Achjar Chalil
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Achjar Chalil, S.Pd. atau lebih dikenal dengan panggilan Babe (16 April 1954 – 3 Mei 2010) adalah pendiri dan sekaligus Ketua Umum Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) ke-1 periode 2006-2010.[1] Ia bersama dengan para pemenang sayembara Penulisan Buku Pengayaan yang diselenggarakan Pusat perbukuan Depdiknas RI membentuk Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) pada tanggal 28 November 2006 di Jakarta. Achjar Chalil pernah menjabat sebagai fasilitator kurikulum SMA pada Dinas Pendidikan Provinsi Banten merangkap konsultan pendidikan provinsi Banten.
Achjar Chalil, S.Pd. | |
---|---|
Ketua Umum Agupena ke-1 | |
Masa jabatan 2006 – 2010 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Rantau Kwala Simpang, Aceh Timur, Aceh Indonesia | 16 April 1954
Meninggal | 3 Mei 2010 Tangerang, Banten | (umur 56)
Partai politik | non-partisan |
Suami/istri | Sri Mawarti |
Anak | Khairunnisa Ramadhani Asri Rakhmawati Zulkarnaen Arsi Fakhrizal Arsi Putri Kholidah Hudaya |
Tempat tinggal | Tangerang |
Almamater | IKIP Bandung Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang |
Pekerjaan | Guru Penulis |
Sunting kotak info • L • B |
Riawayat Pendidikan
suntingAchjar Chalil memulai pendidikan formal pada Sekolah Rakyat (SR) Nomor 5 Langsa, Aceh Timur lulus tahun 1966. Ia melanjutkan pada SMP P. Brandan, Sumut lulus tahun 1969 dan STM YPT P. Brandan, Sumut lulus tahun 1972. Pada mulanya ia mengambil PGSLP Yang Disempurnakan IKIP Jakarta dan berhasil lulus tahun 1978. Pada tahun 1985 Acjar Chalil mengambil Diploma 3 IKIP Bandung dan lulus tahun 1988. Semangat belajarnya yang tinggi mengantarkan ia pada usia 50 tahun berhasil meraih gelar sarjana pendidikan dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang tahun 2004.
Kehidupan masa kecil
suntingMasa kecil Achjar Chalil dihabiskan bersama dengan teman-temannya di kampung Sidodadi, sebuah kampung kecil yang terletak di pinggiran perkebunan karet PTP I kebun lama-Langsa, Aceh Timur. Masa kecilnya hampir setiap pagi sarapan gethuk, tiwul atau sawut.[2]
Lahir dari keluarga guru yang hidup sederhana dan dibesarkan oleh keluarga yang broken home. Meski berulang kali harus bolak-balik bergantian ikut ayah dan ibu sehingga pendidikannya sempat terbengkalai, tak membuat dia patah arang untuk terus sekolah.[3]
Menjadi tukang cuci piring di warung bakso, tukang tambal ban, sampai menarik becak dia lakoni supaya tetap bisa bersekolah. Sampai akhirnya dia hijrah ke Jakarta, mengadu nasib ingin jadi pedagang. Namun suara hatinya terpanggil untuk menjadi guru ketika melihat anak-anak SMA nongkrong di terminal saat jam pelajaran sekolah.[4]
Dari guru menjadi ketua umum Agupena
suntingSemasa hidupnya Achjar Chalil merupakan seorang guru PNS di SMK Negeri 56 Jakarta. Bagi para pegiat Agupena, nama Achjar Chalil begitu dikenal terutama karena ia merupakan pendiri dan menjadi ketua umum agupena pertama.[1] Sosoknya yang ramah dan bersahaja telah menebarkan virus kepenulisan di kalangan guru melalui wadah Agupena.
Organisasi dan prestasi
sunting- Dewan pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Banten
- Ketua Umum Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena)
- Juara 3 Lomba Menulis Buku tingkat nasional (2007)
Karya tulis
suntingRujukan
sunting- Catatan kaki
- ^ a b "Achjar Chalil, Agupena, dan Rakernas". Sawali , 15 Oktober 2009. Diakses 11 September 2015.
- ^ Chalil 2013, hlm. 15–17.
- ^ Chalil 2013, hlm. 31–32.
- ^ Chalil 2013, hlm. 39–44.
- Daftar pustaka
- Chalil, Achjar (2013). Bukan Sarjana Muda, Kisah Seorang Guru yang Menjadi Sarjana di Umur 50 Tahun. Ruma Pena. ISBN 978-602-14090-1-5.
Didahului oleh: [-] |
Ketua Umum Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) 2006–2010 |
Diteruskan oleh: Naijan, S.Pd., M.Pd. |