Animals in War Memorial

Animals in War Memorial, atau secara hafiah terjemahannya adalah Monumen Hewan dalam Perang adalah sebuah monumen perang yang terletak di Hyde Park, London, Inggris.

Animals in War Memorial
Westelijk deel
Oostelijk deel

Monumen ini diresmikan pada November 2004 oleh Putri Anne dan dibangun untuk mengenang semua hewan yang secara aktif turut serta dalam perang bersama pasukan Inggris. Monumen ini terinspirasi oleh buku Jilly Cooper berjudul Animals in War (1983). Monumen ini dirancang oleh pematung Inggris David Blackhouse dan didanai melalui sumbangan pribadi.

Monumen ini terdiri dari dua bagian tembok lengkung yang terbuat dari batu Portland, yang menggambarkan arena perang. Di tembok tersebut terdapat teks dan gambar hewan. Dua ekor bagal berbahan perunggu yang terbebani berat mendaki menuju celah di antara tembok, sedangkan seekor kuda dan anjing perunggu digambarkan telah melewati celah tersebut.

Latar Belakang

sunting
Sergeant Stubby

Gajah, unta, kuda, keledai, dan anjing digunakan untuk transportasi manusia dan material. Perang Dunia I adalah perang terakhir di mana oenggunaan hewan secara masif digunakan. Pada akhir perang, Inggris mengalami kekurangan kuda sehingga harus mengimpor kuda dari belahan dunia lain.

Anjing juga digunakan untuk mengirim pesan atau mendeteksi gas beracun. Anjing yang terkenal selama Perang Dunia I adalah Sergeant Stubby, satu-satunya anjing yang pernah mendapatkan pangkat militer dan penghargaan. Dia berasal dari Batalyon Infanteri ke-102 AS dan berada di parit-parit di Prancis selama 18 bulan. Dia juga merupakan anjing pertama yang mampu mendeteksi keberadaan gas beracun. Karena kekurangan anjing, anjing pribadi juga dibawa, yang kemudian dilatih secara militer di British War Dog School di Skotlandia oleh Letkol Edwin Hautenville Richardson.

Merpati digunakan untuk mengirim pesan. Merpati terkenal selama Perang Dunia I termasuk G.I. Joe dan Cher Ami. Cher Ami, bersama dengan dua merpati lainnya, dikirim oleh sebuah batalyon Amerika yang terjebak oleh Jerman di Verdun, untuk meminta bantuan ke markas besar. Cher Ami adalah satu-satunya merpati yang berhasil mencapai tujuannya setelah menempuh 40 km pada 3 Oktober 1918. Dia ditembak dalam perjalanan, mengakibatkan kebutaan dan kehilangan kaki kanan.

Hewan-hewan yang lebih kecil juga digunakan, misalnya kunang-kunang dimasukkan ke dalam botol untuk membaca peta di malam hari.

Inskripsi

sunting

Di bagian depan monumen terdapat teks berikut:

Monumen ini didedikasikan untuk semua hewan
yang melayani dan mati bersama angkatan bersenjata Inggris dan sekutunya
dalam perang dan kampanye sepanjang waktu

Mereka tidak memiliki pilihan.

Di bagian belakang monumen terdapat teks berikut:

Berbagai hewan digunakan untuk mendukung Angkatan Bersenjata Inggris dan Sekutu dalam perang dan kampanye selama berabad-abad,
dan sebagai akibatnya jutaan hewan mati.
Dari merpati hingga gajah, semuanya memainkan peran penting di setiap wilayah dunia demi kebebasan manusia.
Kontribusi mereka tidak boleh dilupakan.

Referensi

sunting