Albert Speer
- Untuk anaknya yang juga arsitek, silakan lihat Albert Speer Jr.
Albert Speer ( ⓘ) (lahir 19 Maret 1905 – meninggal 1 September 1981) adalah seorang arsitek Jerman dan salah satu pemimpin Partai Nazi, arsitek utama Adolf Hitler (1933–1945) dan Menteri Persenjataan dan Produksi Perang (1942–1945). Ia adalah salah satu terdakwa dalam Peradilan Nuernberg.
Albert Speer | |
---|---|
Menteri Persenjataan dan Produksi Perang Reich[a] | |
Masa jabatan 8 Februari 1942 – 30 April 1945 | |
Führer | Adolf Hitler |
Menteri Perindustrian dan Produksi Reich | |
Masa jabatan 5 Mei 1945 – 23 Mei 1945 | |
Presiden | Karl Dönitz |
Kanselir | Lutz Graf Schwerin von Krosigk |
Pendahulu Jabatan dibentuk Pengganti Jabatan dihapus | |
Inspektur Jenderal Pembangunan Ibukota Reich | |
Masa jabatan 30 Januari 1937 – 23 Mei 1945 | |
Pendahulu Jabatan dibentuk Pengganti Jabatan dihapus | |
Kepala Organisasi Todt | |
Masa jabatan 8 Februari 1942 – 14 April 1944 | |
Inspektur Jenderal Jalan Raya Jerman | |
Masa jabatan 8 Februari 1942 – 23 Mei 1945 | |
Pengganti Jabatan dihapus | |
Inspektur Jenderal Air dan Energi Jerman | |
Masa jabatan 8 Februari 1942 – 23 Mei 1945 | |
Pengganti Jabatan dihapus | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Berthold Konrad Hermann Albert Speer 19 Maret 1905 Mannheim, Kekaisaran Jerman |
Meninggal | 1 September 1981 London, Inggris | (umur 76)
Kebangsaan | Jerman |
Partai politik | NSDAP (1931–1945) |
Suami/istri | Margarete Weber
(m. 1928–1981) |
Anak | 6, diantaranya Albert, Hilde, Margarete |
Orang tua |
|
Almamater | |
Profesi | Arsitek, Pejabat negara, Politisi |
Kabinet | Kabinet Hitler Kabinet Schwerin von Krosigk |
Tanda tangan | |
Hukuman Pidana
| |
Hukuman kriminal | penjara selama 20 tahun |
Status kriminal | dibebaskan (1966) |
Alasan | Kejahatan perang Hak asasi manusia |
Perincian | |
Korban | Kerja paksa di bawah pemerintahan Jerman selama Perang Dunia II; Perlakuan buruk Jerman terhadap tawanan perang Uni Soviet dan lain-lain. |
Dikurung di | Penjara Spandau |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Ia belajar teknik arsitektur di Universitas Karlsruhe, München dan Institut Teknologi Berlin dan lulus ujian pada tahun 1927 lalu menjadi asisten Heinrich Tessenow. Ia menghadiri pidato Partai Nazi pada tahun 1930 di balai bir Berlin dan bergabung dengan partai itu pada bulan Januari 1931.
Ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di Pengadilan Nürnberg dan menghabiskan waktu-waktunya di penjara Spandau. Setelah bebas pada tahun 1966, ia menulis beberapa buku mengenai kisah-kisahnya.
Kehidupan Awal
suntingAlbert Speer dilahirkan di Mannheim, dalam sebuah keluarga kelas menengah keatas. Speer merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Albert Friedrich Speer dan Luise Máthilde Wilhelmine (Hommel)[1]. Pada tahun 1918, keluarganya menyewakan rumahnya di Mannheim dan pindah ke sebuah rumah yang sebelumnya mereka beli di Heidelberg[2]. Henry T. King, Deputi Jaksa dalam Pengadilan Nürnberg yang kemudian menulis sebuah buku tentang Albert Speer mengatakan "cinta dan kehangatan dalam keluarga merupakan sebuah hal yang kurang didapatkan oleh Speer ketika masa mudanya"[3]. Saudaranya, Ernst dan Hermann selalu merundungnya ketika Speer masih kecil[4]. Speer sangat aktif dibidang olahraga dan tertarik dalam bermain ski dan memanjat gunung[5]. Speer kemudian mengikuti jejak ayah dan kakeknya dalam bidang arsitektur[6].
Speer kemudian belajar arsitektur di Universitas Karlsruhe. Pada tahun 1924, ketika krisis ekonomi berangsur-angsur menghilang, Speer kemudian pindah ke Universitas Teknik München[7]. Namun ditahun 1925, Speer kembali pindah ke Universitas Teknologi Berlin dimana ia belajar dibawah bimbingan Heinrich Tessenow, yang memang sangat dipuji oleh Speer[8]. Setelah lulus ujian pada tahun 1927, Speer menjadi asisten Tessenow, menjadi sebuah kehormatan untuk anak muda diusia 22 tahun pada waktu itu[9]. Selama menjadi asisten Tessenow, Speer mengajar sejumlah kelas sambil melanjutkan pendidikan pasca sarjananya[10]. Selama di München, Speer membangun hubungan pertemanan dengan Rudolf Wolters yang juga belajar dibawah bimbingan Tessenow yang berlanjut sampai 50 tahun kemudian[11].
Arsitek Partai dan Fungsionaris Pemerintahan
suntingBergabung dengan NSDAP (1931–1934)
suntingPada bulan Januari 1931, Albert Speer mengajukan permohonan menjadi anggota Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman dan pada 1 Maret 1931, ia menjadi anggota dengan nomor anggota 474,481[12][b]. Ditahun yang sama pula, dengan menyusutnya beasiswa karena Depresi, Speer berhenti sebagai asisten Tessenow dan pindah ke Mannheim dengan harapan menjadi seorang arsitek untuk menyambung hidup. Setelah gagal menjadi arsitek, ayahnya kemudian menyuruhnya bekerja paruh waktu sebagai seorang manajer dalam perusahaan ayahnya. Pada bulan Juli 1932, keluarga Speer mengunjungi Berlin untuk membantu partai sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum Reichstag. Saat berada di sana temannya, pejabat Partai Nazi Karl Hanke merekomendasikan arsitek muda tersebut kepada Joseph Goebbels untuk membantu merenovasi markas besar Partai di Berlin. Ketika proyek tersebut selesai, Speer kembali ke Mannheim dan tetap di sana hingga Hitler mulai menjabat pada Januari 1933[14].
Penyelenggara Rapat Umum Nürnberg 1933 meminta Speer mengajukan desain Rapat Umum tersebut, membuatnya memiliki kontak dengan Hitler untuk pertama kalinya. Baik penyelenggara maupun Rudolf Hess tidak bersedia memutuskan apakah akan menyetujui rencana tersebut, dan Hess mengirim Speer ke apartemen Hitler di Munich untuk meminta persetujuannya[15]. Karya ini membuat Speer mendapatkan jabatan nasional pertamanya, sebagai "Komisaris untuk Presentasi Artistik dan Teknis dari Demonstrasi dan Demonstrasi Partai Nazi"[16].
Sesaat setelah Hitler naik ke tampuk kekuasaan, Hitler membuat rencana untuk membangun kembali gedung kekanseliran. Pada akhir 1933, Hitler mengontrak Paul Troost untuk merenovasi seluruh bangunan kekanseliran. Hitler mengangkat Speer untuk memanajemen lokasi bangunan untuk Troost[17]. Sebagai Kanselir, Hitler diberikan rumah dalam kompleks gedung tersebut dan selalu datang setiap hari untuk diberikan pengarahan dan laporan oleh Speer dan pengawas bangunan sebagai bentuk progres dari proyek pembangunan tersebut. Setelah pengarahan tersebut, Hitler mengundang Speer untuk makan siang[18]. Speer kemudian bagian orang dalam Hitler, dimana Hitler biasanya akan menelepon Speer untuk mengajak jalan pagi atau sekedar bercengkerama dalam memberikan konsultasi atas masalah-masalah konstruksi dan mendiskusikan ide-ide Hitler. Selain itu Speer juga sering diundang Hitler untuk makan malam[19][20].
Dalam memoarnya yang ditulis dalam Bahasa Inggris, Albert Speer mengatakan bahwa komitmen politiknya hanya untuk membayar "biaya bulanannya". Dia berasumsi para pembacanya di Jerman tidak akan mudah tertipu dan mengatakan kepada mereka bahwa Partai Nazi menawarkan "misi baru". Dia lebih berterus terang dalam sebuah wawancara dengan William Hamsher di mana dia mengatakan dia bergabung dengan partai tersebut untuk menyelamatkan "Jerman dari Komunisme"[21]. Setelah perang, ia menyatakan bahwa ia tidak mempunyai minat sama sekali terhadap politik dan ia bergabung dengan politik karena ada kesempatan. Seperti banyak orang yang berkuasa di Reich Ketiga, dia bukanlah seorang ideolog, "dan dia juga bukan seorang anti-Semit yang memiliki naluri"[12]. Sejarawan Magnus Brechtken, membahas Speer, mengatakan dia tidak memberikan pidato publik yang anti-Yahudi dan anti-Semitismenya dapat dipahami dengan baik melalui tindakannya—yang anti-Semit[22]. Brechtken menambahkan bahwa, sepanjang hidup Speer, motif utamanya adalah untuk mendapatkan kekuasaan, pemerintahan, dan memperoleh kekayaan[23].
Arsitek Nazi (1934–1937)
suntingPaul Troost meninggal pada 21 Januari 1934, dan secara efektif Albert Speer menggantikannya sebagai Arsitek Utama Partai. Hitler mengangkat Speer sebagai Kepala Kantor Utama Konstruksi yang menempatkannya sebagai staf Rudolf Hess secara simbolis[24].
Salah satu proyek Speer setelah kematian Troost adalah proyek Stadium Zeppelinfeld di Nürnberg. Zeppelinfeld digunakan untuk kampanye dan rapat umum raksasa Partai NSDAP dan dapat dilihat dalam film Propaganda Triumph of the Will karya Leni Riefenstahl. Zeppelinfeld dibangun dengan kapasitas 340.000 orang[25]. Speer juga yakin bahwa banyak kegiatan dan event dapat dilakukan pada malam hari, untuk memperbagus efek pencahayaan panggung[26]. Selain itu Nürnberg adalah lokasi yang banyak terdapat bangunan perkantoran Nazi. Speer melakukan perubahan pada desain Stadion Olimpiade Berlin karya Werner March yang akan dibangun sebagai tempat utama pelaksanaan Olimpiade Musim Panas 1936. Speer menambahkan sejumlah eksterior bebatuan yang mengesankan Hitler[27]. Selain itu Speer juga mendesain Paviliun untuk Pameran Internationale des Arts et Techniques dans la Vie Moderne tahun 1937[28].
Inspektur Jenderal Pembangunan Berlin (1937–1942)
suntingPada 30 Januari 1937, Hitler melantik Speer sebagai Inspektur Jenderal Pembangunan Ibukota Reich. Jabatan baru Speer ini dapat disejajarkan dengan jabatan menteri dalam pemerintahan nazi dan memberikan Speer kekuasaan luar biasa atas pemerintah Kota Berlin[29]. Speer diminta untuk melaporkan hasil pekerjaannya langsung kepada Hitler dan bebas dari pengaruh Walikota dan Gauleiter Berlin[30]. Hitler memerintahkan Speer untuk mengembangkan rencana-rencana dalam membangun ulang Berlin. Rencana-rencana tersebut terpusat di sebuah lahan sebesar 3 km persegi yang diberi nama Prachtstrasse yang berarti Jalan Keagungan[31]. Diujung utara jalan tersebut, Speer berencana akan membangun Volkshalle, sebuah bangunan berkubah dengan ketinggian sekitar 700 kaki (210 meter) dengan perkiraan kapasitas dapat menampung sekitar 180.000 orang. Sedangkan di ujung Selatan Prachtstrasse , akan dibangun sebuah Monumen Kemenangan Besar setinggi 400 kaki (120 meter) dan diperkirakan mampu memasukkan Arc de Triomphe ke dalam pembukaannya, yang telah direncanakan. Rel kereta api yang ada rencananya akan dihancurkan dan akan dibangun dua stasiun besar[32]. Speer mengontrak Wolters sebagai bagian dari tim perencanaan dan desainnya, dengan tanggung jawab khusus atas Prachtstrasse[33]. Namun pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1939 menyebabkan terhambatnya pembangunan itu dan akhirnya kemudian dibatalkan/ Setelah menyerahnya Nazi, Speer sendiri dianggap “mengerikan”[34].
Rencana-rencana untuk membangun Gedung Kekanseliran yang baru telah dicanangkan sejak tahun 1934. Lokasi tanah telah dibeli pada akhir tahun 1934 dan pembangunan gedung telah dimulai pada bulan Maret 1936. Bangunan pertama telah diruntuhkan untuk memberikan ruang di Voßstraße[35]. Speer juga terlibat secara virtual dari awal pembangunan. Setelah Malam Pisau Panjang, ia ditugaskan untuk merenovasi Istana Borsig yang terletak di ujung Voßstraße dan Wilhelmstraße untuk dijadika sebagai Markas Besar Sturmabteilung (SA)[36]. Speer menyelesaikan pekerjaan awal untuk pembangunan Gedung Kekanseliran pada bulan Mei 1936. Pada bulan Juni 1936 ia diberikan anggaran sebesar 30.000 Reichsmark dan diperkirakan pembangunan Gedung Kekanseliran akan selesai dalam tiga atau empat tahun. Rincian perencanaan telah diselesaikan pada tahun 1937, dan pembangunan pertama kantor kanselir baru selesai pada tanggal 1 Januari 1938. Pada 27 Januari 1938, Speer menerima kekuasaan penuh dari Hitler untuk menyelesaikan gedung kekanseliran baru pada 1 Januari 1939. Untuk propaganda, Hitler mengklaim pada upacara penutupan pada tanggal 2 Agustus 1938, bahwa dia telah memerintahkan Speer untuk menyelesaikan pembangunan kantor kekanseliran pada tahun itu[37]. Kekurangan pekerja berarti para pekerja harus bekerja selama 10 sampai 12 jam dalam satu shift[38]. SS juga membangun dua kamp konsentrasi pada tahun 1938 dan mempekerjakan para tahanan kamp sebagai pembawa bahan konstruksi. Sebuah pabrik bata juga dibangun dekat Kamp Konsentrasi Oranienburg atas perintah Speer; ketika seseorang mengomentari kondisi buruk di sana, Speer menyatakan, "Suku Yid terbiasa membuat batu bata mereka menjadi tawanan Mesir"[39]. Gedung kanselir selesai dibangun pada awal Januari 1939[38]. Bangunan itu sendiri dipuji oleh Hitler sebagai "mahkota kejayaan kerajaan politik Jerman yang lebih besar"[38].
Sewaktu proyek gedung kekanseliran sedang digarap , Pogrom Kristallnacht sedang berlangsung., Speer tidak menyebutkan proyek itu dalam draf pertama buku Inside the Third Reich. Hanya atas saran mendesak dari penerbitnya, dia menambahkan penyebutan reruntuhan Sinagoga Pusat di Berlin dari mobilnya[40]. Kristallnacht mengakselerasikan usaha Speer dalam mengusir para yahudi yang ada di Berlin. Dari tahun 1939 dan seterusnya, Departemen yang berada dibawah kendali Speer menggunakan Hukum Nürnberg untuk mengusir orang Yahudi yang menyewa rumah dari tuan tanah non-Yahudi, sebagai jalan pembuka agar para penduduk non-Yahudi yang mengungsi akibat terkena pemboman atau pembangunan ulang[41]. Bahkan sekitar 75.000 orang Yahudi telah diusir[42]. Speer menyangkal bahwa ia tahu mereka sebenarnya telah ditempatkan di kereta-kereta Holokaus dan mengatakan bahwa mereka diusir dengan tetap mengusahakan kebebasan dan keutuhan keluarga Yahudi seperti saat mereka masih berada dalam apartemen mereka[43]. Speer juga mengatakan :"... dalam sebuah jalan menuju kementerianku, Aku dapat melihat kerumunan orang diatas peron Stasiun Nikolassee. Aku tahu bahwa mereka pasti orang Yahudi Berlin yang akan dievakuasi. Aku yakin bahwa perasaan tertindas sedang menyerangku sehingga aku berlalu dengan cepat. Aku mungkin merasakan kejadian yang menyedihkan"[43]. Mathias Schmidt mengatakan bahwa Speer secara pribadi menginspeksi kamp konsentrasi dan menggambarkan komentarnya sebagai sebuah "lelucon langsung"[44]. Martin Kitchen juga mengatakan bahwa Speer selalu mengulang-ulang apa yang ia tidak ketahui dari sesuatu yang mengerikan seperti sebuah lubang, karena tidak hanya merasa sepenuhnya sadar akan mengenai nasib orang-orang Yahudi, dimana dia secara aktif berpartisipasi dalam penganiayaan mereka[45].
Saat Jerman memulai Perang Dunia II di Eropa, Speer memerintahkan unit cepat tanggap untuk membangun jalan-jalan atau membersihkan puing-puing, sebelumnya unit ini telah digunakan untuk membersihkan kawasan bom[46]. Speer menggunakan tenaga buruh Yahudi untuk melaksanakan proyek itu dengan ditambah para pekerja Jerman[47]. Pembangunan-pembangunan di Berlin dan Nürnberg kemudian terhenti akibat pecahnya perang. Meskipun penimbunan material dan pekerjaan lain terus berlanjut, hal ini terhenti karena diperlukan lebih banyak sumber daya untuk industri persenjataan[48]. Speer melakukan pekerjaan pembangunan untuk setiap cabang militer, dan untuk SS, dengan menggunakan tenaga kerja budak[47]. Pekerjaan pembangunan yang dilakukan Speer menjadikannya salah satu elit Nazi terkaya[49].
Menteri Persenjataan
suntingPengangkatan dan meningkatnya kekuasaannya
suntingSebagai salah satu orang dalam Hitler yang masih muda dan ambisius, Speer melakukan berbagai pendekatan dalam meningkatkan kekuasaannya. Pada tahun 1938, Menteri-Presiden Prussia, Hermann Göring mengangkatnya sebagai anggota Dewan Negara Bagian Prussia[50]. Ditahun 1941, Speer terpilih menjadi anggota Reichstag dari dapil 2 (Berlin–Barat)[51]. Pada 8 Oktober 1942, Menteri Perang dan Amunisi Reich Fritz Todt meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat sesaat setelah lepas landas dari Wolf's Lair di Rastenburg. Speer ada disana pada sore sebelum kecelakaan itu dan menerima tawaran Todt untuk terbang kembali ke Berlin bersama Todt. Namun Speer kemudian membatalkan tawaran itu beberapa jam sebelum pesawat lepas landas karena dimalam sebelumnya ia terlambat hadir dalam sebuah pertemuan dengan Hitler[52]. Setelah kecelakaan itu, Hitler melantik Speer untuk menggantikan Todt. Martin Kitchen, seorang sejarawan Britania mengatakan bahwa keputusan Hitler itu sebenarnya tidak mengejutkan. Speer merupakan seorang yang setia kepada Hitler, dan pengalamannya membangun kamp tawanan perang dan fasilitas-fasilitas militer lainnya menjadi faktor kecocokannya dengan jabatan barunya itu[53]. Speer menggantikan Todt tidak hanya sebatas sebagai seorang Menteri saja namun semua jabatan yang pada waktu itu disandang oleh Todt juga disandang oleh Speer termasuk jabatan Inspektur Jenderal Jalan Raya Jerman, Inspektur Jenderal Air dan Energi, serta jabatan Kepala Kantor Teknologi Partai[51]. Selain itu Hitler juga mengangkat Speer sebagai Kepala Organisation Todt yang merupakan sebuah jabatan kepala perusahaan pembangunan yang dikendalikan oleh pemerintah[54]. Secara karakteristik Hitler tidak memberikan kewenangan yang jelas kepada Speer, dia dibiarkan melawan orang-orang sezamannya di rezim tersebut untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali. Sebagai contoh, Hitler ingin memberikan Speer kekuasaan atas kendali persenjataan dibawah Rencana Empat Tahun Göring, dimana Göring sebenarnya enggan untuk memberikan hal itu. Meskipun akhirnya Speer berhasil mendapatkan dukungan Hitler, dan pada 1 Maret 1942, Göring menandatangani dekrit untuk mengangkat Speer sebagai Pemegang Kekuasaan Penuh Umum untuk Urusan Persenjatann dalam Rencana Empat Tahun-nya[55]. Speer membuktikan dirinya dengan menajdi semakin ambisius, pantang berhenti dan menjadi kejam[56]. Speer kemudian merencanakan untuk mengambil kendali produksi persenjataan Wehrmacht, tidak hanya produksi persenjataan Heer saja[56]. Saingan-saingan politiknya tidak langsung menyadari bahwa seruan Speer untuk melakukan rasionalisasi dan reorganisasi menyembunyikan keinginannya untuk mengesampingkan mereka dan mengambil kendali[57]. Pada bulan April 1942, Speer telah membujuk Göring untuk membentuk Badan Perencanaan Pusat yang beranggotakan tiga orang dalam Rencana Empat Tahun Göring, yang ia gunakan untuk mendapatkan wewenang tertinggi atas pengadaan dan alokasi bahan mentah serta penjadwalan produksi guna mengkonsolidasikan produksi perang Jerman dalam sebuah badan tunggal[58].
Speer merasa sangat digdaya pada waktu itu dan setelah perang berakhir, untuk menunjukkan sebuah "keajaiban persenjataan" yang mana terjadi peningkatan dramatis terhadap produksi senjata perang Jerman. Keajaiban ini kemudian terhenti pada musim panas tahun 1943 karena beberapa faktor, pertama karena pemboman yang dilakukan oleh pihak Sekutu[59] dan faktor-faktor lain mungkin berkontribusi terhadap peningkatan ini lebih dari Speer sendiri. Produksi senjata Jerman sedari awal memang telah meningkat dibawah kendali pendahulunya, Todt. Persenjataan angkatan laut tidak berada dibawah kendali Speer sampai bulan Oktober 1943 dan persenjataan angkatan udara juga tidak berada dibawah kendali Speer sampai bulan Juni 1944. Namun masing-masingya menunjukkan peningkatan yang sebanding dengan produksi senjata angkatan darat, meskipun persenjataan angkatan laut dan udara tidak berada dibawah kendali Speer[60]. Faktor lainnya yaitu bahwa ledakan amunisi adalah kebijakan mengalokasikan lebih banyak batubara untuk industri baja[61]. Produksi setiap jenis senjata juga memuncak pada bulan Juni 1944, namun terjadi kelangkaan bahan bakar. Setelah bulan Agustus 1944, suplai minyak dari ladang minyak di Romania juga tidak lagi tersedia. Produksi minyak menjadi rendah karena bahwa segala kemungkinan tindakan ofensif menjadi tidak mungkin dan persenjataan tidak digunakan lagi[62].
Sebagai menteri persenjataan, Speer bertanggung jawab atas suplai senjata terhadap para tentara[63]. Dengan persetujuan penuh Hitler, Speer memutuskan untuk memprioritaskan produksi tank dan ia diberikan kewenangan penuh untuk memastikan keberlangsungan produksi tank tersebut[64]. Hitler juga terlibat dalam desain tank-tank, namun terus berubah pikiran dalam hal spesifikasi tank yang akan dibuat. Hal ini menjadi faktor penghambat produksi tank, dan Speer tidak dapat mengulangi situasi tersebut. Sebagai konsekuensinya, meskipun produksi tank adalah prioritas utama, terdapat sedikit anggaran persenjataan yang dibelanjakan untuk itu. Hal ini menjadi faktor kegagalan tentara Jerman dalam Pertempuran Prokhorovka, yang menjadi titik balik di Front Timur Jerman dalam melawan Tentara Merah[65].
Sebagai Kepala Organisation Todt, Speer juga terlibat langsung dalam pembangunan dan modifikasi kamp-kamp konsentrasi. Speer setuju untuk memperbesar kamp Auschwitz dan beberapa kamp konsentrasi lain, dengan mengalokasikan 13,7 juta Reichsmark, termasuk mengalokasikan sekitar 300 pondok untuk dibangun di Auschwitz sehingga meningkatkan kapasitasnya menjadi 132.000, termasuk pembangunan kamar gas, krematorium dan pemakaman. SS menyebut ini sebagai "Program Khusus Professor Speer"[66].
Speer menyadari bahwa sekitar enam juta pekerja telah mendaftar sebagai tentara, sehingga terjadi kekurangan pekerja dalam perekonomian perang dan tidak cukup pekerja untuk menjalankan pabrik-pabriknya. Sebagai respon Hitler mengangkat Fritz Sauckel sebagai "diktator tenaga kerja" untuk mencari tenaga kerja baru[67]. Speer dan Sauckel bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan pekerja Speer[68]. Hitler memberikan Sauckel kebebasan dalam mencari tenaga kerja, sesuatu yang menyenangkan hati Speer karena ia meminta alokasi sekitar 1 juta tenaga kerja sukarela untuk memenuhi kebutuhan pabriknya. Sauckel mempunyai calon tenaga kerja yang berasal dari pedesaan di Prancis, Belanda dan Belgia yang dapat diubah secara paksa menjadi tenaga kerja sukarela[69]. Sauckel juga mendapatkan tenaga kerja baru dengan menggunakan teknik yang kejam[70]. Di wilayah pendudukan Jerman di Uni Soviet, yang menjadi sasaran tindakan partisan, laki-laki dan perempuan sipil dikumpulkan secara massal dan dikirim untuk bekerja secara paksa di Jerman[71]. Pada bulan April 1943, Sauckel telah memasok 1.568.801 pekerja "sukarela", pekerja paksa, tawanan perang dan tahanan kamp konsentrasi ke Speer untuk digunakan di pabrik persenjataannya. Karena penganiayaan terhadap orang-orang inilah Speer menjadi alasan Speer menjadi terdakwa di Pengadilan Nürnberg[72].
Konsolidasi Produksi Senjata
suntingSetelah diangkat sebagai Menteri Persenjataan, Speer diberikan kewenangan dalam mengatur produksi senjata untuk Heer (Angkatan Darat Jerman Nazi). Namun Speer juga berkehendak untuk mengambil alih produksi senjata Kriegsmarine dan Luftwaffe juga. Speer kemudian mengatur upaya perluasan kewenangannya dan pengaruhnya dengan ambisi yang tak terduga[73]. Hubungan dekatnya dengan Hitler menjadi faktor ia mendapatkan perlindungan politik, dan ia pandai mengecoh dan mengakali lawan politiknya. Para anggota Kabinet Hitler kecewa dengan taktik Speer namun ujung-ujungnya Speer mendapatkan tanggung jawab baru dan kekuasaan yang lebih[73]. Pada Juli 1943, Speer mendapatkan kewenangan atas produksi senjata Luftwaffe dan Kriegsmarine[74]. Sedangkan dibulan Agustus 1943, ia mengambil alih keseluruhan Kementerian Perekonomian untuk menjadi "Diktator Ekonomi Eropa", sebagaimana yang disebutkan oleh Laksamana Karl Dönitz. Nomenklatur kementeriannya pun berubah menjadi Menteri Persenjataan dan Produksi Perang Reich, dan ia menjadi salah satu orang paling berkuasa di Jerman Nazi[73].
Speer dan Direktur Pembangunan Kapal Selam Otto Merker percaya bahwa industri galangan kapal telah menggunakan sistem yang telah usang, dan pendekatan baru yang lebih revolusioner yang digunakan oleh negara lain telah meningkatkan produksi secara signifikan[75], sehingga Speer dan Merker berupaya untuk mengembangkan generasi baru dalam dunia perkapalselaman Kriegsmarine. Hal ini dibuktikan dengan adanya produksi kapal selam tipe XXI dan tipe XXIII, sebagai bagian dari prafabrikasi di fasilitas produksi yang berbeda daripada menggunakan satu galangan kapal saja yang terbukti menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan program strategis penting. Desain-desain kapal selam yang telah final secara tergesa-gesa kemudian dipakai untuk produksi kapal selam, dan kapal selam yang telah selesai dibuat menjadi lumpuh karena cacat yang diakibatkan oleh cara pembuatannya. Banyak kapal selam dibuat namun hanya sedikit yang dapat digunakan dalam perang[76].
Pada bulan Desember 1943, Speer mengunjungi pekerja-pekerja Organisation Todt di Lapland, dimana ia terkena cedera lutut dan harus dirawat secara intensif selama beberapa bulan[77]. Speer berada dibawah pengawasan penuh Prof. Karl Gebhart dan dirawat disebuah klinik kesehatan yang disebut Hohenlychen[78]. Pada pertengahan Januari 1944, Speer terkena emboli paru-paru dan membuatnya sakit parah. Untuk mempertahankan kekuasannya, Speer tidak mengangkat wakil dan tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai menteri meskipun harus bekerja dari tempat tidurnya. Sakitnya Speer bertepatan dengan momen Pekan Besar Sekutu, dimana sejumlah pemboman ditujukan kepada pabrik pesawat terbang Jerman menghancurkan produksi pesawat terbang Jerman[79]. Lawan politiknya menggunakan kesempatan ini untuk mempertanyakan kewenangan Speer dan merusak reputasi Speer dengan Hitler. Speer kemudian kehilangan dukungan penuh Hitler dan mulai kehilangan kekuasaannya[77].
Sebagai tanggapan atas Pekan Besar Sekutu, Hitler membentuk Komite Staf Pejuang. Tujuan komite tersebut adalah untuk memastikan pemeliharaan dan pertumbuhan pesawat tempur. Komite ini didirikan pada 1 Maret 1944 atas perintah Speer dan dukungan dari Erhard Milch dari Kementerian Penerbangan Reich[80]. Produksi pesawat tempur Jerman dilipatgandakan antara tahun 1943 dan 1944. Namun, pertumbuhan produksi pesawat tempur tersebut sebagian besar menggunakan model-model pesawat yang sudah ketinggalan zaman dan terbukti menjadi sasaran empuk bagi pesawat Sekutu[81]. Pada tanggal 1 Agustus 1944, Speer menggabungkan Staf Tempur menjadi komite Staf Persenjataan yang baru dibentuk[82].
Komite Staf Pejuang adalah badan yang membawa kenaikan jumlah eksploitasi buruh paksa dalam ekonomi perang[83]. Schutzstaffel menyediakan sekitar 64 ribu tahanan dari 20 kamp-kamp terpisah. Para tahanan ini kemudian dipekerjakan di Junkers, Messerschmitt, Henschel, BMW dll[84]. Untuk meningkatkan produksinya, Speer menerapkan sistem hukuman. Para pekerja yang sakit, kualitas kerjanya menurun dan mensabotase produksi atau mencoba melarikan diri akan tangguhkan jatah makannya atau dikirim kembali ke kamp konsentrasi. Pada tahun 1944, hal ini menjadi sebuah endemi, lebih dari 500 ribu pekerja ditangkap[85]. Hal ini juga menyebabkan pusat produksi menjadi sebuah jebakan kematian, pelaksanaann proses hukuman yang brutal dengan melakukan eksekusi rutin. Bahkan di pusat produksi Dora sebagai contoh terdapat banyak jasad-jasad pekerja yang telah dieksekusi dan krematorium menjadi kewalahan karena banyaknya jasad yang akan dikremasi. Para staff di kementerian Speer menggambarkan kondisi tersebut seperti berada di neraka[86].
Kemajuan tekonologi terbesar dibawah kendali Speer adalah program roket. Program ini dimulai pada tahun 1932 namun tidak berhasil memproduksi satupun jenis roket. Speer kemudian menjadi antusias dengan program ini dan pada bulan Maret 1942, ia membuat pesanan produksi Roket A4 (Roket A4 merupakan pendahulu dari rudal balistik pertama didunia, Roket V-2). Roket-roket senjata diteliti di sebuah fasilitas militer di Peenemünde bersama dengan Roket V-1. Target pertama Roket V-2 adalah kota Paris pada 8 September 1944. Meskipun program ini maju, terbukti menjadi hambatan bagi ekonomi perang. Investasi modal yang besar tidak dibayar dengan efektivitas militer[87]. Roket tersebut dibuat di pabrik bawah tanah di Mittelwerk. Tenaga kerja untuk membuat roket A4 berasal dari kamp konsentrasi Mittelbau-Dora. Dari 60.000 orang yang berakhir di kamp tersebut, 20.000 orang meninggal karena kondisi yang memprihatinkan[86].
Pada 14 April 1944, Speer kehilangan kekuasaan atas Organisation Todt. Wakilnya, Franz Xaver Dorsch kemudian dipercaya untuk mengepalai Organisation Todt[88]. Speer juga menentang upaya pembunuhan Hitler yang terjadi pada 20 Juli 1944. Speer juga tidak terlibat dalam plot ini dan memainkan peran kecil dalam upaya Hitler untuk mempertahankan Berlin setelah Hitler selamat dari upaya pembunuhan tersebut[89]. Setelah plot itu, lawan politik Speer menyerang sekutu terdekatnya dan sistem manajemennya dirasa penuh dengan para radikalis dalam partai, sehingga menyebabkan Speer semakin kehilangan kekuasaan[90].
Kekalahan Jerman Nazi
suntingKehilangan wilayah dan pengeboman-pengeboman dramatis oleh sekutu menyebabkan kehancuran ekonomi Jerman pada akhir tahun 1944. Serangan udara terhadap jaringan transportasi sebagian besar membuahkan hasil karena serangan itu memutus pusat produksi persenjataan jerman dengan pasokan batubara[91]. Pada bulan Januari 1945 Speer mengatakan kepada Goebbels bahwa produksi persenjataan hanya akan bertahan selama setahun[92]. Bagaimanapun, Speer menyimpulkan bahwa Jerman akan kalah dalam perang setelah Tentara Soviet menaklukan wilayah industri Silesia pada bulan yang sama[93]. Namun demikian Speer meyakini bahwa Jerman tetap akan melanjutkan perang sebisa mungkin dengan tujuan memenangkan persyaratan lebih baik dari Sekutu dibandingkan harus menyatakan penyerahan tanpa syarat yang selalu gigih digaungkan oleh Sekutu[94]. Selama bulan Januari hingga Februari, Speer mengklaim bahwa kementeriannya akan tetap mengirimkan "senjata penentu" dan peningkatan besar dalam produksi senjata yang akan membawa sebuah perubahan dramatis dalam medan pertempuran[95]. Speer mengambil alih urusan perkeretaapian pada bulan Februari, dan meminta Heinrich Himmler untuk memasok tahanan dari kamp-kamp konsentrasi untuk bekerja memperbaiki jalur rel kereta api[96].
Pada pertengahan bulan Maret, Speer akhirnya menerima keadaan perekonomian Jerman telah runtuh dalam waktu tiga minggu. Speer sangat frustasi dan memerintahkan penghancuran fasilitas industri di area-area yang rawan akan serangan Sekutu dengan keyakinan bahwa fasilitas itu akan digunakan mereka pasca perang. Speer menyerahkan sebuah memorandum kepada Hitler pada tanggal 15 Maret dengan memberikan detail-detail situasi ekonomi Jerman dan meminta persetujuan untuk menghentikan penghancuran infrastruktur. Tiga hari kemudian, Speer juga meminta kepada Hitler agar sisa sumber daya militer Jerman dapat dikonsentrasikan disepanjang sungai Rhine dan Vistula untuk mengupayakan perpanjangan perang. Permintaan Speer ini mengabaikan realita militer, karena tentara Jerman tidak mampu melawan tentara sekutu dan menghadapi kekalahan total[97][98]. Hitler menolak permintaan Speer untuk menghentikan penghancuran infrastruktur, malah Hitler mengeluarkan Dekrit Nero pada 19 Maret yang berisikan perintah untuk menghancurkan semua infrastruktur yang disejalankan dengan pergerakan mundur tentara Jerman. Speer terkejut dengan dekrit itu dan membujuk beberapa pemimpin tentara dan politik untuk mengabaikan dekrit itu[99]. Pada pertemuan antara Hitler dengan Speer pada tanggal 28 atau 29 Maret 1945, Hitler membatalkan dekrit itu dan memberikan kewenangan penuh kepada Speer untuk atas penghancuran fasilitas dan infrastruktur Nazi. Speer kemudian menghentikan penghancuran itu meskipun para tentara tetap melanjutkan penghancuran jembatan-jembatan[100][c]
Pada bulan April, hanya tersisa sedikit dari industri persenjataan dan Speer hanya punya beberapa tanggung jawab resmi[101]. Speer kemudian mengunjungi Führerbunker pada 22 April untuk terakhir kalinya. Speer bertemu dengan Hitler dan berkeliling di Gedung Kekanseliran sebelum bertolak menuju Hamburg[102]. Pada 29 April sehari sebelum Hitler bunuh diri, Hitler mendiktekan wasiat terakhir politiknya yang intinya mencampakkan Speer dari pemerintahan setelahnya. Speer kemudian digantikan oleh bawahannya, Karl-Otto Saur[103]. Speer merasa kecewa dengan Hitler karena tidak memilihnya sebagai penggantinya.[104] Setelah kematian Hitler, Speer menawarkan dirinya untuk mengabdi kepada Pemerintahan Flensburg yang dipimpin oleh Karl Dönitz. Speer menjadi Menteri Industri dan Produksi dalam pemerintahan yang singkat itu[105]. Speer memberikan informasi kepada Sekutu, mengenai dampak perang udara, dan berbagai topik, mulai tanggal 10 Mei. Pada tanggal 23 Mei, dua minggu setelah penyerahan pasukan Jerman, pasukan Inggris menangkap anggota Pemerintahan Flensburg dan mengakhiri secara resmi Nazi Jerman[106].
Pasca Perang
suntingPersidangan Nürnberg
suntingSpeer dibawah ke pusat penahan untuk pejabat Nazi dan segera diinterogasi. Pada September 1945, Ia diberitahu bahwa ia akan didakwa dengan dakwaan kejahatan perang. Beberapa hari kemudian ia dipindahkan ke Nürnberg dan ditahan disana[107]. Speer didakwa dengan empat dakwaan yaitu : berpartisipasi dalam upaya konspirasi untuk melegalkan kejahatan terhadap perdamaian; merencanakan, memelopori dan mengobarkan perang agresi dan kejahatan lainnya yaitu kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan[108].
Kepala Jaksa Amerika Serikat, Robert H. Jackson dari Mahkamah Agung Amerika Serikat mengatakan "Speer terlibat dalam perencanaan dan pengeksekusian program yang memaksa tawanan perang dan buruh asing untuk bekerja dalam industri perang Jerman yang mana para tawanan dan buruh tersebut dibayang-bayangi dalam kelaparan"[109]. Kuasa Hukum Albert Speer, Hans Flächsner, berhasil membedakan Speer dengan terdakwa lain dan menggambarkannya sebagai seorang seniman yang terjun ke dalam kehidupan politik dan tetap dipandang sebagai seorang non-ideolog[110][111].
Speer dinyatakan bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan, terlebih ia dinyatakan bersalah menggunakan buruh paksa. Dia dibebaskan dari dua tuduhan lainnya. Speer mengklaim bahwa dia tidak mengetahui rencana pemusnahan Nazi, dan Sekutu tidak memiliki bukti bahwa hal itu benar. Klaimnya ternyata salah dalam korespondensi pribadi yang ditulis pada tahun 1971 dan diungkapkan kepada publik pada tahun 2007[112]. Pada tanggal 1 Oktober 1946, ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara[113]. Meskipun tiga dari delapan hakim (dua hakim asal Soviet dan Amerika, Francis Biddle) menganjurkan hukuman mati bagi Speer, sedangkan hakim lainnya tidak setuju dengan hal tersebut, dan hukuman kompromi dicapai setelah diskusi selama dua hari[114].
Hukuman Penjara
suntingPada 18 Juli 1947, Speer dipenjarakan dalam Penjara Spandau, Berlin untuk menjalani hukuman pidananya[115]. Speer terkenal dengan sebutan sebagai Tahanan Nomor Lima[116]. Kedua orang tuanya wafat ketika Speer masih berada dalam penjara. Ayahnya wafat pada tahun 1947 dan ibunya wafat pada tahun 1952. Sebagai seorang anggota Partai NSDAP, sebelum wafat, ibunya kerap makan malam dengan Hitler[4]. Wolters dan Sekretarisnya Speer, Annemarie Kempf tidak diizinkan untuk berkomunikasi dengan Speer di Penjara Spandau dan melakukan apa yang mereka bisa untuk membantu keluarganya dan melaksanakan permintaan yang disampaikan Speer dalam surat kepada istrinya—satu-satunya komunikasi tertulis yang secara resmi diizinkan untuknya. Mulai tahun 1948, Speer mendapat jasa Toni Proost, seorang petugas Belanda yang simpatik untuk menyelundupkan surat dan tulisannya[117].
Pada tahun 1949, Wolters membuka sebuah rekening bank atas nama Speer dan mulai mencari donasi dari para arsitek dan industrialis yang menerima manfaat selama aktivitas Speer dimasa perang. Pada awalnya dana tersebut digunakan untuk membantu keluarga Speer, namun seiring dengan meningkatnya donasi maka uang tersebut digunakan juga untuk kepentingan lain. Mereka juga membayar Toni Proost untuk berlibur dan untuk menyuap siapapun yang kira-kira dapat membebaskan Speer. Ketika Speer mengetahui penggalangan dana tersebut, ia mengirimkan perintah untuk mendetailkan pengeluaran uang tersebut[117]. Wolters berhasil mengumpulkan dana sekitar 158 ribu Marks untuk Speer selama lebih dari 17 tahun[118].
Para tahanan perang dilarang untuk membuat memoar. Namun Speer dapat membuat memoarnya dengan mengirimkan tulisannya kepada Wolters yang diperkirakan berjjumlah sekitar 20 ribu halaman[119]. Speer menyelesaikan memoarnya pada bulan November 1953, yang berjudul Inside the Third Reich[120]. Dalam bukunya yang berjudul Spandau Diaries, Speer menampilkan dirinya sebagai pahlawan tragis yang telah melakukan tawar-menawar Faustian sehingga dia harus menjalani hukuman penjara yang berat[121].
Para pendukung setia Speer menyuarakan kebebasannya. Diantara pendukungnya juga menyuara kandukungan untuk keringanan hukumannya seperti Charles de Gaulle dan Diplomat AS George Wildman Ball[122]. Willy Brandt juga mendukung pembebasan Speer[123], menempatkan akhir dari proses de-Nazifikasi terhadap Speer yang dapat digunakan untuk mengklaim harta bendanya[124][125]. Upaya Speer untuk mendapatkan kebebasan awal sebelum berakhirnya hukumannya menjadi sia-sia. Uni Soviet menginginkan Speer dihukum mati, dan tidak berniat untuk mengurangi hukuman Speer[126]. Speer tetap menjalankan hukuman penjaranya secara penuh dan bebas pada tengah malam tanggal 1 Oktober 1966[127].
Bebas dari Penjara
suntingPembebasan Speer dari penjara menjadi sorotan media internasional. Para wartawan dan fotografer berkumpul dijalan utama Penjara Spandau dan Lobi Hotel Berlin dimana hotel tersebut menjadi tempat singgah Speer setelah bebas[128]. Speer hanya memberikan sedikit pernyataan dan menyimpan pernyataannya untuk sebuah wawancara dengan media Der Spiegel pada bulan November 1966[129]. Walaupun ia menyatakan ia berharap untuk dapat kembali meneruskan profesinya sebagai seorang arsitek, proyek tunggalnya, sebuah kerjasama pembangunan tempat pembuatan bir berujung pada kegagalan[130]. Selain itu ia juga merevisi memoarnya pada waktu ia dipenjara dengan menerbitkan dua buku autobiografi yang berjudul Inside the Third Reich (dalam bahasa Jerman, Erinnerungen, or Reminiscences[131]) dan Spandau: The Secret Diaries. Ia juga menuliskan sebuah buku tentang Himmler dan SS yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris dengan judul The Slave State: Heinrich Himmler's Masterplan for SS Supremacy or Infiltration: How Heinrich Himmler Schemed to Build an SS Industrial Empire (dalam bahasa Jerman, Der Sklavenstaat - Meine Auseinandersetzung mit der SS). Speer dibantu dalam penerbitan bukunya oleh Joachim Fest dan Wolf Jobst Siedler dari penerbit Ullstein[132]. Ia mendapati dirinya tidak mampu menjalin kembali hubungan dengan anak-anaknya, bahkan dengan putranya Albert yang juga menjadi seorang arsitek. Menurut putri Speer, Hilde Schramm, "Satu demi satu saudara perempuan dan laki-laki saya menyerah. Tidak ada komunikasi"[133]. Dia mendukung Hermann, saudaranya, secara finansial setelah perang. Namun, saudara laki-lakinya yang lain, Ernst, tewas dalam Pertempuran Stalingrad, meskipun orang tuanya berulang kali meminta Speer untuk memulangkannya[4].
Setelah dibebaskan dari Spandau, Speer mendonasikan Chronicle, diari pribadinya kepada Arsip Federal Jerman. Diarinya itu telah diedit oleh Wolters dan penyebutan Yahudi telah dihilangkan dari diarinya[134]. David Irving menemukan perbedaan dalam Chronicle yang telah diedit dan dokumen aslinya. Speer meminta Wolters untuk materi yang dia hilangkan dari sumbangannya tetapi Wolters menolak dan menyimpan salinan aslinya[135]. Hubungan pertemanan Wolters dan Speer kemudian merenggang dan setahun sebelum wafatnya Speer, Wolters memberika Matthias Schmidt akses kepada Chronicle yang asli. Schmidt menulis buku pertama yang sangat kritis terhadap Speer[136].
Memoar Speer sukses luar biasa. Masyarakat terpesona oleh pandangan mendalam tentang Third Reich dan seorang penjahat perang besar menjadi tokoh populer hampir dalam semalam. Yang penting, dia memberikan alibi kepada orang-orang Jerman lanjut usia yang pernah menjadi anggota Nazi. Jika Speer, yang sangat dekat dengan Hitler, tidak mengetahui sepenuhnya kejahatan rezim Nazi dan hanya "mengikuti perintah", maka mereka dapat mengatakan pada diri mereka sendiri dan orang lain bahwa mereka juga telah melakukan hal yang sama[137]. Begitu besarnya kebutuhan untuk memercayai "Mitos Speer" ini sehingga Fest dan Siedler mampu memperkuatnya—bahkan di hadapan semakin banyak bukti sejarah yang menyatakan sebaliknya[138].
Meninggal
suntingPara sejarawan dapat mengontak dan berjumpa dengan Speer dengan mudah[139]. Pada bulan Oktober 1973, Speer melakukan perjalanan ke Britania Raya, terbang ke London untuk hadir dalam wawancara program Midweek yang diselenggarakan oleh BBC[140]. Ditahun yang sama, Speer muncul dalam program televisi The World at War. Speer kembali ke London pada tahun 1981 untuk berpartisipasi dalam program Newsnight BBC. Setelah itu ia terkena stroke dan meninggal di London pada tanggal 1 September[141].
Kehidupan Pribadi
suntingPada pertengahan tahun 1922, Speer mulai menjalin hubungan dengan Margarete Weber (1905–1987), anak seorang pengrajin sukses yang memperkerjakan lebih dari 50 pekerja. Hubungan tersebut tidak disukai oleh ibu Speer yang sadar akan kasta dan derajatnya yang lebih tinggi dari mereka dan merasa keluarga Weber lebih rendah secara sosial. Meski mendapat tentangan, keduanya menikah di Berlin pada 28 Agustus 1928; tujuh tahun berlalu sebelum Margarete diundang untuk tinggal di rumah mertuanya[142]. Pasangan ini akan memiliki enam anak bersama, namun Albert Speer semakin menjauh dari keluarganya setelah tahun 1933. Ia tetap demikian bahkan setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 1966, meskipun ada upaya mereka untuk menjalin ikatan yang lebih erat[130].
Buku-buku karyanya
sunting- Erinnerungen (1969)
- Spandauer Tagebücher (1975)
- Der Sklavenstaat (1981)
Catatan
sunting- ^ HIngga 2 September 1943, jabatannya bernama Menteri Persenjataan dan Amunisi Reich.
- ^ Pada 31 Januari 1931, Speer juga bergabung dengan Unit Motor Sturmabteilung sampai pada musim gugur 1932. Pada 20 Juli 1942, Speer diberikan kehormatan berdasarkan perintah Heinrich Himmler sebagai seorang Anggota Schutzstaffel dengan nomor anggota 46104. Namun hal ini tidak pernah ditunaikan, menjadi nolle prosequi.[13]
- ^ Untuk sebuah risalah atas aspek perang ini termasuk keterlibatan Speer, silakan lihat : Randall, Hansen, Disobeying Hitler: German Resistance in the Last Year of WWII, Faber & Faber, 2014, edisi I, ISBN 978-0-571-28451-1.
Referensi
sunting- ^ Schubert 2006, hlm. 5.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 15.
- ^ King 1997, hlm. 27.
- ^ a b c Taylor 2010, hlm. 124.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 23.
- ^ Fest 1999, hlm. 11–13.
- ^ Sereny 1995, hlm. 63.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 18–19.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 34–36.
- ^ Sereny 1995, hlm. 71–73.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 33–34.
- ^ a b Kitchen 2015, hlm. 24.
- ^ Nazi conspiracy and aggression 1946, hlm. 256–257.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 25–26.
- ^ Sereny 1995, hlm. 100–101.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 49.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 41.
- ^ Sereny 1995, hlm. 101–103.
- ^ Sereny 1995, hlm. 106.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 41–42.
- ^ Hamsher 1970.
- ^ Reinecke 2017.
- ^ Brechtken 2017, hlm. 45.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 60.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 59.
- ^ Sereny 1995, hlm. 131.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 65.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 60.
- ^ Fest 1999, hlm. 64.
- ^ Speer 1970, hlm. 118.
- ^ Sereny 1995, hlm. 140.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 65–70.
- ^ Sereny 1995, hlm. 27.
- ^ Sereny 1995, hlm. 550.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 46–47.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 45.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 46–49.
- ^ a b c Kitchen 2015, hlm. 53–56.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 72.
- ^ Sereny 1995, hlm. 164.
- ^ Fest 1999, hlm. 116.
- ^ Fest 1999, hlm. 120.
- ^ a b Schmidt 1984, hlm. 189.
- ^ Schmidt 1984, hlm. 190.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 322.
- ^ Fest 1999, hlm. 115.
- ^ a b Kitchen 2015, hlm. 78.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 39–40.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 75–76.
- ^ Lilla 2005, hlm. 239, 298.
- ^ a b Wistrich 1982, hlm. 291.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 117–118.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 120–121.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 6.
- ^ Carroll 2018, hlm. 234.
- ^ a b Kitchen 2015, hlm. 122.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 148–149.
- ^ Trials of the War Criminals Before the Nuernberg Military Tribunals, Volume II: The Milch Case (PDF), United States Printing Office, 1950, hlm. 374, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 June 2021, diakses tanggal 27 June 2021
- ^ Tooze 2006, hlm. 597–598.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 368–370.
- ^ Tooze 2006, hlm. 575–576.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 232–233.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 127.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 145–147.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 147–148.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 156.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 150.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 151–152.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 159.
- ^ Fest 1999, hlm. 146–150.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 165–166.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 160.
- ^ a b c Kitchen 2015, hlm. 7–8.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 167–169.
- ^ Tooze 2006, hlm. 614.
- ^ Tooze 2006, hlm. 616–618.
- ^ a b Kitchen 2015, hlm. 8–9.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 188.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 188–189.
- ^ Boog, Krebs & Vogel 2006, hlm. 347.
- ^ Tooze 2006, hlm. 582–584.
- ^ Uziel 2012, hlm. 82.
- ^ Buggeln 2014, hlm. 45.
- ^ Buggeln 2014, hlm. 46–48.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 215.
- ^ a b Kitchen 2015, hlm. 221.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 216.
- ^ Speer 1970, hlm. 432–433.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 204–205.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 8.
- ^ Tooze 2006, hlm. 648–651.
- ^ Tooze 2006, hlm. 652.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 259.
- ^ Kershaw 2012, hlm. 289.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 254.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 261–262.
- ^ Tooze 2006, hlm. 652–653.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 262–263.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 265–267.
- ^ Kershaw 2012, hlm. 291.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 275.
- ^ Fest 1999, hlm. 263–270.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 234.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 277.
- ^ Fest 1999, hlm. 273–281.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 288.
- ^ Sereny 1995, hlm. 561.
- ^ Fest 1999, hlm. 285.
- ^ Conot 1983, hlm. 471.
- ^ Priemel 2016, hlm. 139–140.
- ^ Fest 1999, hlm. 287–288.
- ^ Connolly 2007.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 281–282.
- ^ Sereny 1995, hlm. 29.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 288.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 314–315.
- ^ a b van der Vat 1997, hlm. 292–297.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 298.
- ^ Fest 1999, hlm. 316.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 325.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 321–322.
- ^ Fest 1999, hlm. 319.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 319.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 324.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 299–300.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 320–321.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 324–325.
- ^ Fest 1999, hlm. 320–321.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 333–334.
- ^ a b Kitchen 2015, hlm. 327–328.
- ^ Sereny 1995, hlm. 5.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 329–330.
- ^ Sereny 1995, hlm. 664–665.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 339–343.
- ^ Sereny 1995, hlm. 226–227.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 359–361.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 335.
- ^ Kitchen 2015, hlm. 366.
- ^ van der Vat 1997, hlm. 354.
- ^ Asher 2003.
- ^ Fest 1999, hlm. 337.
- ^ Sereny 1995, hlm. 47–49.