Arkeologi publik adalah laku arkeologi yang kiblatnya adalah arkeologi untuk masyarakat (Noerwidi. 2006).

Latar Belakang

sunting

Istilah Arkeologi Publik muncul pada di Amerika pada tahun 1972 yang dipopulerkan oleh McGimsey melalui tulisannya. Pada masa itu Arkeologi Publik sering diasosiasikan dengan istilah Cultural Resource Mangement (CRM).[1]

Di dalam arkeologi publik, seorang arkeolog dituntut untuk membuat sebuah publikasi dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya untuk masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari hasil penelitian arkeologi yang dilakukan.[2] Sehingga arkeologi publik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesatuan penelitian arkeologi. Arkeologi publik dapat dinikmati masyarakat dalam bentuk hasil-hasil karya berupa dokumentasi baik berupa audio, visual, verbal, maupun audio visual.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Merriman, Nick. (Ed.). Public archaeology. 2004. London: Routledge
  2. ^ (Indonesia) "ARKEOLOGI PUBLIK: Re-introduksi : Chaksana A.H. Said" (HTML).