Kepulauan Banyak

kepulauan di Indonesia

Kepulauan Banyak adalah gugusan pulau-pulau kecil di Kabupaten Aceh Singkil,[1] Provinsi Aceh. Luas wilayah secara keseluruhan adalah 27,196 ha. Pulau Banyak berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tepatnya di ujung sebelah barat Pulau Sumatra. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang panjang dan indah.

Pulau Banyak
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat2°10′N 97°15′E / 2.167°N 97.250°E / 2.167; 97.250
Jumlah pulau63 buah
Pulau besarTuangku, Bangkaru
Luas135 km2
Titik tertinggiGunung Tiusa
Pemerintahan
NegaraIndonesia
ProvinsiAceh
KabupatenAceh Singkil
KecamatanPulau Banyak dan Pulau Banyak Barat
Kota terbesarPulau Balai (1.432 jiwa)
Kependudukan
Penduduk5.926 jiwa jiwa (2006)
Kepadatan46,4 jiwa/km² jiwa/km2
Kelompok etnikHaloban, Aneuk Jamee dan Nias
Peta
Pantai di Pulau Palambak

Wilayah

sunting

Kepulauan initerdiri dari 63 pulau besar dan kecil yang terletak di sebelah barat pulau Sumatra berjarak 26 mil laut lepas pantai Singkil.[2] Kepulauan ini terletak pada koordinat 97°3'40" BT - 97°27'58" BT dan 1°58'25" LU - 2°22'25" LU.[3] Pulau Banyak memiliki luas daratan sebesar 135 km2 dan laut seluas 200.000 ha.[4]

Pulau terbesarnya adalah Pulau Tuangku disusul Pulau Bangkaru, Pulau Ujung Batu dan Pulau Palambak Besar. Selain itu juga terdapat Pulau Balai, Pulau Baguk, Pulau Palambak Kecil, Pulau Sikandang dan lain-lain.[5]

Pulau Banyak dibagi dalam dua kecamatan yaitu:[6]

Penduduk

sunting
 
Tari Pulau Pinang

Berdasarkan data statistik tahun 2006, jumlah penduduk Pulau Banyak berjumlah 5.926 jiwa dengan kepadatan 46,4 jiwa/km2. Penduduk paling banyak terdapat di desa Pulau Balai (1.432 jiwa) dan paling sedikit di desa Suka Makmur (146 jiwa).[7]

Di Pulau Banyak terdapat 3 suku yaitu Suku Aneuk Jamee, Suku Haloban dan Suku Nias. Suku Aneuk Jamee mendiami 3 desa di Kecamatan Pulau Banyak, yaitu desa Pulau Balai, Pulau Baguk dan Teluk Nibung. Suku Haloban mendiami 2 desa di kecamatan Pulau Banyak Barat yaitu desa Haloban dan Asantola. Sedangkan Suku Nias mendiami 2 desa di Pulau Banyak Barat yaitu desa Ujung Sialit dan Suka Makmur.[5]

Bahasa

sunting

Terdapat 3 bahasa yang dituturkan di kepulauan ini yaitu Bahasa Aneuk Jamee, Bahasa Haloban dan Bahasa Nias. Bahasa Aneuk Jamee dituturkan oleh suku Aneuk Jamee. Selain itu bahasa ini adalah lingua franca bagi ketiga etnis di kepulauan ini selain Bahasa Indonesia. Bahasa Haloban dituturkan oleh suku Haloban sedangkan bahasa Nias dituturkan oleh suku Nias.[6]

Mayoritas agama yang dianut oleh penduduk Pulau Banyak adalah agama Islam. Agama Islam dianut oleh suku Aneuk Jamee, suku Haloban dan Suku Nias di desa Suka Makmur. Selain agama Islam juga terdapat agama Kristen yang dianut oleh suku Nias yang terdapat di desa Ujung Sialit.[6]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting