Adiabene (dari bahasa Yunani Kuno Ἀδιαβηνή, Adiabene, yang berasal dari bahasa Suryani: ܚܕܝܐܒ, Ḥaḏy’aḇ atau Ḥḏay’aḇ, Persia Kuno: Nodshirakan,[2] Armenia: Նոր Շիրական, Nor Shirakan) adalah sebuah kerajaan kuno di Asiria,[3][4][5][6] yang beribu kota di Arbela (kini Arbil, Kurdistan Irak). Penguasanya pindah agama dari Ashurisme menjadi Yudaisme pada abad ke-1.[7] Ratu Helena dari Adiabene (dikenal dalam sumber-sumber Yahudi dengan nama Heleni HaMalka) pindah ke Yerusalem dan kemudian membangun istana untuk dirinya sendiri dan anak-anaknya, Izates bar Monobaz dan Monobaz II, di bagian utara kota Daud dan di sebelah selatan Bait Allah. Menurut Talmud, Helena dan Monbaz banyak menyumbang untuk Kuil Yerusalem.

Adiabene

15–116
Adiabene sebagai vasal Kerajaan Armenian
Adiabene sebagai vasal Kerajaan Armenian
StatusVasal Kerajaan Armenia, Kekaisaran Parthia, Kekaisaran Sasaniyah
Ibu kotaArbela
Bahasa yang umum digunakanSiriak Klasik
Agama
Yudaisme, Kekristenan, Zoroastrianisme, Manichaeisme
PemerintahanMonarki
Raja 
• ?
Izates I
• 25 SM - 36 M
Monobazos
• 5 - 60 M
Izates II[1]
• ? - 116 M
Meharaspes
Era SejarahZaman Kuno
• Didirikan
15
• Dibubarkan
116
Didahului oleh
Digantikan oleh
ksrKekaisaran
Parthia
ksrKekaisaran
Romawi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Populasi

sunting

Menurut Pliny, terdapat empat suku di wilayah Adiabene: Orontes, Alani, Azones, dan Silices.[8] Berdasarkan catatan Josephus, terdapat pula orang-orang Yahudi.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Nimmo, Douglas John. "Izates II King of Adiabene's Tree". 8 Juni 2011. geni.com. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  2. ^ Richard Nelson Frye, 1984, The history of ancient Iran: Volume 3, Bagian 7 - Halaman 222
  3. ^ "The Chronicle of Arbela" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2004-04-28. In 115, the Romans invaded Adiabene and named it Assyria. 
  4. ^ The Biblical Geography of Central Asia: With a General Introduction, Oleh Ern. Frid. Car. Rosenmüller. Halaman 122.
  5. ^ In Memory of Rabbi and Mrs. Carl Friedman: Studies on the Problem of Tannaim in Babylonia (ca. 130-160 C. E.) Pengarang: Jacob Neusner Sumber: Proceedings of the American Academy for Jewish Research, Vol. 30 (1962), hlm. 79-127.
  6. ^ Ammianus Marcellinus, another fourth-century writer. In his excursus on the Sasanian Empire he describes Assyria in such a way that there is no mistaking he is talking about lower Mesopotamia (Amm. Marc. XXIII. 6. 15). For Assyria he lists three major cities-Babylon, Ctesiphon and Seleucia (Amm. Marc. xxIII. 6. 23), whereas he refers to Adiabene as 'Assyria priscis temporibus vocitata' (Amm. Marc. xxIII. 6. 20).
  7. ^ Gottheil, Richard. "Adiabene". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal 8 November 2011. 
  8. ^ Pliny the Elder, The natural history, book VI, chap. 30

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting