Andaryoko Wisnu Prabu

Meskipun demikian, adik tiri Supriyadi, Oetomo Darmadi, menyatakan bahwa Andaryoko tak mirip sekali dengan Supriyadi,[4] sementara menurut sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam, Andaryoko merupakan anggota Pembela Tanah Air atau PETA namun bukan Supriyadi.[5]

Infobox orangAndaryoko Wisnu Prabu
Biografi
Kelahiran23 Maret 1920 Edit nilai pada Wikidata
Kematian3 Juni 2009 Edit nilai pada Wikidata (89 tahun)
Andaryoko Wisnu Prabu (23 Maret 1920 – 3 Juni 2009)[1] adalah seorang pensiunan Karesidenan Semarang asal Pedurungan, Semarang yang dikenal karena mengaku sebagai Pahlawan Nasional Indonesia Supriyadi yang hilang. Menurut pengakuannya, ia telah menanggalkan nama Supriyadi sejak tahun 1950.[2] Pihak keluarga Supriyadi pun memastikannya dengan memakai tes DNA dan memeriksa ciri-ciri fisiknya.[3]

Pada 1 November 2008, ia dicerca oleh para peserta forum bedah buku Mencari Suprijadi: Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno yang digelar di Perpustakaan Nasional Bung Karno, kompleks Makam Bung Karno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.[6]

Ia memiliki empat anak, delapan cucu, dan enam cicit[7]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting