Arifin Mohamad (22 Juni 1941 - 22 April 2016) atau lebih dikenal sebagai Ayah Pin, merupakan pendiri sekte "Kerajaan Langit" di Malaysia.

Ayah Pin
Ayah Pin berdiri di hadapan teko dan vas raksasa di desa Kerajaan Langit sebelum perobohannya.
LahirAriffin bin Mohamad
(1941-06-22)22 Juni 1941
Beris, Bachok, Kelantan, Malaya British (kini Malaysia)
Meninggal22 April 2016(2016-04-22) (umur 74)
Kampung Batu 13, Hulu Besut, Besut, Terengganu, Malaysia
Sebab meninggalSakit tua
KebangsaanMalaysia
Dikenal atasSebagai pendiri Kerajaan Langit
Suami/istriChe Minah Ramli (meninggal dunia 2012)
Che Zaharah Awang
Rozilan Mokhtar
Nik Kamariah Nik Pah
Anak21 anak

Dilahirkan di Beris Kubor Besar, Bachok, Kelantan, Ayah Pin telah menyebut dirinya sebagai "Tuhan" semua agama dan mengaku telah menerima wahyu dari langit untuk mengembangkan ajarannya di muka bumi. Para pengikutnya mempercayainya sebagai reinkarnasi Yesus, Buddha, Shiwa, dan Muhammad.[1] Ayah Pin diperlakukan seperti seorang raja dan segala kebutuhannya disediakan layaknya penghuni kayangan.

Asal usul

sunting

Ajaran Ayah Pin berpusat di Kampung Batu 13, Hulu Besut, Terengganu. Ayah Pin menyebut dirinya sebagai wakil "Tuhan" segala agama. Sedangkan pengikut-pengikutnya pula menganggap Ayah Pin sebagai Tuhan yang menerima wahyu dari langit dan segala yang dibuatnya adalah berdasarkan wahyu tersebut.

Kesuksesan dan pengaruh

sunting

Dengan kehebatan Ayah Pin memimpin ajaran Kerajaan Langit itu, banyak warga setempat dan bahkan juga orang luar negeri mempercayai dan mengagungkan Ayah Pin bak setinggi langit. Ayah Pin berhasil mempengaruhi berbagai lapisan masyarakat, agama dan status sosial untuk menyertai ajaran yang disebarkannya. Ini termasuk beberapa orang artis Malaysia.[2]

Pembentukan Kerajaan Langit

sunting

Ayah Pin bukan berasal dari golongan cendekiawan, bahkan ia buta huruf dan tidak bisa membaca karena hanya bersekolah hingga kelas 2 sekolah dasar.[3] Bersama para pengikutnya, Ayah Pin membangun kawasan Kerajaan Langit yang dilengkapi dengan teko raksasa, pasu dan beberapa replika berukuran besar untuk melambangkan kuasa Tuhan yang diamanatkan kepadanya untuk melindungi dan memayungi umat manusia.

Kejatuhan

sunting

Setelah hampir 10 tahun menyebarkan alirannya di Malaysia, akhirnya sekte yang ia dirikan diketahui oleh pihak berwajib dan tokoh agama setempat. Pada 18 Juli 2005, sekelompok orang tidak dikenal menyerang pusat kegiatan Kerajaan Langit. Selanjutnya, para pengikut Ayah Pin ditahan dan diinterogasi serta didakwa di pengadilan. Kawasan Kerajaan Langit juga diratakan dengan tanah. Ayah Pin menyatakan bahwa ia tidak bisa dianggap sesat karena ia sudah menyatakan keluar dari agama Islam sejak 1998.[4]

Melarikan diri

sunting
 
Ayah Pin bersama 4 orang istrinya

Saat penyerangan Kerajaan Langit terjadi, Ayah Pin dan keempat istrinya dipercaya telah terlebih dulu melarikan diri. Tanggal 31 Juli 2005 tiga istri Ayah Pin ditangkap di Kampung Sungai Pinang, Tumpat, Kelantan. Namun keberadaan Ayah Pin tidak berhasil dikesan. Sebagian orang mengatakan Ayah Pin telah menghilangkan diri. Ada pula pendapat bahwa beberapa pihak, termasuk pengikut-pengikut ekstremnya, menyembunyikan Ayah Pin. Sejak 2009, Ayah Pin dipercayai bermukim di Narathiwat, Thailand.

Sengketa Polisi dengan JHEAT

sunting

Pada 12 November 2008, Ketua Polisi Negara, Tan Sri Musa Hassan menyatakan kekesalan pada Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu (JHEAT) yang menyatakan Ayah Pin tidak harus ditangkap. Padahal saat itu, Ayah Pin telah didakwa menurut Bagian 10 Enakmen Kesalahan Jenayah (Takzir) (Terengganu) 2001 karena menghina pegawai kantor urusan agama di rumahnya di Kampung Batu 13, Mukim Tenang, Hulu Besut pada 20 Juli 2005. Ayah Pin juga didakwa mengingkari fatwa bahwa ajaran yang diamalkannya sesat dan menyeleweng dan bisa membawa ancaman kepada ketenteraman umum dan bisa merusakkan akidah.[5][6]

Namun pada 13 November 2008, JHEAT menjelaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan arahan resmi kepada pihak kepolisian Terengganu agar tidak menahan Ayah Pin yang saat itu tidak diketahui rimbanya. Ketua Asisten Direktur Penguatkuasa JHEAT, Mohamad Nor Mohamad menegaskan tidak ada diskusi yang dilakukan dengan polisi berhubung Ayah Pin.[7] Sejauh itu status penyelidikan JHEAT terhadap Ayah Pin masih berada di tingkat mencari bukti.[8]

Kematian

sunting

Pada hari Jumat, 22 April 2016, Ayah Pin meninggal dunia di kediaman istri keduanya, Che Zaharah Awang, di Kampung Batu 13, Hulu Besut pada jam 8:30 malam pada usia 74 tahun akibat usia tua. Beliau juga menghidap penyakit stroke dan beberapa penyakit lain sejak melarikan diri dari penahanan oleh pihak berwajib pada 2005.

Jenazahnya dikebumikan di kampung halamannya di taman pemakaman yang juga merupakan tempat istri pertamanya, Che Minah Ramli dimakamkan pada 2012. Mendiang meninggalkan tiga janda dan 21 anak hasil pernikahannya dengan empat istrinya.[9]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting