Alya Kaza Fathiya
Alya Kaza Fathiya atau yang lebih dikenal sebagai Alya Fathiya atau Alya Kaza (lahir 13 Maret 1993) adalah seorang penyanyi wanita Indonesia berketurunan Jawa, Arab dan Rusia yang memulai karirnya dengan menjadi vokalis dan pianis dalam sebuah festival piano solo.
Alya Kaza Fathiya | |
---|---|
Nama lahir | Alya Kaza Fathiya |
Nama lain |
|
Lahir | 13 Maret 1993 Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia |
Genre | |
Pekerjaan | |
Instrumen |
|
Tahun aktif | 2011-sekarang |
Label |
|
Artis terkait | |
Situs web | Alya Kaza Fathiya di Instagram |
Mantan anggota |
|
Biografi
suntingAwal karier
suntingSebelum berkarir solo, ia pernah bergabung di grup musik Komet 14, yaitu grup musik yang dibentuknya saat memasuki usia remaja. Kemudian, disusul grup musik Infinity yang ditekuninya saat tamat sekolah menengah atas. Grup musik Infinity membawa Alya Kaza dikenal sebagai musisi profesional dengan penampilannya di sejumlah kafe.[butuh rujukan]
Grup musik Dimensi Baru menjadi ajang menunjukkan kemampuan bermusik, setelah meninggalkan Infinity yang dibentuknya bersama teman-temannya. Kemudian Alya Kaza bergabung grup musik Punk Romance yang sekitar Juni 2014 ditinggalkannya.[butuh rujukan]
Karier solo (2013 - sekarang)
suntingPada awal tahun 2013, Alya terjun ke dunia musik Indonesia sebagai penyanyi solo. Album Studio pertama yang dibuatnya bertajuk "Bunga Flamboyan". Di luar dugaan, album perdananya meledak dan laris di pasaran, sehingga Team Records yang notabene merupakan label kecil terpaksa meminta Le Moesiek Revole untuk mengambil alih produksi album ini. Album ini melahirkan singel berjudul "Bunga Flamboyan", "Ada Satu Jalan Lagi", "Kenangan Desember", "Benci Tapi Rindu", "Tangan Tak Sampai", "Perasaan Yang Ditinggalkan", "Semalam Di Kuala Lumpur" dan "Aku Cinta Padamu" yang sukses mendapat tempat di hati pencinta musik Indonesia.
Pada tahun 2015, Alya Kaza merilis album keduanya yang berjudul Rindu Bertemu Rindu. Terhitung sejak 5 April 2015, Le Moesiek Revole resmi menjadi label Alya Kaza menggantikan Team Records. Album ini menelurkan singel berjudul "Cincin Kenangan", "Rindu Bertemu Rindu", "Melati", "Kuterkenang Selalu", "Berikan Daku Jawaban", "Cintaku Abadi Untukmu" dan "Katakanlah".
Pada tahun 2017, Alya Kaza merilis album bertajuk Berikan Daku Harapan. Album ini memiliki konsep musik pop rock yang dikembangkan dengan menambah unsur-unsur jazz, folk rok, funk, dan teknik penciptaan balada sentimental. Banyak pengamat musik meyakini bahwa inilah album terbaik yang pernah dibuat Alya Kaza yang mengukuhkan mereka sebagai salah satu penyanyi musik besar terkreatif di Indonesia. Sementara itu, singel pertamanya yang berjudul "Sepasang Rusa" berada di peringkat 20 dalam daftar "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone edisi Desember 2022.
Selain "Sepasang Rusa", album Berikan Daku Harapan juga melejitkan singel hit lain seperti "Berikan Daku Harapan", "Sampai Menutup Mata" dan lagu balada "Jangan Kau Paksakan".
Album keempat Alya Fathiya yang berjudul Jangan Biarkan dirilis pada tahun 2019. Album ini melahirkan sejumlah hit di antaranya berjudul "Untuk Apa", "Cinta Membawa Derita", "Mencari", "Jangan Biarkan", "Lihatlah Air Mata", "Sudah Kubilang", "Untuk Dikau" dan "Putus Cinta Di Batas Kota". Jangan Biarkan telah sukses terjual lebih dari 800 ribu keping dan mendapat sertifikat 5x Platinum.
Pada tahun 2020, Alya Kaza merilis album kompilasi berjudul The Best of Alya Fathiya, yang kemudian menjadi album terakhir dalam karier grup ini. Album ini memuat dua buah lagu baru yaitu "Seindah Rembulan" dan "Curahan Hati", sementara selebihnya merupakan lagu-lagu di album Jangan Biarkan dan lagu-lagu lama Alya Kaza yang dipadu ulang (remix).
Alya Fathiya sempat kembali ke panggung musik dengan hanya merilis singel, yaitu "Apa Yang Kucari" (2021) dan "Surat Terakhir" (2022).
Kehidupan Pribadi
suntingAlya merupakan putri sulung dari pasangan Benny Chysara dan Vera Syla. Ayahnya merupakan penyanyi rock pada era 1990-an dan ibunya merupakan seorang model. Ia memiliki dua orang adik laki-laki bernama Bima Delvin dan Dewa Setia.
Alya pernah menempuh pendidikan di Universitas Bina Nusantara dengan mengambil jurusan D-4 Perhotelan.[1]
Diskografi
suntingAlbum Studio
- Bunga Flamboyan (Le-Moesiek Revole) (2013)
- Rindu Bertemu Rindu (Le-Moesiek Revole) (2015)
- Berikan Daku Harapan (Le-Moesiek Revole) (2017)
- Jangan Biarkan (Le-Moesiek Revole) (2019)
Album Kompilasi
- The Very Best of Alya Fathiya (Le-Moesiek Revole) (2020)
Singel
- "Bunga Flamboyan"
- "Ada Satu Jalan Lagi"
- "Kenangan Desember"
- "Benci Tapi Rindu"
- "Tangan Tak Sampai"
- "Perasaan Yang Ditinggalkan"
- "Aku Cinta Padamu"
Referensi
sunting- ^ "ALYA KAZA FATHIYA". PDDikti.