Badan Perfilman Indonesia
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Badan Perfilman Indonesia atau disingkat BPI adalah sebuah badan perfilman yang dibentuk masyarakat perfilman dengan mendapatkan fasilitasi dari negara berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman.
Badan Perfilman Indonesia BPI | |
---|---|
Gambaran umum | |
Singkatan | BPI |
Dasar hukum pendirian | Undang-undang No. 33 Tahun 2009 Perfilman[1] |
Sifat | Mandiri |
Struktur | |
Pengurus |
|
Dewan Pengawas | |
Dewan Etik | |
Kantor pusat | |
Jl. Letjen MT. Haryono Kav 47-48 Pancoran, Jakarta | |
Situs web | |
https://www.bpi.or.id/ | |
BPI lahir pada tanggal 17 Januari 2014, melalui sebuah Musyawarah Besar (Mubes) Pembentukan Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang berlangsung 15-17 Januari 2014 yang diselenggarakan di Jakarta.
Badan Perfilman Indonesia sebagai Lembaga Negara Non Struktural ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 32 tahun 2014 tentang Pengukuhan Badan Perfilman Indonesia.
Pengurus
suntingPada Kongres ke II Badan Perfilman Indonesia tahun 2022 Gunawan Paggaru terpilih sebagai Ketua Umum dengan suara terbanyak. Dalam Komgres Ke II hanya memilih Ketua Umum.
Pada Kongres I Badan Perfilman Indonesia tahun 2017 Chand Pares Servia terpilih sebagai Ketua Umum dengan suara terbanyak dengan susunan pengurus yang juga dipilih lewat pemumgutan suara sebagai berikut:
- Ketua Umum : Chand Parwes Servia
- Wakil Ketua Umum : Dewi Umaya
- Ketua Bidang Organisasi : Gunawan Paggaru
- Ketua Bidang Festival Luar Negeri : Dhimas Jayadiningrat
- Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan : Tito Imanda
- Ketua Bidang Advokasi : Bagiono Prabwo
- Ketua Bidang Pembiyaan : Celerina Judisari
- Ketua Bidang Fasilitasi Produksi : Agung Sentosa
Pada Mubes yang telah memilih 9 (sembilan) pengurus BPI tersebut, sebetulnya Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi), Gatot Brajamusti merebut suara terbanyak, tetapi kemudian di antara sembilan pengurus itu berembuk di antara mereka sehingga akhirnya menunjuk dan menetapkan Alex Komang sebagai ketuanya.[2]
Perolehan suara dalam Mubes tersebut adalah sebagai berikut:[3]
No. | Nama | Asal | Jumlah suara |
Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Gatot Brajamusti | Persatuan Artis Film Indonesia | 10 | |
2. | Edwin Nazir | Asosiasi Produser Film Indonesia | 8 | |
3. | Kemala Atmodjo | Ikatan Alumni Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta |
8 | |
4. | Alex Komang | perwakilan Rumah Aktor Indonesia | 8 | Ketua BPI |
5. | Embi C Noer | Kedai Film Nusantara | 7 | |
6. | Roby Ertanto | Penulis Indonesia untuk Layar Lebar | 6 | |
7. | Anggi Frisca | Sinematografer Indonesia | 5 | |
8. | Rully Sofyan | Asosiasi Industri Rekaman Video Indonesia | 4 | |
9. | Gerson R Ayawaila | Komunikatif | 3 | masuk sebagai pengurus kesembilan setelah melalui pemilihan putaran kedua |
Referensi
sunting- ^ Undang-undang No. 33 Tahun 2009 Perfilman
- ^ "Alex Komang Jadi Ketua Badan Perfilman Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 2014-01-23.
- ^ Pengurus Badan Perfilman Indonesia 2014-2017 Telah Terpilih