Situbondo, Situbondo
Situbondo adalah ibu kota Kabupaten Situbondo, yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Situbondo. sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Situbondo, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan Situbondo Kota sendiri juga dikenal dengan julukan Kota Santri.
Situbondo | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Situbondo |
Pemerintahan | |
• Camat | Ir. Quratul Aini |
Luas | |
• Total | 29,32 km2 (11,32 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 48.119 jiwa |
• Kepadatan | 1.641/km2 (4,250/sq mi) |
Kode pos | 68311 - 68318 |
Kode Kemendagri | 35.12.07 |
Desa/kelurahan | 4 desa 2 kelurahan |
Situs web | situbondo |
Demografi
suntingSuku
suntingPenduduk asli atau suku yang mendiami provinsi Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Situbondo adalah suku Jawa dan Madura demikian juga di kecamatan Situbondo. Meski demikian, penduduk dari suku lain juga ada yang tinggal di kecamatan ini, termasuk suku Bawean, Tengger, Osing, Samin, dan beberapa suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia juga beberapa tinggal di sini.[2]
Bahasa
suntingSelain bahasa resmi nasional yakni bahasa Indonesia, bahasa yang umumnya atau banyak digunakan di tempat ini adalah bahasa Madura dengan dialek Situbondo , dan juga beberapa penutur bahasa lainnya seperti Jawa, dan lainnya.[3] Bahasa Madura terbagi menjadi dialek Situbondo, Kangean, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo, dan Bondowoso. Dalam pemakaiannya, bahasa Madura juga mengenal tiga tingkatan yaitu Enja’iya (bahasa halus), Enghi-enten (bahasa tengahan), dan Enghi-bhunten (bahasa kasar).[3]
Sementara bahasa Jawa yang digunakan di Jawa Timur, bukan bahasa Jawa baku karena dalam pergaulan sehari-hari umumnya menggunakan bahasa Jawa kasar (Ngoko). Bahasa Jawa resmi dibedakan atas tiga tingkatan pemakaian bahasa, yaitu ngoko, madya, dan Krami (Krama). Bahasa ngoko dipakai untuk orang yang sudah saling kenal dan akrab, juga kepada orang lain yang lebih muda usianya maupun lebih rendah derajat sosialnya (Ngoko Lugu dan Ngoko Ngandap). Bahasa Krami digunakan untuk berbicara dengan orang yang belum akrab, atau lebih tua, dan memiliki status sosial lebih tinggi. Kemudian bahasa Madya muncul sebagai variasi pemakaian antara bahasa Ngoko dan Krami.[3]
Agama
suntingTahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Situbondo sebanyak 48.119 jiwa, dengan kepadatan 1.641 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Situbondo berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 97,10%, kemudian Kekristenan 2,66% di mana Protestan 1,65% dan Katolik 1,01%. Sebagian lagi menganut agama Buddha 0,17%, Hindu 0,06% dan Konghucu 0,01%.[1]
Referensi
sunting- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 28 Agustus 2021.
- ^ Taufiq, Muhammad. "Mengenal 6 Suku yang Mendiami Provinsi Jawa Timur". Suara.com. Diakses tanggal 28 Agustus 2021.
- ^ a b c "Bahasa Daerah Jawa Timur". www.senibudayaku.com. Diakses tanggal 28 Agustus 2021.