Drs. H. Anang Hasyim (6 Januari 1930 – 1996) adalah Wali Kota Samarinda yang keempat. Anang dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur Ery Supardjan atas nama Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Februari 1980.[1] Ia bertugas selama 5 tahun dan masa jabatannya berakhir pada tanggal 10 Februari 1985. Pada tanggal 11 Februari ia menyerahkan jabatannya kepada Letkol Inf Iswanto Rukin.[2]

Anang Hasyim
Wali Kota Samarinda ke-4
Masa jabatan
15 Februari 1980 – 10 Februari 1985
Sebelum
Pendahulu
Kadrie Oening
Pengganti
Iswanto Rukin
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir6 Januari 1930
Samarinda, Hindia Belanda
Meninggal1996 (umur 66)
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Partai politikGolkar
Suami/istriDjumantan
Anak4
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
ProfesiPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal

sunting

Riwayat pendidikan

sunting

Anang dilahirkan di Samarinda pada tanggal 6 Januari 1930.[a] Ia menamatkan pendidikan dasarnya di Neutrale School (sebuah sekolah dasar swasta atau partikelir di Samarinda) pada tahun 1942. Anang lalu menamatkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri Bagian B pada tahun 1951 dan baru pada tahun 1964 menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri Bagian B, keduanya di Samarinda. Ia lalu kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil Jurusan Ekonomi Kenegaraan dan lulus dengan gelar sarjana ekonomi di tahun yang sama.[4]

Karir awal

sunting

Pada tahun 1947, Anang mulai bekerja sebagai guru di SMP Usaha Pendidikan Rakyat di Samarinda selama empat tahun. Kemudian, pada tahun 1958, ia bekerja menjadi guru tetap di SMA/ABC Negeri Samarinda hingga tahun 1960. Setelah berhenti menjadi guru, ia pertama bekerja sebagai pegawai bagian Tata Usaha di UGM, sebelum kemudian kembali ke Kalimantan Timur pada tahun 1965 setelah lulus kuliah dan bekerja di Kantor Gubernur Kaltim.[3][4]

Ia diangkat menjadi anggota badan Pola Pembangunan Ekonomi Perjuangan Tiga Tahun (1965-1968), sebuah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pembangunan daerah secara berencana. Badan tersebut diketuai oleh Gubernur Abdul Muis Hassan selaku kepala daerah. Kekacauan kondisi politik pasca kegagalan Gerakan 30 September dan saat transisi ke Orde Baru membuat badan ini tidak dapat bekerja dengan efektif.[5]

Anang kemudian diangkat menjadi direktur Perusahaan Perikanan Darat pada tahun 1968 dan menjabat selama tiga tahun.[3][4] Pada tahun 1971, ia diangkat menjadi Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Kotamadya Samarinda dan menjabat selama empat tahun. Anang lalu dipindah ke Kantor Gubernur Kaltim, di mana ia menjabat sebagai Kepala Biro Pembangunan hingga tahun 1980.[4]

Karir sebagai wali kota

sunting

Dalam sidang pleno DPRD Tingkat II Kotamadya Samarinda tanggal 21 Januari 1980, Anang Hasyim berhasil terpilih sebagai pemenang pemilihan calon wali kota dengan jumlah 12 suara, mengalahkan dua lawannya yakni Drs. Hasbullah Nashir dan H. Syachrudzaman. Hasbullah dicalonkan oleh Fraksi Persatuan Pembangunan dan berhasil meraih 7 suara, sedangkan Anang dan Syachrudzaman (yang meraih satu suara) sama-sama dicalonkan oleh Fraksi Karya Pembangunan (Golkar). Sidang tersebut berlangsung singkat dan tidak memakan waktu lebih dari satu jam.[4] Ia kemudian dilantik pada tanggal 9 Februari 1980 oleh Gubernur Ery Supardjan atas nama Menteri Dalam Negeri.[1]

Salah satu masalah yang harus dihadapinya adalah pembengkakan jumlah penduduk kota, sehingga berakibat pada kurangnya kemampuan pemerintah kotamadya dalam menangani kebutuhan warganya. Resesi ekonomi saat itu juga membuat warga kota Samarinda secara khusus cukup menderita. Di saat bersamaan, para pegawai negeri tidak mengalami kenaikan gaji sedikitpun. Mengenai hal ini, Anang dalam pidatonya saat perayaan Ulang Tahun Kotamadya Samarinda yang ke-23 di lapangan parkir Gelora Segiri mengimbau agar masyarakat tetap tabah dan secara khusus kepada para pegawai negeri untuk terus meningkatkan kerja keras dan kedisiplinan dalam menjalani tugas.[6]

Sebagian besar kegiatannya sebagai wali kota didedikasikan untuk meneruskan program kerja pendahulunya, Kadrie Oening. Ia sempat melaksanakan program perbaikan kampung (Kampung Inprovement Program) di sepuluh kelurahan yang padat penduduk meliputi 210 hektar. Semasa Anang Hasyim bertugas telah pula dilaksanakan program air bersih dan listrik masuk desa.[7] Ia berhenti menjabat sebagai wali kota pada tanggal 10 Februari 1985 dan digantikan oleh Letkol Inf Iswanto Rukin.[2]

Pasca wali kota dan akhir kehidupan

sunting

Setelah berhenti menjabat sebagai wali kota, Anang kembali ditempatkan di Kantor Gubernur Kaltim sebagai staf ahli hingga pensiun pada tahun 1987. Ia kemudian menderita sakit cukup lama, sehingga harus dirawat di sebuah rumah sakit di Bandung. Karena kondisi penyakitnya yang sangat parah dan atas anjuran para dokter, Anang dibawa pulang ke Samarinda dan langsung dirujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie, di mana ia menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1996 di usia 66 tahun.[3]

Kehidupan pribadi

sunting

Anang menikah dengan Djumantan, seorang mantan pegawai (menjabat sebagai Pengatur Tata Usaha Tingkat I) kantor Dewan Pemerintah Daerah Peralihan (DPD-P) Daerah Istimewa Kutai dan anggota DPRD-P Kalimantan Timur mewakili Partai Masyumi, sebelum kemudian bergabung ke Parmusi pada masa Orde Baru.[8] Ia menjadi perempuan pertama yang duduk di parlemen Kalimantan Timur.[9] Djumantan menjabat sebagai anggota legislatif hingga tahun 1971.[10] Selain itu, ia juga merupakan anggota Muslimat (organisasi wanita Masyumi) dan pernah menjabat sebagai anggota Badan Pemerintah Harian (BPH) Tingkat I Provinsi Kaltim sekaligus Sekretaris DPRD Kaltim.[3] Pernikahannya dengan Djumantan dikaruniai empat orang anak.[4]

Catatan

sunting
  1. ^ Sumber lain menyebutkan 6 Desember sebagai tanggal kelahirannya. [3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Anang Hasyim dilantik sebagai Walikota Samarinda". Suara Karya. 13 Februari 1980. Diakses tanggal 10 Desember 2024. 
  2. ^ a b Zailani 2001, hlm. 148.
  3. ^ a b c d e Hassan 2004, hlm. 24.
  4. ^ a b c d e f "H. Anang Hasyim Calon Kuat Walikota Samarinda". Suara Karya. 26 Januari 1980. Diakses tanggal 10 Desember 2024. 
  5. ^ Hassan 1994, hlm. 159-160.
  6. ^ "Semangat Perjuangan Yang Tinggi, Modal Utama Suksesnya Pembangunan". Berita Yudha. 24 Januari 1983. Diakses tanggal 10 Desember 2024. 
  7. ^ Zailani 2001.
  8. ^ Arifin & Priasmoro 2011, hlm. 165, 167.
  9. ^ Arifin & Priasmoro 2011, hlm. 73, 75.
  10. ^ Arifin & Priasmoro 2011, hlm. 192.

Daftar pustaka

sunting
  • Arifin, Samsul; Priasmoro, Suyatni (2011). Sejarah DPRD Kaltim dalam Perkembangan Pemerintahan Daerah 1957–2011. Samarinda: Sekretariat DPRD Provinsi Kaltim. 
  • Hassan, A. Moeis (1994). Ikut Mengukir Sejarah. Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu. 
  • Hassan, A. Moeis (2004). Kalimantan Timur: Apa, Siapa dan Bagaimana. Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu. ISBN 979-9222-88-5. 
  • Zailani, Akhmad (2001). Wali Kota Samarinda, Dari Masa ke Masa. Samarinda: Metro. ISBN 961-32-6972-6 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  • Zailani, Akhmad (2005). Wajah Parlemen Samarinda. Samarinda: Sultan Pustaka. ISBN 979-25-7660-6. 


Jabatan politik
Didahului oleh:
Kadrie Oening
Wali Kota Samarinda
1980–1985
Diteruskan oleh:
Iswanto Rukin