Bahasa Aram Alkitabiah
Bahasa Aram Alkitabiah adalah salah satu ragam bahasa Aram Kuno yang dipakai dalam Kitab Daniel dan Ezra,[1] pada Perjanjian Lama (Alkitab Ibrani). Bahasa ini memiliki perbedaan dengan bahasa Aram pada parafrasa, penjelasan, dan pengembangan yang dipakai oleh para rabbi, yang dikenal sebagai targumim.
Bahasa Aram Alkitabiah | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Timur Tengah Kuno | ||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Abjad Ibrani Kuno | |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Bagian dari seri |
Alkitab |
---|
Kanon Alkitab dan kitab-kitabnya |
Tanakh (Taurat · Nevi'im · Ketuvim) Kanon Alkitab Kristen · Alkitab Ibrani Perjanjian Lama (PL) · Perjanjian Baru (PB) Deuterokanonika · Antilegomena Bab dan ayat dalam Alkitab Apokrifa: (Yahudi · PL · PB) |
Perkembangan dan Penulisan |
Terjemahan dan Naskah |
Taurat Samaria Gulungan Laut Mati Teks Masorah Targum · Pesyita Septuaginta · Vulgata Alkitab Goth · Vetus Latina Alkitab Luther · Alkitab Inggris · Alkitab Indonesia |
Studi |
Kode Alkitab Novum Testamentum Graece Hipotesis dokumen Kategori PB Konsistensi internal Arkeologi · Artefak |
Tafsir |
Hermeneutika · Pesyer · Midras · Pardes · Penafsiran alegori Alkitab · Literalisme · Nubuat · Homoseksualitas |
Daftar dan Garis besar topik |
Artefak · Nama · Tokoh |
Sejarah
suntingBahasa Aram pernah berstatus sebagai basantara di seluruh Timur Dekat Kuno dari paruh kedua abad ke-8 SM hingga akhir abad ke-4 SM,[2][3] yang dipengaruhi oleh bahasa Ibrani Alkitabiah.
Selama pengasingan bangsa Yahudi ke Babel,yang dimulai pada awal abad ke-6 SM, bahasa utama yang digunakan oleh orang-orang Yahudi mulai berubah dari bahasa Ibrani ke bahasa Aram, dan abjad persegi Aram menggantikan Abjad Ibrani Kuno.[4] Setelah Kekaisaran Akhemeniyah menaklukan dan mencaplok wilayah Kekaisaran Babilonia Baru pada tahun 539 SM, bahasa Aram menjadi bahasa utama pemerintahan dan masyarakat. Raja Darius I dari Persia menerapkan[5] bahasa Aram Kekaisaran sebagai bahasa resmi di bagian barat pada tahun 500 SM, dan Bahasa Aram Kekaisaran itulah yang membentuk dasar Bahasa Aram Alkitabiah.[6]
Pengaruh Bahasa Ibrani Alkitabiah sebagai status bahasa liturgis dan bahasa pembelajaran teologis berkurang, dan bangsa Yahudi pada Periode Bait Suci Kedua (yang dimulai pada 516 SM) menggunakan bahasa Aram Barat Kuno dari Helenisasi pada abad ke-3 SM hingga munculnya bahasa Aram Pertengahan pada abad ke-3 Masehi.
Sebagian besar kronologi perkembangan bahasa Aram Alkitabiah telah diperdebatkan dalam konteks penanggalan Kitab Daniel. Pada tahun 1929, Rowley berpendapat bahwa ragam bahasa di Kitab Daniel lebih baru (bukan abad ke-6 SM) dan bahwa bahasanya lebih mirip ke bentuk Targum daripada bentuk resmi Kekaisaran yang tersedia pada saat itu.[7]
Yang lain berpendapat bahwa bentuk bahasa tersebut paling mirip dengan yang tertulis pada Naskah-naskah Elefantin, dan juga merupakan contoh baik dari bahasa Aram Kekaisaran yang khas.[8] Kenneth Kitchen yang berpaham agnostik, menyatakan bahwa bahasa Aram yang tertulis pada Kitab Daniel cocok dengan periode apa pun dari abad ke-5 hingga awal abad ke-2 SM.[9]
Aram dan Ibrani
suntingBahasa Ibrani Alkitabiah adalah bahasa utama dari Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama. Bahasa Aram hanya menyumbang sekitar 250 ayat dari total lebih dari 23.000. Bahasa Aram Alkitabiah berkaitan erat dengan bahasa Ibrani, karena keduanya termasuk dalam rumpun bahasa Semit Barat Laut. Beberapa persamaan dan perbedaan yang jelas tercantum di bawah ini:[10]
Persamaan
suntingBahasa Ibrani dan Aram telah menyederhanakan infleksi dari kata benda, kata sifat dan kata kerja. Tata bahasa tersebut lebih banyak ditemukan pada bahasa Arab Klasik, Akkadia Babilonia, dan Ugarit.
Perbedaan
sunting- Artikel takrif berimbuhan akhir -ā (א) pada bahasa Aram (dalam keadaan tegas atau penentu), namun berimbuhan akhir h- (ה) pada bahasa Ibrani.
- Bahasa Aram bukan bagian dari rumpun bahasa Kanaan sehingga tidak mengalami pergeseran pelafalan Kanaan dari *ā menjadi ō.
- Dalam bahasa Aram, preposisi dalet berfungsi sebagai konjungsi dan sering digunakan sebagai pengganti konstruk untuk menunjukkan hubungan genitif/posesif.
Perubahan lafal
suntingProto-Semit | Ibrani | Aram |
---|---|---|
ð, δ | ז | ד |
z | ז | |
t | ת | |
θ | שׁ | ת |
ś | שׂ | |
š | שׁ | |
s | ס | |
θ̣ | צ | ט |
ṣ | צ | |
ṣ́ | צ | ק, ע |
Bahasa Aram pada Perjanjian Lama
suntingBukti pasti
sunting- Kejadian 31:47 – terjemahan dari nama tempat Ibrani, Jegar-Sahadutha Strong #H3026
- Amsal 31:2 – kata Aram bar digunakan sebagai pengganti bahasa Ibrani ben, (keduanya berarti "putra").
- Yeremia 10:11 – satu kalimat mencela penyembahan berhala muncul di tengah naskah Ibrani.
- Daniel 2:4b–7:28 – lima cerita tentang Daniel dan para sahabatnya, serta penglihatan dan nubuat kewahyuan.
- Ezra 4:8–6:18 and 7:12–26 – kutipan dokumen dari abad ke-5 SM tentang pemugaran Bait Suci di Yerusalem.
Bukti yang masih diperdebatkan
sunting- Kejadian 15:1 – kata במחזה (ba-maħaze, "dalam suatu penglihatan"). Menurut Zohar (I:88b), kata tersebut merupakan bahasa Aram, sebagaimana kata Ibrani yang biasa digunakan adalah במראה (ba-mar’e).
- Bilangan 23:10 – kata רבע (rôḇa‘, biasanya diterjemahkan sebagai "stok" atau "bagian keempat"). Joseph H. Hertz, dalam komentarnya tentang ayat ini, mengutip klaim Friedrich Delitzsch (dikutip dalam koleksi William F. Albright yaitu JBL 63 (1944), halaman 213, nomor 28) bahwa itu adalah kata Aram yang berarti "debu".
- Ayub 36:2a ("כַּתַּר־ לִ֣י זְ֭עֵיר וַאֲחַוֶּ֑ךָּ") – Rashi, dalam komentarnya tentang ayat tersebut, menyatakan bahwa frasa tersebut dalam bahasa Aram.
- Mazmur 2:12 – kata בר (bar) ditafsirkan oleh beberapa sumber Kristen (termasuk Alkitab Versi Raja James) menjadi kata Aram untuk "putra" dan menerjemahkan frasa נשקו-בר (nashəqū-bar) sebagai "cium sang Putra," merujuk sebagai Jesus. Sumber-sumber Yahudi dan beberapa sumber Kristen (termasuk Vulgata oleh Hieronimus) mengikuti pembacaan bahasa Ibrani בר ("kemurnian") dan menerjemahkan frasa tersebut sebagai "merangkul kemurnian" (Lihat Mazmur 2 untuk pembahasan lebih lanjut tentang kontroversi tersebut).
Nama keliru dari bahasa Kasdim
suntingSelama berabad-abad, setidaknya dari zaman Hieronimus (wafat 420 M), bahasa Aram Alkitab secara keliru disebut menjadi "Kasdim" (Khaldea).[11][12][13] Label itu tetap umum dalam studi bahasa Aram awal, dan bertahan hingga abad kesembilan belas.[14][15][16] Nama Kasdim yang keliru akibatnya ditinggalkan, ketika penelitian lebih lanjut menunjukkan secara meyakinkan bahwa bahasa Aram yang digunakan dalam Alkitab Ibrani tidak terkait dengan Kasdim Kuno dan bahasa mereka.[17][18][19]
Lihat pula
suntingReferensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ and Gen. 31:47, Jer. 10:11
- ^ Bae 2004, hlm. 1–20.
- ^ Gzella 2015, hlm. 104-211.
- ^ Moshe Beer, "Judaism (Babylonian)" Anchor Bible Dictionary 3 (1996), p. 1080.
- ^ Saul Shaked, "Aramaic" Encyclopedia Iranica 2 (New York: Routledge & Kegan Paul, 1987), p. 251
- ^ Gzella 2015, hlm. 206.
- ^ Rowley, Harold Henry (1929). The Aramaic of the Old Testament: A Grammatical and Lexical Study of Its Relations with Other Early Aramaic Dialects. London: Oxford University Press. OCLC 67575204.[halaman dibutuhkan]
- ^ Choi, Jongtae (1994), "The Aramaic of Daniel: Its Date, Place of Composition and Linguistic Comparison with Extra-Biblical Texts," Ph. D. dissertation (Deerfield, IL: Trinity Evangelical Divinity School) 33125990 xvii, 288 pp.
- ^ Kitchen 1965, hlm. 31–79.
- ^ The following information is taken from: Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic (Berrien Springs: Andrews University Press, 1972), pp. 5-7.
- ^ King 2009, hlm. 216-217.
- ^ Gallagher 2012, hlm. 123-141.
- ^ Gallagher 2015, hlm. 356-375.
- ^ Gesenius & Prideaux-Tregelles 1859.
- ^ Fürst 1867.
- ^ Davies 1872.
- ^ Nöldeke 1871, hlm. 113-131.
- ^ Kautzsch 1884a, hlm. 17-21.
- ^ Kautzsch 1884b, hlm. 110-113.
Daftar pustaka
sunting- Bae, Chul-hyun (2004). "Aramaic as a Lingua Franca During the Persian Empire (538-333 B.C.E.)". Journal of Universal Language. 5: 1–20.
- Davies, Benjamin (1872). A Compendious and Complete Hebrew and Chaldee Lexicon to the Old Testament. London: Asher.
- Fürst, Julius (1867). A Hebrew & Chaldee Lexicon to the Old Testament: With an Introduction Giving a Short History of Hebrew Lexicography. London: Williams & Norgate.
- Gallagher, Edmon L. (2012). Hebrew Scripture in Patristic Biblical Theory: Canon, Language, Text. Leiden-Boston: Brill.
- Gallagher, Edmon L. (2015). "Why did Jerome Translate Tobit and Judith?". Harvard Theological Review. 108 (3): 356–375.
- Gesenius, Wilhelm; Prideaux-Tregelles, Samuel (1859). Gesenius's Hebrew and Chaldee Lexicon to the Old Testament Scriptures. London: Bagster.
- Gzella, Holger (2015). A Cultural History of Aramaic: From the Beginnings to the Advent of Islam. Leiden-Boston: Brill.
- Kautzsch, Emil F. (1884a). Grammatik des Biblisch-Aramäischen: Mit einer Kritischen Erörterung der aramäischen Wörter im Neuen Testament. Leipzig: Vogel.
- Kautzsch, Emil F. (1884b). "The Aramaic Language". Hebraica. 1 (1-2): 98–115.
- Kautzsch, Emil F. (1902). Die Aramaismen im Alten Testament untersucht. Halle: Niemeyer.
- King, Daniel H. (2009). "Vir Quadrilinguis? Syriac in Jerome and Jerome in Syriac". Jerome of Stridon: His Life, Writings and Legacy. Farnham: Ashgate Publishing. hlm. 209–223.
- Kitchen, Kenneth A. (1965). "The Aramaic of Daniel" (PDF). Notes on Some Problems in the Book of Daniel. London: Tyndale Press. hlm. 31–79. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-31. Diakses tanggal 2008-11-02.
- Nöldeke, Theodor (1871). "Die Namen der aramäischen Nation und Sprache". Zeitschrift der Deutschen Morgenländischen Gesellschaft. 25 (1-2): 113–131.
- Rosenthal, Franz (2006) [1961]. A Grammar of Biblical Aramaic (edisi ke-7th expanded). Wiesbaden: Harrassowitz Verlag.