Anneke Grönloh
Johanna Louise Grönloh, atau dikenal sebagai Anneke Grönloh (7 Juni 1942 – 14 September 2018)[1] adalah seorang penyanyi keturunan Belanda-Indonesia. Ia populer di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam pada awal tahun 1960-an. Ia merilis empat lagu pada tahun 1962, yaitu Buka Pintu, Rambut Hitam Matanya Galak, O Ina Ni Keke, dan Tjerewerewe.
Anneke Grönloh | |
---|---|
Lahir | Johanna Louise Grönloh 7 Juni 1942 Tondano, Sulawesi Utara, Masa Pendudukan Jepang |
Meninggal | 14 September 2018 Prancis | (umur 76)
Pekerjaan | penyanyi |
Suami/istri | Wim-Jaap van der Laan
(m. 1964–2004) |
Karier musik | |
Genre | pop, big band, folk, etnik |
Instrumen | vokal |
Tahun aktif | 1959–2017 |
Label | Philips |
Artis terkait | Titiek Puspa, Marini |
| |
Ia juga mewakili Belanda di Kontes Lagu Eurovision 1964 dengan lagu Jij bent mijn leven.[1]
Anneke adalah penyanyi pertama yang mempopulerkan lagu pengantar tidur paling terkenal di Indonesia, yakni Nina Bobo.
Keluarga
suntingAnneke Grönloh dilahirkan di Tondano pada tanggal 7 Juni 1942.[2] Tondano merupakan bagian dari Manado pada masa itu. Ayahnya bernama Stephanus dan ibunya bernama Femmy Tjula Grönloh. Ayahnya sempat tinggal di Kota Makassar saat menjadi tawanan tentara Jepang pada bulan Maret 1942. Penawanan ayahnya karena bekerja sebagai tentara Belanda selama Perang Dunia II. Masa kecil Anneke Grönloh dilaluinya bersama ibunya di kamp tahanan perang yang dibangun di Fukuoka, Jepang. Anneke dan ibunya ditawan hingga bulan Agustus 1945. Mereka kemudian dibebaskan setelah Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Anneke dan ibunya kembali ke Belanda pada tahun 1949.[3]
Karier
suntingAnneke Grönloh bersama dengan Blue Diamonds mengadakan tur musik keliling di Asia Tenggara pada dekade 1960-an. Tur ini diadakan selama masa rezim Orde Baru di Indonesia yang dipimpin oleh Soeharto. Karena itu, tur musik ini dimanfaatkan sebagai alat propaganda. Pada dekade ini, Indonesia sedang membangun hubungan baik dengan Belanda.[4] Anneke Grönloh dan Blue Diamonds juga sering diundang sebagai bintang tamu di Curaçao oleh Perhimpunan Indo Curaçao.[5]
Karya musik
suntingBurung Kakak Tua
suntingBurung Kakak Tua adalah lagu berbahasa Indonesia yang hak ciptanya diberikan oleh Anneke Grönloh kepada perusahaan Philips Records. Karena adanya hak cipta, perusahaan-perusahaan di Eropa harus membayar Anneke Grönloh ketika meminta perekaman lagu ini darinya.[6]
Diskografi
suntingAlbum berbahasa Indonesia
sunting- Asmara/Deri Kattjil (1960)
- Boeroeng Kaka/Bengawan Solo (1962)
- Rambut Itam Matanja/Buka Pintu (1962)
- O Ina Ni Keke/Tjerewerewe (1962)
- Asmara (album kompilasi terbaik pertama, 1967)
- Asmara (album kompilasi kedua, 1999)
Album berbahasa Belanda dan Inggris
sunting- Maar Charley Stuurde Me Bloemen/Alle Meisjes Willen Trouwen (1960)
- Flamenco Rock/Trui, Trui, Slobbertrui (1961)
- Anneke Grönloh Met Peter En Zijn Rockets: Ma (Hij Wil Zo Graag Een Zoen)/Ik Ben Zo Verlegen (1961)
- Dr. Jazz/Bill Bailey (1962)
- Allemansvriend/'T Is Weer Aan (1962)
- Die Trommel Von Bahia/Yokohama (1962)
- Oh Malaysia/You Belong To Me (1962)
- So Do I/Into Each Life Some Rain Must Fall (1962)
- Ma He's Making Eyes At Me/When The Saints Go Marching In (1962)
- When The Saints Go Marching In/A Tisket, A Tasket (1962)
- Brandend Zand (Heisser Sand)/Trommel Van Bahia (42 In Chicago) (1962)
- Paradiso/Niets Ter Wereld Kan Ons Scheiden (Nichts Geht über Unsere Liebe) (1962)
- Anneke Grönloh And The Rivertown Dixieland Jazzband: Home Cookin'/Happy Days And Lonely Nights (1962)
- Paradiso (1962)
- Stille Nacht, Heilige Nacht/O Kindeke Klein (1963)
- Da Doe Ron Ron/Wladimir (1963)
- Anneke Grönloh - Het Leven Kan Mooi Zijn (Das Leben Kann Schön Sein)/Cimeroni (Ximeroni) (1963)
- Soerabaja/Mario (1963)
- Rozen Hebben Doornen (Rosen Haben Dornen) / Zwarte Zeeman (Er Kam Aus Paris) (1963)
- Waar Ging Je Heen/Schemering (1964)
- Vliegende Hollander/Jij Bent Mijn Leven (1964)
- Charly, Ich Geb Den Ring Nicht Her/Bye-Bye, Matrose (1964)
- Anneke Grönloh Met The Dutch Swing College Band: Doctor Jazz/Bill Bailey Won't You Please Come Home (1964)
- Jij Bent Mijn Leven/Weer Zingt De Wind (1964)
- Daar Bij De Rivier (Pres De Ma Riviere) / Nog Een Jaar (Noch Ein Jahr) (1964)
- De Laatste Roos/Ik Zing Van Het Wonder In 't Leven (1964)
- Andikythera/Ik Wil Leven (1966)
- Mama Jamaica/Steven (1966)
- Dromen/Jonathan (1967)
- Speelbal In De Wind (Puppet On A String)/'T Is Al Laat (1967)
- La Bambola/Waarom (1968)
- Het Leven Is Altijd Een Feest/Dat Mag Ook Wel In De Krant (1968)
- Heartbeat/Toen Kwam De Regen (1969)
- Samen Willen Bouwen/'T Ochtendgloren (1972)
- Sha La Lee - Sha La Loo/Hey Hey What Do You Say (1972)
- Geef Ons Vrede/Soms (1973)
- Hasta La Vista Manana/Talisman (1973)
- Yellow Bird/Melody D'Amour (1978)
- Hasta La Vista/Adio Amigo (1979)
- Als In De Lente (Il Mio Prossimo Amore)/Mara (1982)
Referensi
sunting- ^ a b "Penyanyi Nina Bobo, Anneke Grönloh Tutup Usia". Female Radio. 2018-09-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-28. Diakses tanggal 2021-02-28.
- ^ "Varia Ibu-kota". Nefo. 11 (III): 16. 1965.
- ^ Pinontoan, Denni H. R. Kisah-Kisah Kecil Beberapa Tokoh dalam Sejarah Minahasa Seri 1. Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur. hlm. 59.
- ^ Barendregt, B., dan Bogaerts, E., ed. (2016). Merenungkan Gema: Perjumpaan Musikal Indonesia-Belanda [Recollecting Resonances: Indonesian-Dutch Musical Encounters]. Diterjemahkan oleh Simatupang, Landung. Jakarta: KITLV Jakarta dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 24–25. ISBN 978-979-461-635-2.
- ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2019). Cerita Orang-Orang Indo di Curacao. Tempo Publishing. hlm. 21. ISBN 978-623-262-182-4.
- ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2020). Hak Cipta Lagu dan Kisah Perjuangan Sang Pemilik Lagu. Tempo Publishing. hlm. 16. ISBN 978-623-339-187-0.
Pranala luar
sunting- Situs resmi (bahasa Belanda)
- Biografie op popinstituut.nl Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine.