Bahasa Raetia

bahasa yang dituturkan di Raetia pada masa pra-Romawi dan masa Romawi, terdokumentasi dalam inskripsi-inskripsi pendek dari Italia Utara, Jerman Selatan, Swiss Timur, Slovenia dan Austria Barat dalam 2 jenis alfabet Etruria
(Dialihkan dari Bahasa Rhaetia)

Bahasa Raetia adalah bahasa yang pernah dituturkan di Raetia, Pegunungan Alpen bagian timur pada masa Pra-Romawi dan Romawi Kuno.[5] Bahasa ini memiliki bukti tertulis pada lebih dari 200 prasasti yang ditulis dari abad ke-5 hingga abad ke-1 SM, yang ditemukan di Italia bagian utara, Slovenia, dan Austria bagian barat,[6][7] yang menggunakan Alfabet Italik Kuno.[8] Sebagian pakar menerima Raetia berkerabat dengan bahasa Etruria.[9]

Bahasa Raetia
Raetik
Dituturkan diRaetia
WilayahPegunungan Alpen bagian timur
EtnisSuku Raetia
Erahingga abad ke-1 SM[1]
Alfabet Italik Kuno
Kode bahasa
ISO 639-3xrr
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
xrr
Glottolograet1238[2]
IETFxrr
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Raetia diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [3][4]
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Raetia
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Penggolongan

sunting
 
Pohon rumpun bahasa Tirenia yang diusulkan oleh Simone dan Marchesini (2013)[10]

Ahli bahasa dari Jerman bernama Helmut Rix mengusulkan pada tahun 1998 bahwa bahasa Raetia, bersama dengan Etruria, adalah anggota dari rumpun bahasa yang disebut Tirenia.[11][12] Robert S. P. Beekes juga menganggapnya bukan dari rumpun bahasa Indo-Eropa.[13] Sebaliknya, Howard Hayes Scullard (1967) berpendapat bahwa Raetia merupakan bahasa Indo-Eropa yang berkerabat dekat dengan Iliria dan Kelt.[14] Namun demikian, mayoritas ahli bahasa sekarang berpikir bahwa Raetia berkerabat dengan Etruria dalam pengelompokan Tirenia.[15]

Rumpun bahasa Tirenia yang diusulkan oleh Rix didukung oleh sejumlah ahli bahasa seperti Stefan Schumacher,[16][17] Carlo De Simone,[18] Norbert Oettinger,[19] Simona Marchesini,[10] or Rex E. Wallace.[20] Ciri-ciri umum antara Etruria, Raetia, dan Lemnos telah diamati dalam fitur morfologi, fonologi, dan sintaksis.[21][22] Rumpun bahasa Tirenia dianggap sebagai bahasa Paleo-Eropa yang mendahului kedatangan bahasa Indo-Eropa di Eropa bagian selatan.[23][24][25]

Sejarah

sunting

Pada tahun 2004, L. Bouke van der Meer mengusulkan bahwa Raetia berkembang dari bahasa Etruria pada sekitar 900 SM, karena penyimpangan dari leluhur bahasa telah ada dalam prasasti berbahasa Etruria dan Raetia terawal, seperti dalam suara tata bahasa bentuk lampau atau di akhiran gentilicia. Sekitar 600 SM, penutur bahasa Raetia menjadi terisolasi dari daerah Etruscan, kemungkinan karena migrasi oleh bangsa Kelt, sehingga membatasi kontak antara dua bahasa.[15] Perkiraan penanggalan tersebut masih diperdebatkan, karena penyimpangan masih terlalu baru, dan berlawanan dengan bukti arkeologi. Penutur bahasa Raetia pada Zaman Besi dicirikan oleh Kebudayaan Fritzens-Sanzeno, dalam kesinambungan dengan budaya Zaman Perunggu akhir dan budaya awal Zaman Besi di Kebudayaan Laugen-Melaun.

Namun, secara bukti arkeologi, bahasa Raetia bukanlah turunan dari Etruria, dan Etruria bukan juga turunan dari Raetia.[26] Helmut Rix memperkirakan bahasa Proto-Tirenia (leluhur dari bahasa Etruria dan Raetia) dituturkan pada akhir Milenium ke-2 SM.[27] Carlo De Simone dan Simona Marchesini mengusulkan perkiraan tahun yang lebih awal, menempatkan bahasa Proto-Tirenia mulai menyimpang sebelum Zaman Perunggu,[28][29] karena sedikitnya kata kerabat dalam bahasa Etruria dan Raetia.[30]

 
Daerah kebudayaan dan prasasti berbahasa Raetia.

Bahasa ini memiliki bukti tertulis berupa lebih dari 280 prasasti yang ditemukan di Italia Utara yang diperkirakan ditulis pada abad ke-5 hingga ke-1 SM, di kawasan yang sesuai dengan kebudayaan arkeologi Fritzens-Sanzeno dan Magrè.[7]

Dalam catatannya berjudul Naturalis Historia (abad ke-1 M), Plinius menulis tentang masyarakat Pegunungan Alpen:

... yang berdampingan dengan ini (Noriki) adalah Raetia dan Vindeliki. Semua dibagi menjadi beberapa wilayah.[a] Raetia diyakini sebagai orang-orang dari ras Etruria[b] diusir oleh orang-orang Galia; pemimpin mereka bernama Rhaetus.[31]

Ulasan Plinius tentang seorang pemimpin bernama Rhaetus adalah khas asal usul mitologis masyarakat kuno, dan belum tentu dapat diandalkan. Nama dewi masyarakat Veneti bernama Reitia biasanya ditemukan dalam nama-nama masyarkat Raetia, tetapi kedua nama itu kemungkinan tidak berkerabat. Ejaan seperti Raet- ditemukan dalam prasasti, sedangkan Rhaet- digunakan dalam naskah-naskah Romawi; tidak jelas apakah Rh mewakili transkripsi akurat dari konsonan R teraspirasi dalam bahasa Raetia, atau hanyalah kekeliruan ejaan.[butuh rujukan]

Lihat pula

sunting

Penjelasan

sunting
  1. ^ in multas civitates divisi.
  2. ^ Tuscorum prolem (bentuk genitivus diikuti oleh bentuk akusativus): berarti "cabang Etruria".

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Raetia at MultiTree on the Linguist List
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Raetic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  5. ^ Silvestri, M.; Tomezzoli, G. (2007). Linguistic distances between Rhaetian, Venetic, Latin and Slovenian languages (PDF). Proc. Int'l Topical Conf. Origin of Europeans. hlm. 184–190. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-07-25. Diakses tanggal 2022-09-23. 
  6. ^ "The Raetic alphabets". 
  7. ^ a b Marchesini, Simona. "Raetic – writing systems". Mnamon. 
  8. ^ Salomon 2020.
  9. ^ Wallace, Rex E. (2010). "Italy, Languages of". Dalam Gagarin, Michael. The Oxford Encyclopedia of Ancient Greece and Rome (dalam bahasa English). Oxford, UK: Oxford University Press. hlm. 97–102. doi:10.1093/acref/9780195170726.001.0001. ISBN 9780195170726. Etruscan origins lie in the distant past. Despite the claim by Herodotus, who wrote that Etruscans migrated to Italy from Lydia in the eastern Mediterranean, there is no material or linguistic evidence to support this. Etruscan material culture developed in an unbroken chain from Bronze Age antecedents. As for linguistic relationships, Lydian is an Indo-European language. Lemnian, which is attested by a few inscriptions discovered near Kamania on the island of Lemnos, was a dialect of Etruscan introduced to the island by commercial adventurers. Linguistic similarities connecting Etruscan with Raetic, a language spoken in the sub-Alpine regions of northeastern Italy, further militate against the idea of eastern origins. 
  10. ^ a b Carlo de Simone, Simona Marchesini (Eds), La lamina di Demlfeld [= Mediterranea. Quaderni annuali dell'Istituto di Studi sulle Civiltà italiche e del Mediterraneo antico del Consiglio Nazionale delle Ricerche. Supplemento 8], Pisa – Roma: 2013.
  11. ^ Rix 1998.
  12. ^ Schumacher 1998.
  13. ^ Robert S.P. Beekes, Comparative Indo-European Linguistics: an introduction, 2nd ed. 2011:26: "It seems improbable that Rhaetic (spoken from Lake Garda to the Inn valley) is Indo-European, as it appears to contain Etruscan elements."
  14. ^ Scullard 1967, hlm. 43.
  15. ^ a b Van der Meer 2004.
  16. ^ Schumacher 1999.
  17. ^ Schumacher 2004.
  18. ^ de Simone Carlo (2009) La nuova iscrizione tirsenica di Efestia in Aglaia Archontidou, Carlo de Simone, Emanuele Greco (Eds.), Gli scavi di Efestia e la nuova iscrizione ‘tirsenica’, TRIPODES 11, 2009, pp. 3-58. Vol. 11 pp. 3-58 (Italian)
  19. ^ Oettinger, Norbert (2010) "Seevölker und Etrusker", in Yoram Cohen, Amir Gilan, and Jared L. Miller (eds.) Pax Hethitica Studies on the Hittites and their Neighbours in Honour of Itamar Singer (in German), Wiesbaden: Otto Harrassowitz Verlag, pp. 233–246
  20. ^ Wallace, Rex E. (2018), "Lemnian language", Oxford Research Encyclopedia of Classics (dalam bahasa Inggris), Oxford University Press, doi:10.1093/acrefore/9780199381135.013.8222, ISBN 978-0-19-938113-5 
  21. ^ Simona Marchesini (translation by Melanie Rockenhaus) (2013). "Raetic (languages)". Mnamon - Ancient Writing Systems in the Mediterranean. Scuola Normale Superiore. Diakses tanggal 26 July 2018. 
  22. ^ Sindy, Kluge; Corinna, Salomon; Stefan, Schumacher (2013–2018). "Raetica". Thesaurus Inscriptionum Raeticarum. Department of Linguistics, University of Vienna. Diakses tanggal 26 July 2018. 
  23. ^ Mellaart, James (1975), "The Neolithic of the Near East" (Thames and Hudson)
  24. ^ Haarmann, Harald (2014). "Ethnicity and Language in the Ancient Mediterranean". Dalam McInerney, Jeremy. A Companion to Ethnicity in the Ancient Mediterranean (dalam bahasa Inggris). Chichester, UK: John Wiley & Sons, Inc. hlm. 17–33. doi:10.1002/9781118834312.ch2. ISBN 9781444337341. 
  25. ^ Harding, Anthony H. (2014). "The later prehistory of Central and Northern Europe". Dalam Renfrew, Colin; Bahn, Paul. The Cambridge World Prehistory (dalam bahasa English). 3. Cambridge, UK: Cambridge University Press. hlm. 1912. ISBN 978-1-107-02379-6. Italy was home to a number of languages in the Iron Age, some of them clearly Indo-European (Latin being the most obvious, although this was merely the language spoken in the Roman heartland, that is, Latium, and other languages such as Italic, Venetic or Ligurian were also present), while the centre-west and northwest were occupied by the people we call Etruscans, who spoke a language which was non-Indo-European and presumed to represent an ethnic and linguistic stratum which goes far back in time, perhaps even to the occupants of Italy prior to the spread of farming. 
  26. ^ Marzatico, Franco (2019). "I Reti e i popoli delle Alpi orientali". Preistoria Alpina (dalam bahasa Italian). 49bis. Trento: MUSE-Museo delle Scienze. hlm. 73–82. Se resta il fatto che la documentazione archeologica smentisce in tutta evidenza un rapporto filogenetico fra Etruschi e Reti, visti anche fenomeni di continuità come nell’ambito della produzione vascolare di boccali di tradizione Luco/Laugen (fig. 8), non è escluso che la percezione di prossimità esistenti fra la lingua e la scrittura delle due entità etniche possano avere indotto eruditi del tempo a costruite "a tavolino" un rapporto di parentela.(...) 
  27. ^ Rix, Helmut (2008). "Etruscan". Dalam Woodard, Roger D. The Ancient Languages of Europe (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 141–164. doi:10.1017/CBO9780511486814.010. ISBN 9780511486814. 
  28. ^ Marchesini, Simona (2013). "I rapporti etrusco/retico-italici nella prima Italia alla luce dei dati linguistici: il caso della "mozione" etrusca". Rivista storica dell'antichità (dalam bahasa Italia). Bologna: Pàtron editore. 43: 9–32. ISSN 0300-340X. 
  29. ^ Marchesini, Simona (2019). "L'onomastica nella ricostruzione del lessico: il caso di Retico ed Etrusco". Mélanges de l'École française de Rome: Antiquité (dalam bahasa Italia). Rome: École française de Rome. 131 (1): 123–136. doi:10.4000/mefra.7613. ISBN 978-2-7283-1428-7. Diakses tanggal January 31, 2020. 
  30. ^ Marchesini, Simona. "Raetic". Mnamon. 
  31. ^ Pliny. "XX". Naturalis Historia (dalam bahasa Latin). III. Diterjemahkan oleh Rackham, H. Loeb. 

Daftar pustaka

sunting
  • de Simone, Carlo; Marchesini, Simona (2013). La lamina di Demlfeld. Rome-Pisa: Fabrizio Serra Editore. 
  • Morandi, Alessandro (1999). "Il cippo di Castelciès nell'epigrafia retica". Studia archaeologica. Rome: Bretschneider. 103. 
  • Prosdocimi, Aldo L. (2003-4). "Sulla formazione dell'alfabeto runico. Promessa di novità documentali forse decisive". Archivio per l'Alto Adige 97–98.427–440
  • Rix, Helmut (1998). Rätisch und Etruskisch [Rhaetian & Etruscan]. Vorträge und kleinere Schriften (dalam bahasa Jerman). Innsbruck: Innsbrucker Beiträge zur Sprachwissenschaft: Institut für Sprachwissenschaft der Universität Innsbruck. 
  • Roncador, Rosa; Marchesini, Simona (2015). Monumenta Linguae Raeticae. Rome: Scienze e Lettere. 
  • Schumacher, Stefan (1998). "Sprachliche Gemeinsamkeiten zwischen Rätisch und Etruskisch". Der Schlern (dalam bahasa Jerman). 72: 90–114. 
  • Schumacher, Stefan (1999). "Die Raetischen Inschriften: Gegenwärtiger Forschungsstand, spezifische Probleme und Zukunfstaussichten". I Reti / Die Räter, Atti del simposio 23-25 settembre 1993, Castello di Stenico, Trento, Archeologia delle Alpi, a cura di G. Ciurletti. F. Marzatico Archaoalp. hlm. 334–369. 
  • Schumacher, Stefan (2004) [1992]. Die rätischen Inschriften. Geschichte und heutiger Stand der Forschung. Sonderheft (edisi ke-2nd). Innsbruck: Innsbrucker Beiträge zur Kulturwissenschaft: Institut für Sprachwissenschaft der Universität Innsbruck. 
  • Scullard, HH (1967). The Etruscan Cities and Rome. Ithaca, NY: Cornell University Press. 
  • Van der Meer, L. Bouke (2004). "Etruscan origins. Language and archaeology". Babesch. 79: 51–57. 

Pustaka lanjutan

sunting

Pranala luar

sunting