Albert Josef Sumlang (1942–2009) adalah seorang pemusik asal Indonesia.

Masa muda

sunting

Lahir di Situbondo- Jawa Timur, 15 April 1942, dialiri darah seni dari orang tuanya ‘Sam Sumlang’ berasal dari Manado adalah seorang pendeta yang menguasai sangat baik alat tiup Saksofon disalah satu Gereja di Kupang dan selalu unjuk kebolehannya di depan para jamaat pada saat mengiringi koor lagu2 Gospel memuja Tuhan atau hari2 agama lainnya. Nama lengkapnya ‘Albert Josef Sumlang’ hijrah ke kota Yogyakarta dengan membawa lari salah satu saksofon milik sang ayah Sam Sumlang secara diam2 dan menaruh beberapa batu dalam box saksofon seakan2 masih berat padahal sudah melompong, itulah salah satu hal iseng dari kenakalan Albert yang diceritakan anaknya kepada penulis, selama di kota Gudeg ini Albert si pengembara sudah mengisi alunan tiupan saksofon mautnya di beberapa Cafe & Hotel sambil mendalami sekolah musik tiup sehingga mempertemukan seorang gadis manis ‘Rini Azis’ yang dinikahinya dan memberikan ‘lima’ putra-putri yang sekarang sudah tumbuh dewasa ‘Billy-46Tahun, Alvin-43Tahun, Arnold-40Tahun,Andy-28tahun, Novi-25tahun’ dan beberapa cucu.

Albert Sumlang kemudian meninggalkan kota Yogyakarta menuju kota Medan atas ajakan salah satu orang penting di kota Medan yang bernama ‘Pardede’ dan dipekerjakan di perusahaan ‘Pardede Tex’ selama enam bulan lamanya, Albert si petualang tak merasa betah bekerja kantoran dan merasa musik adalah panggilan hati dan sebagai jiwa petualang tak mampu dikungkung walau bersangkar emas sang burung ingin lepas bebas sesuka dia mau pergi sang Albert ingin lepas mencari di mana dia inginkan sehingga membuatnya hijrah ke Ibu kota Jakarta dan menjadi pemusik di sejumlah Restoran maupun Night Club dan Tuhan sudah menggariskan hidupnya dipertemukan Rinto Harahap dan mengajaknya bergabung di kelompok The Mercy’s menggantikan posisi Rizal Arzad yang hendak sekolah di Jerman dan mulailah tiupan saksofonnya telah memberi warna baru di group ini.

Bergabungnya Albert Sumlang di The Mercys telah memberi pengaruh besar lihatlah album perdana yang diterbitkan grup ini luar biasa mampu menyeimbangkan dengan grup band yang lebih dulu muncul di ibu kota seperti ‘Koes Plus, Panbers dan Favourites Group’, tak terbayangkan grup band yang semula dari daerah seberang Sumatera Utara tepatnya kota Medan mampu bersanding di Ibu kota menjadi band Nasional adalah prestasi luar biasa dan album perdana ‘Tiada Lagi’ adalah gebrakannya dan langsung diganjar penghargaan sebagai Band Kesayangan periode tahun 1972-1973 dan meraih Golden Record dengan angka penjualan albumnya seribu keping. Kehadiran Albert Sumlang telah memberi nyawa dan keterikatan batin sesama personal lainnya seperti Rinto Harahap, Erwin Harahap, Charles Hutagalung dan Arnold Panggabean membawa nama The Mercy’s sangat dipuja lewat album2nya al: Padamu Tuhan/vol.2, Mama& Papa/vol.3, Jangan Lagi/vol.4, Usah Kau Harap/vol.5, Dalam Kerinduan/vol.6,Kau Biarkan Kusendiri/vol.7 dan Kembali Sayang/vol.8. Tahun pertengahan 70’an, setelah menamatkan album ‘Kembali Sayang/vol.8’ Albert Sumlang keluar dari The Mercy’s dan mencoba mengumpulkan saudaranya ‘Vonny Sumlang, Eddy Sumlang, Yeafeth Sumlang dan sahabatnya Ferry Pangalila (pencipta lagu dari ‘ Balada Pelaut) membentuk grup keluarga diberikan nama Albros (Albert Sumlang Bersaudara), sayangnya grup ini hanya bertahan satu tahun saja dan kembali Albert Sumlang berpetualang ke negeri ‘kincir angin’ mengamen di lorong KA ‘Savoy’ bertemu dengan Band legendaris dunia ‘Kayak’ dan menyempatkan berkolaborasi dan bahkan nama Albert Sumlang sudah terpatri di sejumlah Cafe2 dan Hotel2 di negara Belanda. Kemudian keluarga Albert menceritakan kembali kepada penulis bahwa Grup ABA pernah menawarkan kepada Albert untuk bergabung mengisi permainan saksofonnya namun ditolak oleh Albert karena semata2 hanya Albert sangat merindu Negara dan buah cintanya di Indonesia dan rela meninggalkan nama popularnya untuk berkumpul sama orang2 yang dikasihinya untuk kembali ke Tanah air. Albert lagi-lagi kembali berkumpul bersama para sahabat2nya di The Mercys dan muncul berREUNI dengan persembahan album ‘Mimpi’ produksi Lolypop sebelum benar2 The Mercys bercerai berai dan Albert sudah muncul sebagai Solois di sejumlah album Instrumentalia dan salah satu album Solo instrument dari grup band Legendaris Koes Plus cukup sukses di pasaran bahkan intro musik lagu Nusantara di pakai oleh TVRI sebagai jingle untuk acara hiburan dan sebagai pengiring musik saxophone di sejumlah album penyanyi ternama Indonesia dan Albert juga menyempatkan bergabung di Group Black Sweet