslim.[9]

Karena berabad-abad hidup di bawah pemerintahan Tatar dan Turki, banyak orang Yunani tidak lagi berbicara bahasa Yunani; dengan demikian komunitas itu dibagi menjadi Romeiis yang berbahasa Yunani dan Urum.

Pada abad ke-20, Rumeika adalah dialek Yunani yang digunakan oleh sebagian besar desa berbahasa Yunani di wilayah pesisir Laut Azov Utara. Ada sekitar 17 desa yang berbicara bahasa ini hari ini. Para pakar linguistik membedakan lima subdialek Rumeíka menurut kesamaannya dengan bahasa Yunani Modern Baku.

Rumeíka bukan satu-satunya ragam bahasa Yunani yang digunakan di wilayah Azov utara: masyarakat desa Anadol menuturkan Yunani Pontus inti, yang bermigrasi dari Pontus pada tahun 1826.[10]

Kekerabatan bahasa

sunting
 
Suku Yunani (termasuk penutur Urum) di Oblast Donetsk.

Rumeíka sering disebut sebagai dialek Pontus. Menurut peneliti modern, kekerabatannya tidak sesederhana itu: argumen dapat dibuat untuk kemiripan Rumeíka baik dengan dialek Yunani Pontus maupun dialek Yunani Utara. Dalam pandangan Maxim Kisilier, sementara Rumeíka berbagi beberapa kesamaan dengan dialek Yunani Pontus dan Yunani Utara, lebih baik digolongkan dengan istilah tersendiri, sebagai dialek Yunani yang terpisah, atau bahkan kesinambungan dialek.[10]

Penelitian dan sastra

sunting

Setelah Revolusi Oktober 1917, kebangkitan Rumeika terjadi di wilayah tersebut. Sebagai bagian dari kebijakan umum korenizatsiya, Pemerintah Soviet mendirikan teater Yunani Rumeika Mariupol [uk], beberapa majalah dan surat kabar dan sejumlah sekolah bahasa Rumeiki. Penyair Rumeiki terbaik bernama Georgis Kostoprav menciptakan bahasa puitis Rumaik untuk karyanya. Namun, mulai tahun 1926, Pemerintah Soviet memilih untuk melakukan korenizatsiya secara lebih khusus sebagai kebijakan Helenisasi, yang bertujuan untuk memberikan pendidikan dan kehidupan budaya orang Yunani setempat untuk menuturkan dan berbudaya Dhimotiki (bahasa dan kebudayaan yang sama seperti di Yunani), sebagai lawan dari dialek Rumeiki setempat. Pendekatan tersebut diperdebatkan dan menemui kesulitan serta beberapa penolakan.[11] Kedua kebijakan tersebut ditarik pada tahun 1937 ketika Kostoprav dan banyak penutur Rumeiki dan Urum lainnya dibunuh sebagai bagian dari kebijakan oleh Josef Stalin. Sebagian besar penduduk diangkut ke Gulag.

Dialek Rumeika menjadi bahan penelitian linguistik yang umum pada akhir dasawarsa 1920-an dan 1930-an, sebagai bagian dari program umum untuk mengenalkan dan menjelaskan Bahasa di Uni Soviet.[10] Namun, ahli bahasa yang mempelajari bahasa tersebut menjadi korban penindasan Stalin pada tahun 1937, dan penelitian tentang Rumeika tidak dilanjutkan hingga tahun 1950-an dan 1960-an.[10]

Para cendekiawan Yunani dari Kyiv, dipimpin oleh Andriy Biletsky menyusun deskripsi rinci bahasa dan mencatat cerita rakyat. Karena orang-orang Yunani Azov kemungkinan telah kehilangan kemampuan melek aksara dalam bahasa Yunani selama periode Krimea dalam sejarah mereka, Biletsky mengembangkan Alfabet Kiril berdasarkan kadiah Rusia dan Ukraina pada tahun 1969.[12] [6]

Sejumlah buku telah diterbitkan dalam bahasa Yunani Rumeíka menggunakan kaidah Kiril tersebut. Selain karya-karya asli, juga termasuk terjemahan dari Slovo o pŭlku Igorevě ("Perjalanan Kisah Igor") dan Kobzar oleh Taras Shevchenko.[6]

Upaya baru untuk mempertahankan identitas etnis Rumeiki dimulai pada pertengahan 1980-an. Meskipun sejumlah penulis dan penyair menggunakan alfabet Kiril, penduduk wilayah tersebut tetap jarang menggunakannya; mayoritas masyarakat Yunani di Ukraina sekarang menganggap bahasa Rusia sebagai bahasa ibu mereka.[6] Bahasa Rumeiki menurun dengan cepat, paling terancam oleh bahasa Yunani Modern Baku yang diajarkan di sekolah-sekolah dan Universitas setempat. Meskipun demikian, penyelidikan terbaru oleh Alexandra Gromova menunjukkan bahwa masih ada harapan bahwa unsur-unsur penduduk Rumeiki akan terus menggunakan dialek tersebut.[13]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Borodo, Michał; House, Juliane; Wachowski, Wojciech (2017-04-19). Moving Texts, Migrating People and Minority Languages (dalam bahasa Inggris). Springer. hlm. 34. ISBN 978-981-10-3800-6. 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Mariupol Greek". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  5. ^ Moseley, Christopher (2008-03-10). Encyclopedia of the World's Endangered Languages (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-135-79640-2. 
  6. ^ a b c d Pakhomenko, S.P., Література греків Приазов'я та проблема збереження культурних традицій грецької етнічної групи (1960-1980-ті рр.) (PDF) (dalam bahasa Ukraina)  (Literature of the Azov Greeks and the problem of the preservation of the cultural traditions of the ethnic Greeks)
  7. ^ Nicholas Geoffrey Lemprière Hammond (1959). A history of Greece to 322 B.C. Clarendon Press. hlm. 109. Diakses tanggal 8 August 2013. 
  8. ^ Twardecki, Alfred. "The Bosporan Kingdom". Polish Archaeological Mission “Tyritake”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2014. Diakses tanggal 31 March 2014. 
  9. ^ 3_story.html "Greeks of the Steppe" Periksa nilai |url= (bantuan). The Washington Post. 10 November 2012. Diakses tanggal 25 October 2014. 
  10. ^ a b c d Kisilier, Maxim, Is Rumeíka a Pontic or a Northern Greek Dialect? 
  11. ^ Л. Д. Якубова. Еллінізація грецького населення України 1926–1938 // Енциклопедія історії України: Т. 3: Е-Й / Редкол.: В. А. Смолій (голова) та ін. НАН України. Інститут історії України. — К.: В-во «Наукова думка», 2005. — 672 с.: іл.
  12. ^ Kisilier, M. L., ed. (2009). Literaturicheskaya i etnokul'turnaya situatsiya v griecheskih tselah Priazov'ya (Literature and ethnocultural situation in Greek settlements in Pryazovia) (PDF). hlm. 0.2.3. Diakses tanggal January 12, 2022. 
  13. ^ Kissilier, Maxim, ed. (2009), Language and Ethno-Cultural Situation in Greek Villages of Azov Region (PDF), St. Petersburg . The work is based on field research in the Greek villages in Mariupolis region. The expeditions were carried out in 2001–2004 and were organised by St. Petersburg State University