Formula Satu musim 2006
Kejuaraan Dunia Formula Satu FIA 2006 |
|||
Juara Dunia Pembalap: Fernando Alonso Juara Dunia Konstruktor: Renault | |||
Sebelum: | 2005 | Sesudah: | 2007 |
Seri pendukung: |
Formula Satu musim 2006 merupakan balapan Formula Satu yang berlangsung dari tanggal 12 Maret 2006 hingga 22 Oktober 2006. Juara dunianya ialah Fernando Alonso dari tim Renault untuk tahun kedua secara berturut-turut, dengan Alonso yang menjadi juara dunia ganda termuda pada saat itu. Juara dunia pembalap sebanyak tujuh kali yang pada saat itu sudah pensiun, yaitu Michael Schumacher dari tim Scuderia Ferrari, menjadi runner-up, dengan tertinggal 13 poin. Gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor berhasil dimenangkan oleh tim Renault, yang mengalahkan tim Ferrari dengan selisih tipis yakni hanya lima poin saja.[1]
Musim ini diwarnai oleh persaingan antara Alonso dan Schumacher, yang masing-masing berhasil memenangi tujuh balapan. Pembalap Renault dan Ferrari mendominasi, dengan menang di dalam semua kecuali satu balapan: Grand Prix Hungaria berhasil dimenangkan oleh Jenson Button dari tim Honda, dan empat kali finis di posisi kedua yang tidak diraih oleh tim Renault atau Ferrari berhasil diraih oleh tim McLaren. Musim ini juga menandai dimulainya penggunaan mesin V8 2,4L di Formula Satu dari mesin V10 3,0L yang digunakan pada musim sebelumnya, yang terus berlanjut hingga akhir musim 2013. Musim 2006 juga merupakan musim yang pertama sejak musim 1988 dan 1997 yang menampilkan beberapa perpindahan dan konfigurasi mesin, karena tim Scuderia Toro Rosso diberikan sebuah dispensasi khusus untuk terus menggunakan mesin V10.
Untuk yang pertama kalinya sejak musim 1956, tidak ada satu pun konstruktor asal Inggris yang berhasil memenangkan perlombaan, dan untuk yang pertama kalinya sejak musim 1957 semua perlombaan berhasil dimenangkan oleh mobil yang ditenagai oleh mesin yang dibuat oleh konstruktor yang sama yang juga membuat sasis tersebut.
Musim tersebut menyaksikan beberapa perubahan yang terjadi di pasar pembalap, yang dimulai pada bulan Desember 2005, pada saat Alonso memastikan kepindahannya ke tim McLaren untuk tahun 2007.[2] Pada bulan September 2006, Schumacher secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari ajang Formula Satu pada akhir musim, dengan runner-up kejuaraan dunia pembalap musim 2003 dan 2005, yaitu Kimi Räikkönen, yang diumumkan sebagai penggantinya di tim Ferrari.[3][4] Di antara kepergian penting yang lainnya termasuk Juan Pablo Montoya, yang meninggalkan tim McLaren di pertengaham musim untuk mengejar karier di NASCAR dan Jacques Villeneuve yang pergi setelah Grand Prix Jerman.[5]
Hingga tahun 2024, ini adalah gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor yang terakhir untuk tim Renault, dan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap yang terakhir untuk seorang Pembalap Formula Satu asal Spanyol. Kejuaraan Dunia musim 2006 juga menyaksikan musim yang terakhir yang menampilkan perang ban Bridgestone-Michelin, yang dimulai pada Kejuaraan Dunia musim 2001, karena Michelin mengundurkan diri dari olahraga bermotor tersebut pada akhir musim ini, sehingga meninggalkan Bridgestone sebagai satu-satunya pemasok ban untuk Kejuaraan Dunia musim 2007, sebuah posisi yang dipertahankan oleh perusahaan asal Jepang tersebut, hingga meninggalkan olahraga bermotor itu sendiri pada akhir musim 2010, dan digantikan oleh Pirelli mulai dari musim 2011 dan seterusnya. Sampai dengan tahun 2024 pula, ini adalah musim Formula Satu yang terakhir yang menampilkan lebih dari satu pemasok ban.
Tim dan pembalap
suntingBerikut ini merupakan tim dan pembalap yang berkompetisi di Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu pada musim ini.
Pembalap latihan bebas
suntingTotal sebanyak tujuh konstruktor memasukkan pembalap khusus untuk sesi latihan bebas di sepanjang musim ini.
Konstruktor | Pembalap sesi latihan bebas | |||
---|---|---|---|---|
No. | Nama pembalap | Ronde | ||
Williams-Cosworth | 35 | Alexander Wurz | All | |
Honda | 36 | Anthony Davidson | All | |
Red Bull-Ferrari | 37 | Robert Doornbos Michael Ammermüller |
1–15 16–18 | |
BMW Sauber | 38 | Robert Kubica Sebastian Vettel |
1–12 14–18 | |
MF1-Toyota | 39 | Markus Winkelhock Giorgio Mondini Adrian Sutil Alexandre Prémat Ernesto Viso |
1, 3, 12–13 2, 4, 6–10, 14–15 5, 11, 17 16 18 | |
Toro Rosso-Cosworth | 40 | Neel Jani | All | |
Super Aguri-Honda | 41 | Sakon Yamamoto Franck Montagny |
8–11 14–18 |
Perubahan tim
sunting- Tiga nama terkemuka di dalam olahraga bermotor ini menghilang pada musim ini, dengan Minardi, BAR, dan Jordan yang berganti nama di bawah kepemilikan yang baru, sementara Sauber hanya berganti kepemilikan saja, dan satu tim yang baru, yaitu tim Super Aguri, masuk pada saat-saat terakhir. Tim Minardi diambil alih oleh Red Bull, dan berganti nama menjadi Scuderia Toro Rosso, yang merupakan bahasa Italia untuk Team Red Bull. Nama Sauber tetap digunakan, meskipun sebagian besar sebagai sentimen, karena BMW telah membeli 80% saham tim, dengan Peter Sauber yang hanya menyimpan sisa 20% saham. Setahun setelah Alex Shnaider membeli tim tersebut dan setelah musim terakhir yang mengecewakan dengan menggunakan nama Jordan, tim Jordan berganti nama menjadi MF1 Racing berdasarkan nama perusahaan Midland Group milik Shnaider. Menjelang akhir musim, tim tersebut dibeli oleh Spyker. Honda, yang telah memiliki 45% saham di tim BAR, menyelesaikan pengambilalihan tim tersebut, dan mengubah namanya menjadi Honda Racing F1 Team di awal musim. Tim Super Aguri F1 juga memasuki musim yang pertama bagi mereka setelah sebelumnya sempat mengalami masalah pada saat mereka akan masuk. Mereka menerima dukungan yang terbatas dari Honda, termasuk teknologi dan mesin, karena mereka menggunakan pembalap pabrikan Honda, yaitu Takuma Sato, meskipun tim Super Aguri merupakan tim pelanggan Honda. Sebagai hasil dari perluasan Honda dalam memasok mesin ke tim Super Aguri, maka musim ini menandai musim yang pertama sejak musim 2002, di mana Honda memasok beberapa tim di dalam olahraga bermotor tersebut, yaitu ketika Honda memasok masing-masing ke tim BAR dan Jordan.
- Tim Williams memperkenalkan sejumlah perubahan untuk tahun 2006, khususnya perubahan ke mesin V8 Cosworth setelah mereka dan BMW berpisah. Tim Red Bull Racing (RBR) memiliki mesin Ferrari, menggantikan mesin Cosworth yang membawa mereka naik ke posisi ketujuh di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor pada tahun 2005. Tim Williams dan Toyota mengganti pemasok ban ke Bridgestone, karena keinginan Michelin untuk memasok lebih sedikit tim di dalam kejuaraan dunia ini. Meskipun demikian, Toro Rosso, yang sebelumnya telah menggunakan ban Bridgestone dengan menggunakan nama Minardi, justru beralih ke ban Michelin, sejalan dengan yang dilakukan oleh tim induk RBR.
Pergantian pembalap
sunting- Tim Ferrari mengganti rekan setim lama Michael Schumacher, yaitu Rubens Barrichello, dengan sesama warga negara Brasil, yakni Felipe Massa, yang pindah dari tim Sauber. Massa sebelumnya telah melakukan uji coba dengan tim Ferrari pada tahun 2003. Posisi Massa di tim BMW Sauber yang baru berganti nama digantikan oleh Nick Heidfeld, yang telah membalap untuk mitra BMW yang sebelumnya, yaitu tim Williams, selama sebagian besar tahun 2005. Robert Kubica dari negara Polandia mengambil peran sebagai pembalap ketiga di ti. BMW Sauber.
- Barrichello pindah ke tim Honda, di mana dia menggantikan posisi Takuma Sato. Tim Super Aguri, yang didukung oleh Honda, memulai jalannya musim ini dengan Sato dan Yuji Ide, pembalap yang semuanya adalah orang Jepang. Franck Montagny pindah dari peran sebagai pembalap penguji Renault untuk menjadi pembalap ketiga Super Aguri. Posisinya di tim Renault diambil alih oleh runner-up GP2 musim 2005, yakni Heikki Kovalainen.
- Tim Williams mempromosikan pembalap penguji Nico Rosberg, yang telah berhasil memenangkan gelar juara pembalap GP2 yang perdana, ke kursi kedua mereka bersama dengan Mark Webber. Alexander Wurz, salah satu pembalap penguji McLaren dari tahun 2005, bergabung bersama dengan tim Williams sebagai pembalap ketiga, bersama dengan Narain Karthikeyan dari negara India, yang telah membalap untuk tim Jordan pada musim sebelumnya. Gary Paffett dipromosikan ke peran pengujian permanen di tim McLaren bersama dengan Pedro de la Rosa.
- Kursi Karthikeyan di tim Jordan, yang sekarang berganti nama menjadi MF1, diambil alih oleh pembalap Minardi pada tahun 2005, yakni Christijan Albers. Ti. MF1 memutuskan untuk menggunakan sistem rotasi untuk posisi pembalap ketiga mereka. Pembalap Minardi yang lainnya, Robert Doornbos, mengambil peran sebagai pembalap uji di tim Red Bull. Vitantonio Liuzzi, yang berbagi kursi kedua di tim Red Bull bersama dengan Christian Klien pada tahun 2005, pindah ke tim saudara yang baru diakuisisi oleh Red Bull, yaitu Toro Rosso—sebelumnya Minardi—di mana dia bermitra bersama dengan sesama pembalap yang didukung oleh Red Bull, yakni Scott Speed. Pembalap mobil profesional asal Swiss, yaitu Neel Jani, menjadi pembalap ketiga Toro Rosso.
Perubahan pertengahan musim
sunting- Setelah Grand Prix San Marino, lisensi super Yuji Ide dari tim Super Aguri dicabut oleh FIA, dan tidak dapat lagi membalap di dalam ajang Formula Satu. Posisinya digantikan oleh pembalap cadangan tim Franck Montagny untuk balapan berikutnya. Tim Super Aguri merekrut Sakon Yamamoto, salah satu pembalap uji Jordan dari tahun 2005, untuk menjadi pembalap ketiga mereka sejak Grand Prix Inggris dan seterusnya, menggantikan posisi Montagny yang telah dipromosikan. Yamamoto dan Montagny kemudian bertukar tempat sejak Grand Prix Jerman dan seterusnya.
- Setelah Grand Prix Amerika Serikat, Juan Pablo Montoya secara resmi mengumumkan bahwa dia akan pindah ke dalam ajang NASCAR untuk musim 2007, dan meninggalkan tim McLaren. Keesokan harinya, tim McLaren secara resmi mengumumkan bahwa posisi Montoya akan digantikan oleh pembalap penguji Pedro de la Rosa dalam jajaran pembalap mereka, yang mengakhiri karier Montoya di dalam ajang F1 selama lima setengah tahun sejak musim 2001.
- Robert Kubica dipromosikan ke kursi balap oleh tim BMW Sauber di Grand Prix Hungaria, menggantikan posisi Juara Dunia Pembalap musim 1997, yaitu Jacques Villeneuve, mungkin karena cedera yang dialami oleh Villeneuve setelah sebelumnya mengalami kecelakaan yang berat di Grand Prix Jerman.[11] Sehari setelah Grand Prix Hungaria (7 Agustus 2006), tim BMW Sauber secara resmi mengumumkan bahwa Villeneuve telah meninggalkan tim dengan segera, dan Kubica yang menggantikan posisinya secara permanen hingga sisa musim ini.[12] Pembalap Formula 3 asal Jerman, yaitu Sebastian Vettel, menjadi pembalap ketiga BMW Sauber sejak Grand Prix Turki dan seterusnya, menggantikan posisi Kubica yang telah dipromosikan.
- Pada tanggal 11 September 2006, tim Red Bull Racing secara resmi mengumumkan bahwa pembalap ketiga/penguji tim, yaitu Robert Doornbos, akan menggantikan posisi Christian Klien yang telah dipecat untuk tiga balapan terakhir musim ini, sebagai akibat dari serangkaian hasil akhir yang buruk yang telah diraih oleh Klien.[13] Untuk balapan di negara Tiongkok dan Jepang, Michael Ammermüller menggantikan posisi Doornbos sebagai pembalap ketiga.[14]
- Tim Spyker MF1 secara resmi mengumumkan duo pembalap ketiga baru untuk dua balapan terakhir pada tahun ini. Duet pembalap Seri GP2, yakni Alexandre Prémat dan Ernesto Viso, masing-masing ambil bagian di dalam sesi latihan bebas di negara China dan Brasil. Adrian Sutil, yang sebelumnya telah melakukan uji coba di negara Jerman dan Prancis, kembali melakukan uji coba untuk tim di negara Jepang.[15]
- Selama berlangsungnya uji coba di Sirkuit Silverstone pada bulan September, tiga pembalap Seri GP2, yaitu Lewis Hamilton, Nelson Piquet Jr., dan Adrián Vallés, masing-masing melakukan tugas uji coba untuk tim McLaren, Renault, dan MF1. Mantan pembalap Super Aguri, yaitu Franck Montagny, juga melakukan uji coba untuk tim Toyota.[16]
Kalendar
suntingGrand Prix Australia diadakan lebih lambat dari biasanya, untuk menghindari bentrok dengan Permainan Persemakmuran 2006. Untuk yang pertama kalinya, negara Bahrain menjadi tuan rumah Grand Prix yang pertama. Negara Brasil menjadi tuan rumah balapan terakhir, sementara negara Jepang dan China saling bertukar tanggal balapan mereka.
Pada tahun 2006, FIA secara resmi mengumumkan bahwa Grand Prix Belgia tidak akan menjadi bagian dari ajang Formula Satu musim 2006, karena pemerintah setempat telah memulai pekerjaan perbaikan besar di sirkuit Spa-Francorchamps.[17] Grand Prix Belgia kemudian kembali lagi pada musim 2007.
Perubahan regulasi
suntingRegulasi teknis
sunting- Dalam upaya untuk mengekang peningkatan level tenaga mesin dalam beberapa tahun terakhir, perpindahan mesin maksimum dikurangi dari 3,0 menjadi 2,4 liter dan jumlah silinder dari 10 menjadi 8.[20] Pada kecepatan mesin yang sama, perubahan tersebut diharapkan dapat memangkas daya puncak sekitar 200 bhp, yang setara dengan sekitar tiga hingga lima detik waktu putaran di sebagian besar sirkuit. (Tim Scuderia Toro Rosso terus menggunakan mesin 10 silinder 3.0 liter dengan pembatas putaran dan asupan udara untuk menghindari biaya rekayasa ulang mobil mereka dalam waktu yang singkat). Pengujian awal menunjukkan bahwa mesin yang baru tersebut enam detik lebih lambat daripada mesin V10, tetapi di awal musim, semua menjadi jelas bahwa meskipun daya berkurang, namun catatan waktu putaran tidak jauh dari angka tahun 2005; di beberapa sirkuit, putaran tercepat yang dibuat tahun ini sebenarnya lebih cepat daripada yang telah tercatatkan pada tahun lalu, dengan menggunakan mesin V10.
- Beberapa pemasok mesin mengindikasikan sejak awal bahwa V8 mereka yang lebih kecil dapat berputar lebih tinggi dari 19.000 rpm normal untuk V10 spesifikasi tahun 2005. Pembuat mesin yang berkantor pusat di Northampton, yaitu Cosworth, memiliki catatan keberhasilan yang mengagumkan dengan mesin V8. Perusahaan ini membuat sejarah lebih jauh dengan menjadi produsen pertama yang berhasil menembus batas 20.000 rpm di lintasan balapan pada bulan Desember 2005.[21]
- Pergantian ban di pertengahan jalannya sebuah balapan kembali dilakukan lagi pada ajang Formula Satu mulai dari tahun 2006. Setiap pembalap dibatasi hingga 14 set ban per akhir pekan balapan. Ini terdiri dari tujuh set ban cuaca kering, empat set ban cuaca basah, dan tiga set ban cuaca ekstrem. Pemikiran di balik ini adalah bahwa ukuran mesin yang lebih kecil akan mengimbangi peningkatan performa.[22] Jumlah konstruktor yang dipasok ban oleh Michelin turun dari tujuh menjadi enam, sementara Bridgestone meningkat dari tiga menjadi lima - tim Toyota dan Williams sama-sama beralih ke ban Bridgestone, dan tim pendatang baru Super Aguri juga menggunakan ban Bridgestone, sementara tim Scuderia Toro Rosso beralih ke Michelin setelah menggunakan Bridgestone dengan nama lama mereka, yaitu Minardi. Michelin kemudian mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari kejuaraan dunia ini setelah musim 2006 berakhir.
- Semua mobil Formula Satu dan pembalap mulai menggunakan konfigurasi wajib 7-percepatan + 1 transmisi mundur kotak persneling semi-otomatis mulai dari tahun 2006 hingga 2013.
- Untuk menekan biaya, kapasitas tangki bahan bakar semua mobil Formula Satu wajib distandarisasi menjadi 150 liter (40 galon AS).
Peraturan olahraga
sunting- Sistem sesi kualifikasi yang baru yang terdiri dari tiga sesi dengan durasi yang berbeda-beda diperkenalkan.[22] Sesi 15 menit diadakan terlebih dahulu, di mana enam mobil yang paling lambat dari sesi tersebut dieliminasi, dan dengan demikian ditempatkan pada posisi 17–22 di grid. Setelah jeda lima menit, sesi 15 menit yang lainnya diadakan dengan mobil-mobil yang masih tersisa, dan sekali lagi enam mobil yang paling lambat dieliminasi dan ditempatkan pada posisi 11–16. Kedua belas pembalap yang tereliminasi ini ditempatkan di parc fermé, tetapi diizinkan untuk mengubah beban bahan bakar sesuai dengan keinginan mereka.
- Selama jeda lima menit berikutnya, 10 mobil yang masih tersisa menyatakan beban bahan bakar mereka kepada FIA. Sesi 20 menit yang terakhir kemudian memutuskan 10 posisi teratas di grid. Para tim diizinkan untuk mengurangi beban bahan bakar di mobil mereka dengan melakukan putaran sebanyak mungkin, dan dengan demikian dapat meningkatkan catatan waktu putaran mereka pada saat bobot mobilnya turun. Hal ini dianggap sebagai peningkatan bagi pemirsa TV karena tim perlu melaju sebanyak mungkin putaran untuk mengurangi beban bahan bakar di mobil mereka. Setelah sesi ini, sepuluh mobil yang berada di sepuluh posisi teratas ditempatkan di parc fermé, dan diminta untuk mengisi ulang beban bahan bakar di mobil mereka ke level tersebut pada awal 20 menit terakhir. Dimulai dengan Grand Prix Prancis 2006, sesi kualifikasi untuk bagian atau periode yang terakhir dipersingkat menjadi hanya 15 menit saja, sehingga semua sesi memiliki durasi yang sama, dan kemampuan bagi para pembalap untuk menyelesaikan putaran terbang setelah bendera finis dikibarkan sekarang juga berlaku pada dua sesi pertama.[23]
- FIA menemukan celah hukum, yaitu tim dapat menyatakan muatan bahan bakar yang besar, tetapi pada putaran berikutnya "bocor", atau menggunakan bahan bakar dalam jumlah yang besar untuk meringankan mobil dan memungkinkan putaran yang lebih cepat. FIA memutuskan untuk hanya menghitung putaran yang berada dalam jarak 110% dari catatan waktu tercepat pembalap, dan mengizinkan tim untuk menambah jumlah bahan bakar yang digunakan untuk catatan waktu putaran tersebut.
- Hanya ada satu sesi latihan bebas saja yang diadakan pada hari Sabtu, berlangsung selama satu jam, dan berakhir tidak kurang dari dua jam sebelum sesi kualifikasi dimulai, biasanya antara pukul 11.00 dan 12.00, menggantikan sistem yang lama, yaitu berupa dua sesi latihan bebas yang berlangsung selama 45 menit. Hari Jumat tetap tidak berubah, dengan dua sesi latihan bebas yang berlangsung selama satu jam, dimulai dengan jarak tiga jam.
- Sistem peredam massa yang disetel digunakan oleh beberapa tim, terutama oleh tim Renault, selama akhir musim 2005 dan 2006. Perangkat itu dipasang di kerucut hidung ban, dan sangat efektif di tikungan dan di atas trotoar untuk menjaga agar ban tetap menyentuh permukaan lintasan lebih dekat daripada jika tidak digunakan.[24] Setelah Grand Prix Prancis, FIA mengumumkan bahwa sistem tersebut akan dilarang. Hal ini berdampak sangat signifikan pada tim Renault, karena tim tersebut pada dasarnya telah membangun mobil mereka berdasarkan perangkat tersebut, dan telah memperkenalkannya sejak Grand Prix Brasil 2005.[25] Pada Grand Prix Jerman tim Renault menyerahkan salah satu mobil mereka untuk diperiksa oleh pengawas balapan, yang memutuskan bahwa perangkat tersebut dapat diterima. FIA mengajukan banding terhadap keputusan ini, dan pada tanggal 23 Agustus 2006, Pengadilan Banding Internasional FIA secara resmi mengeluarkan pernyataan yang menguatkan banding ini, dan menolak keputusan pengawas balapan. Pengadilan Banding menyatakan bahwa sistem tersebut telah melanggar bagian dari bagian bodi (Pasal 3.15) dari Peraturan Teknis Formula Satu, yang menyatakan bahwa setiap bagian tertentu dari mobil yang memengaruhi kinerja aerodinamisnya harus: mematuhi aturan yang berkaitan dengan bodi, diamankan secara kaku ke bagian mobil yang sepenuhnya berpegas (diaman kaku berarti tidak memiliki derajat kebebasan apa pun), dan tetap tidak bergerak sehubungan dengan bagian mobil yang berpegas.[26] Argumen utamanya adalah apakah peredam massa berfungsi sebagai perangkat aerodinamis atau sebagai bagian dari sistem suspensi. FIA beralasan bahwa karena perangkat tersebut tidak "tetap tidak bergerak dalam kaitannya dengan bagian mobil yang berpegas", maka perangkat tersebut ilegal. Namun, FIA gagal menjelaskan bagaimana peredam, yang sepenuhnya tertutup dengan mobil dapat dihitung sebagai rangka bodi ketika pasal 1.4 peraturan tersebut mendefinisikan rangka bodi sebagai berikut:
- Semua bagian mobil yang sepenuhnya berpegas yang bersentuhan dengan aliran udara eksternal, kecuali kamera dan bagian yang secara pasti terkait dengan fungsi mekanis mesin, transmisi, dan roda gigi yang sedang berjalan. Kotak udara, radiator, dan knalpot mesin dianggap sebagai bagian dari rangka bodi.[27]
- Setelah putusan Pengadilan Banding, sistem ini secara resmi dilarang sebelum Grand Prix Turki 2006. Dalam sebuah wawancara selanjutnya, Flavio Briatore dari tim Renault menyebut tim McLaren sebagai tim yang mengadu ke FIA.[28]
Latar Belakang
suntingKalender pada awalnya diumumkan sama seperti tahun 2005, dengan Grand Prix Belgia yang dijadwalkan pada tanggal 17 September. Namun, pada tanggal 8 Februari, FIA secara resmi mengumumkan bahwa Otoritas Olahraga Nasional Belgia (RACB) telah menarik Spa-Francorchamps dari kalender Formula Satu musim 2006, karena kurangnya waktu untuk menyelesaikan perbaikan di lintasan.[29] Balapan ini secara tradisional menerima dukungan yang kuat dari para pembalap dan Presiden FIA, yaitu Max Mosley, dan Grand Prix ini kembali lagi masuk ke dalam kalender Grand Prix untuk musim 2007.[30]
Tahun 2006 adalah musim terakhir dengan dua produsen ban yang berbeda: Kedua produsen tersebut pada saat itu adalah produsen asal Jepang, yaitu Bridgestone, dan perusahaan asal Prancis, yakni Michelin. Pada bulan Desember 2005, FIA secara resmi mengumumkan bahwa mulai dari musim 2008, hanya akan ada satu pemasok ban saja. Lima hari kemudian, Michelin secara resmi mengumumkan akan keluar dari ajang Formula Satu pada akhir musim 2006, karena mereka sama sekali tidak ingin menjadi satu-satunya pemasok ban di dalam ajang Formula Satu.[31]
Pada akhir tahun 2005, tiga tim terkenal dibeli: Minardi, Sauber, dan Jordan. Tim yang pertama kali disebutkan dibeli oleh Red Bull untuk dijalankan sebagai sebuah tim junior, atau tim satelit, guna menampung daftar bakat-bakat muda mereka yang terus bertambah yang ingin mengikuti balapan F1. Meskipun ada kampanye dari para penggemar Minardi, namun tim tersebut pada akhirnya berganti nama menjadi Scuderia Toro Rosso (Toro Rosso), bahasa Italia untuk Tim Red Bull. Tim Sauber dibeli oleh BMW. BMW lebih memilih untuk tetap mempertahankan nama Sauber di dalam ajang F1, dengan mengganti nama tim menjadi BMW Sauber F1 Team. Tim Jordan, yang telah dibeli oleh Midland Group pada tahun 2004, mengubah nama mereka menjadi MF1 Racing setelah sebelumnya menjalani masa transisi selama satu tahun pada tahun 2005.
Tahun 2006 juga menandai diperkenalkannya tim asal Jepang yang baru, yaitu tim Super Aguri F1, yang didirikan oleh mantan pembalap F1, yaitu Aguri Suzuki, yang mendaftar pada saat-saat terakhir. Tim Super Aguri memberi tahu FIA pada tanggal 1 November 2005 (sebelum batas waktu badan pengatur tersebut pada tanggal 15 November) tentang niat mereka untuk mendaftar, tetapi daftar pendaftaran awal FIA menyatakan bahwa mereka belum menyetujui pendaftaran yang telah diajukan oleh Aguri.[32] Namun, tim tersebut mendapatkan persetujuan dari sepuluh tim yang ada untuk berkompetisi, dan membayar obligasi senilai US$48 juta, yang diwajibkan sebagai uang muka. Tim tersebut dikonfirmasi oleh FIA secara resmi pada tanggal 26 Januari 2006.
Antara musim 2005 dan 2006, kepemilikan ajang Formula Satu berubah secara signifikan. Hingga bulan November 2005, kelompok Formula Satu dimiliki oleh perwalian keluarga Ecclestone dan Speed Investments (pengelompokan dari Bayerische Landesbank, JP Morgan Chase, dan Lehman Brothers). Pada tanggal 25 November, CVC Capital Partners secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan membeli saham Ecclestone (25% dari SLEC) dan 48% saham Bayerische Landesbank, yang dipegang melalui Speed Investments. Pada tanggal 30 Maret, CVC telah mengakuisisi semua saham yang tersisa, dan pada akhir bulan itu, Komisi Eropa secara resmi mengumumkan persetujuan atas kesepakatan ini, dengan syarat CVC melepaskan kendali atas Dorna Sports, sebagai promotor MotoGP. Pada tanggal 28 Maret, CVC secara resmi mengumumkan penyelesaian transaksi Formula Satu.[33] Ecclestone menginvestasikan kembali hasil sahamnya ke perusahaan induk Formula Satu yang baru, yaitu Alpha Prema.
Kemenangan Ecclestone yang lainnya melibatkan proposal Asosiasi Manufaktur Grand Prix untuk kejuaraan dunia alternatif. Pada tanggal 27 Maret, lima produsen mobil yang terlibat mengajukan aplikasi untuk musim 2008, mengurangi kemungkinan seri yang terpisah. Pada tanggal 14 Mei, anggota Grand Prix Manufacturers' Association (GPMA) secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka telah menandatangani Nota Kesepahaman, sebuah langkah menuju penandatanganan Perjanjian Concorde yang baru. Lima hari kemudian, Bernie Ecclestone dan CVC Capital Partners menandatangani Nota Kesepahaman dengan GPMA, yang akan membuat lima "pemberontak" tersebut terus berlomba di dalam ajang Formula Satu, setidaknya hingga musim 2012.
Laporan jalannya musim
suntingSesi tes pra-musim
suntingSesi tes pra-musim pada awalnya dijadwalkan akan diadakan di Sirkuit Catalunya di Barcelona, Spanyol, dimulai dari tanggal 24–26 Februari, tetapi menyusul penjadwalan ulang Grand Prix Australia untuk menghindari bentrokan dengan Permainan Persemakmuran 2006 di Port Phillip, maka tes tersebut malah diadakan di Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir, dimulai dari tanggal 3–5 Maret, tepat sebelum balapan yang pertama di musim ini yang berlangsung di tempat yang sama.
Laporan
suntingSetelah menjalani musim 2005 yang buruk dan awal musim 2006 yang lambat, Michael Schumacher berhasil memenangkan dua balapan secara berturut-turut di Imola dan Nürburgring. Selama putaran terakhir sesi kualifikasinya untuk Grand Prix Monako, Schumacher berhenti di tikungan tajam La Rascasse, yang mengakibatkan bendera kuning dikibarkan, yang berarti pembalap yang lain tidak dapat melaju dengan kecepatan maksimum. Setelah sesi tersebut, ada keluhan langsung dari tim yang lain yang mengklaim bahwa hal ini adalah langkah yang telah disengaja oleh Schumacher untuk memastikan dia memulai jalannya lomba ini dari posisi terdepan[34] – Putaran terbang Alonso yang terpengaruh oleh bendera kuning yang telah dikibarkan kemungkinan besar akan mengalahkan catatan waktu putaran tercepat Schumacher – pada akhir sektor kedua, Alonso lebih dari dua persepuluh detik di depan catatan waktu putaran Schumacher, dan catatan waktu putaran terakhirnya hanya 0,064 detik lebih lambat dari Schumacher.[35] Meskipun Schumacher bersikeras bahwa dia hanya mengunci rem mobilnya saja di tikungan,[36] namun penyelidikan dari pengawas balapan menyatakan bahwa, "Kami tidak punya pilihan [yang] lain selain menyimpulkan bahwa pembalap sengaja menghentikan mobilnya di sirkuit." Hukumannya adalah catatan waktu putaran Schumacher di sesi kualifikasi dihapus, sehingga menurunkannya ke posisi ke-22 di grid. Dia lebih memilih untuk memulai jalannya balapan ini dari dalam jalur pit, dan pada akhirnya finis di urutan kelima, setelah sebuah insiden dalam balapan yang mengharuskan mobil keselamatan dikerahkan. Namun, Mobil Keselamatan gagal membantu Schumacher, tetapi malah menghambat laju mobilnya; karena dia adalah mobil yang terakhir yang dilewati oleh Alonso selaku pemimpin jalannya balapan ini, dan menurut peraturan FIA musim 2006; dia tidak diizinkan untuk melepaskan putarannya sendiri dalam kondisi Mobil Keselamatan. Ini berarti dia hampir tertinggal satu putaran penuh dari Coulthard yang berada di posisi ketiga, dan Barrichello yang berada di posisi keempat pada saat balapan ini dimulai kembali. Namun, pada akhirnya, dia mengancam untuk menyalip mereka untuk memperebutkan posisi; dan finis kurang dari dua detik dari posisi podium.
Di Grand Prix Inggris, Alonso menjadi pembalap mobil profesional asal Spanyol yang pertama dan pembalap yang termuda (24 tahun dan 317 hari) yang berhasil memenangkan perlombaan dari posisi terdepan dan mendapatkan putaran tercepat, di mana memimpin jalannya lomba ini di setiap putaran kecuali satu. Schumacher berhasil memenangkan Grand Prix Amerika Serikat, yang merupakan kemenangan yang keempat baginya secara berturut-turut di Indianapolis, dan sekaligus juga merupakan kemenangan yang kelima di dalam kariernya di sana, dan Grand Prix Prancis. Indianapolis juga menandai perlombaan F1 yang terakhir bagi pemenang perlombaan sebanyak 7 kali, yaitu Juan Pablo Montoya, di mana dia kemudian pindah ke dalam ajang Seri Piala NASCAR untuk tahun 2007, setelah dia memutuskan bahwa dia sudah cukup dengan ajang F1, yang mengakibatkan kontraknya dengan tim McLaren dihentikan lebih awal. Posisinya kemudian digantikan oleh Pedro De La Rosa untuk sisa musim tersebut.
FIA secara resmi memutuskan bahwa sistem 'Mass Damper' yang digunakan oleh tim Renault hingga musim ini sama sekali tidak memenuhi peraturan teknis, dan sistem tersebut dilarang – sebuah keputusan yang kontroversial, karena FIA sendiri telah diajak berkonsultasi tentang sistem tersebut selama pengembangannya, dan mengesahkan penggunaannya. Dampak larangan tersebut terlihat jelas pada balapan berikutnya, di mana tim Renault bahkan mengalami kesulitan untuk mendapatkan poin. Schumacher juga berhasil memenangkan Grand Prix Jerman yang berlangsung di Hockenheim, dengan Alonso yang finis di urutan ke-5. Hockenheim juga menandai balapan yang terakhir bagi juara dunia pembalap musim 1997, yaitu Jacques Villeneuve, seusai dia meninggalkan tim BMW Sauber karena mengalami kecelakaan yang berat selama balapan tersebut berlangsung, dan berselisih dengan tim karena adu penalti dengan talenta baru Robert Kubica untuk kursi BMW yang kedua di musim 2007.
Jenson Button berhasil meraih kemenangan yang pertama di dalam kariernya di dalam ajang Formula Satu di Grand Prix Hungaria. Alonso mengalami kegagalan mekanis pada saat sedang asyik memimpin di tahap akhir balapan, sementara Michael Schumacher terpaksa harus rela tersingkir setelah bertabrakan dengan Nick Heidfeld. Namun, Schumacher naik ke posisi kedelapan di dalam hasil akhir balapan ini (setelah diklasifikasikan sebagai pembalap kesembilan setelah tersingkir pada tiga putaran sebelum akhir lomba), karena debut Robert Kubica berakhir dengan diskualifikasi. Pembalap mobil profesional asal Polandia itu finis di urutan ketujuh di dalam mobil BMW miliknya.
Felipe Massa berhasil memenangkan Grand Prix berikutnya di Turki, jadi untuk balapan yang kedua secara berturut-turut, ajang Formula Satu memiliki pemenang pertamanya. Fernando Alonso berhasil memperlebar keunggulannya atas Michael Schumacher dengan dua poin setelah dia berhasil finis, dengan keunggulan hanya sepersepuluh detik saja di depan pembalap mobil profesional asal Jerman itu, di posisi kedua.
Pada Grand Prix Italia, Alonso diberikan penalti karena telah 'menahan' laju Massa selama sesi kualifikasi bagian terakhir. Banyak orang di dalam 'paddock' Formula Satu yang dilaporkan tidak setuju dengan penalti tersebut, dan Max Mosley sejak saat itu mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan penalti yang sama seperti pengawas balapan.[37] Schumacher berhasil memperkecil keunggulan Alonso menjadi hanya dua poin saja setelah berhasil memenangi balapan tersebut, sementara Alonso mengalami kegagalan mesin di tahap akhir balapan. Meskipun rekan setim Alonso, yaitu Giancarlo Fisichella, finis di tempat keempat, dan adanya kejadian ban kempes yang menyebabkan Felipe Massa tidak mencetak poin, namun balapan tersebut juga menyaksikan tim Ferrari yang unggul atas tim Renault untuk yang pertama kalinya pada tahun 2006. Pembalap mobil profesional asal Polandia, yaitu Robert Kubica, berhasil membawa mobil BMW Sauber miliknya ke raihan podium yang pertama baginya, hanya dalam balapan ketiganya, tetapi hasil akhir balapan tersebut sebagian besar dibayangi oleh pengumuman dari Schumacher, selama konferensi pers pasca-balapan, bahwa dia akan pensiun pada akhir musim. Setelah itu, dia mengatakan bahwa dia akan menduduki posisi di tim Ferrari F1 untuk tahun 2007, meskipun dia tidak mengungkapkan posisi apa yang dia maksud pada saat itu.
Tiga minggu kemudian, dengan kemenangannya di Shanghai, tepat di depan Alonso, Schumacher berhasil menyamai perolehan poinnya di puncak klasemen sementara kejuaraan dunia pembalap. Schumacher memimpin klasemen liga Kejuaraan Dunia Pembalap untuk yang pertama kalinya pada tahun 2006 setelah balapan tersebut, karena dia telah berhasil memenangkan tujuh balapan dibandingkan dengan enam kemenangan balapan milik Alonso. Massa tidak berhasil menyelesaikan balapan, dan tim Renault kembali memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor berkat raihan finis di posisi ketiga yang dicetak oleh Fisichella. Shanghai terbukti menjadi kemenangan yang terakhir bagi pembalap mobil profesional asal Jerman itu pada musim tersebut, serta kemenangan yang ke-91 dan terakhir di dalam kariernya, sebelum kemudian pensiun pada akhir musim.
Seminggu kemudian di Grand Prix Jepang, Felipe Massa berhasil meraih posisi terdepan di depan Michael Schumacher yang berada di posisi kedua dan Fernando Alonso yang berada di posisi kelima. Schumacher dengan cepat memimpin jalannya lomba ini, dan mulai memperoleh keunggulan lima detik, yang berlanjut hingga setelah putaran kedua pit stop. Akan tetapi, mesin mobil Schumacher mengalami kerusakan dengan 17 putaran yang masih tersisa, memaksanya untuk mundur dari balapan ini, dan menyerahkan kemenangan kepada Alonso di depan Massa.
Di putaran terakhir, yaitu Grand Prix Brasil, Massa kembali lagi berhasil meraih posisi terdepan. Drama di babak kualifikasi membuat Michael Schumacher mengalami kegagalan misterius, yang membuat dia memulai jalannya lomba ini dari posisi kesepuluh, sementara Alonso memulai jalannya lomba ini dari posisi kelima. Di dalam balapan tersebut, Schumacher kembali mengalami nasib yang buruk, di mana dia mengalami ban bocor hanya dalam beberapa putaran saja. Dia berhasil bangkit dan finis di urutan keempat, sementara rekan setimnya, yaitu Massa, menjadi pembalap mobil profesional asal Brasil yang pertama yang berhasil memenangkan Grand Prix yang berlangsung di kandangnya sendiri sejak Ayrton Senna pada tahun 1993. Alonso finis di urutan kedua untuk mengamankan gelar juara dunia pembalap untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut, sehingga menambahkan rekor sebagai pembalap yang termuda yang mengamankan gelar juara dunia pembalap secara berturut-turut ke dalam daftar rekornya yang terus bertambah. Fisichella finis di urutan keenam untuk tim Renault, yang berarti bahwa tim Prancis itu berhasil mengamankan gelar juara dunia konstruktor untuk yang kedua kalinya bagi mereka secara berturut-turut. Tim McLaren gagal mengamankan satu kemenangan pun di musim tersebut untuk yang pertama kalinya sejak tahun 1996, dan itu adalah musim pertama sejak tahun 1956, di mana konstruktor asal Inggris sama sekali gagal memenangkan satu balapan pun.
Hasil dan klasemen
suntingGrand Prix
suntingSistem poin
suntingPoin diberikan kepada delapan pembalap peraih delapan peringkat teratas dengan menggunakan struktur sebagai berikut:[39]
Posisi | 1st | 2nd | 3rd | 4th | 5th | 6th | 7th | 8th |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Poin | 10 | 8 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
Jika terjadi jumlah poin yang seri, maka sistem hitung mundur digunakan sebagai penentu seri, dengan hasil akhir terbaik pembalap yang digunakan untuk menentukan urutan di klasemen akhir.[c]
Klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap
sunting
|
|
Catatan:
- – Pembalap tidak berhasil menyelesaikan sebuah Grand Prix, tetapi tetap diklasifikasikan karena mereka telah menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan.
Klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor
sunting
|
|
Catatan:
- – Pembalap tidak berhasil menyelesaikan sebuah Grand Prix, tetapi tetap diklasifikasikan karena mereka telah menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan.
- Hasil akhir resmi dari FIA mencantumkan nama konstruktor sebagai Mild Seven Renault F1 Team, Scuderia Ferrari Marlboro, Team McLaren Mercedes, dll..[1]
Catatan kaki
sunting- ^ Tim Red Bull berkompetisi dengan menggunakan lisensi negara Inggris.[6]
- ^ Tim Midland memasuki tiga Grand Prix terakhir sebagai "Spyker MF1 Racing".
- ^ Jika ada dua pembalap atau lebih yang memperoleh hasil terbaik yang sama dalam jumlah yang sama, maka hasil akhir terbaik berikutnya akan digunakan. Jika dua pembalap atau lebih memperoleh hasil yang sama dalam jumlah yang sama, maka FIA akan menominasikan pemenang berdasarkan kriteria yang dianggap sesuai.[40] Dengan sistem ini, satu kali finis di tempat pertama lebih baik daripada sejumlah tempat kedua, satu kali finis di tempat kedua lebih baik daripada sejumlah tempat ketiga, dan seterusnya.[40]
Referensi
sunting- ^ a b 2006 FIA Formula One World Championship standings, www.fia.com, 11 January 2007 Retrieved via web.archive.org on 12 September 2013
- ^ "Alonso will join McLaren in 2007". BBC Sport. 19 December 2005. Diakses tanggal 17 August 2015.
- ^ "Schumacher to quit at the end of the year". BBC Sport. 10 September 2006. Diakses tanggal 17 August 2015.
- ^ "Ferrari reveal Raikkonen signing". BBC Sport. 10 September 2006. Diakses tanggal 17 August 2015.
- ^ "McLaren agree to release Montoya". BBC Sport. 11 July 2006. Diakses tanggal 17 August 2015.
- ^ "Red Bull still British". 2 June 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2011. Diakses tanggal 1 July 2024.
- ^ "Midland team bought by Spyker". formula1.com. 2006-09-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 2006-09-09.
- ^ "F1 Season Entry List 2006". Fédération Internationale de l'Automobile. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2006. Diakses tanggal 6 August 2023.
- ^ "FIA Formula 1 World Championship – 2006: Entrylist". Speedsport Magazine. Diakses tanggal 6 August 2023.
- ^ "Models in 2006". StatsF1. Diakses tanggal 6 August 2023.
- ^ "Kubica replaces Villeneuve". Diakses tanggal 22 August 2009.
- ^ "Villeneuve parts company with BMW". BBC News. 7 August 2006. Diakses tanggal 22 August 2009.
- ^ "Robert Doornbos replaces Klien at Red Bull". Diakses tanggal 22 August 2009.[pranala nonaktif]
- ^ "Red Bull confirms Ammermuller". Diakses tanggal 22 August 2009.
- ^ "Third drivers for Midland for the last three races". Diakses tanggal 22 August 2009.[pranala nonaktif]
- ^ "New test drivers at Silverstone". Diakses tanggal 22 August 2009. [pranala nonaktif]
- ^ Belgian GP officially off the 2006 calendar
- ^ "Formula One Calendar 2006". Motorsport Stats. Diakses tanggal 4 April 2022.
- ^ "2006". ChicaneF1. Diakses tanggal 4 April 2022.
- ^ Tanaka, Hiromasa. Transition of Regulation and Technology in Formula One. Honda R&D Technical Review 2009 - F1 Special (The Third Era Activities), 2009, p. 8.
- ^ Bamsey, Ian (September/October 2013). "King of Speed: Cosworth's CA 2.4l V8". Race Engine Technology. No. 73. High Power Media. Retrieved 19 December 2020.
- ^ a b "Official rule changes to the 2006 season of Formula One". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2007. Diakses tanggal 15 May 2007.
- ^ "ITV article on the qualifying tweaks of mid-2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2007. Diakses tanggal 15 May 2007.
- ^ "FIA bans controversial damper system". Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2009. Diakses tanggal 15 May 2007.
- ^ "Technical Analysis – Grand Prix – Brazil – Renault R25". Official Formula One website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2006. Diakses tanggal 5 February 2007.
- ^ FIA Formula One Technical Regulations For 2006 FIA.com Diarsipkan 1 September 2006 di Wayback Machine. (Page 11, Article 3.15: Aerodynamic influence). Retrieved 21 September 2006.
- ^ FIA Formula One Technical Regulations For 2006 FIA.com Diarsipkan 1 September 2006 di Wayback Machine. (Page 5, Article 1.4: Bodywork). Retrieved 29 December 2006.
- ^ Bishop, Matt (2006). "The Long Interview: Flavio Briatore". F1 Racing (October): 66–76.
- ^ "Belgian Grand Prix called off" Diarsipkan 19 October 2006 di Wayback Machine. Official Formula One site. Retrieved 5 December 2006.
- ^ "Spa gets green light for 2007" Autosport.com. Retrieved 5 December 2006.
- ^ Michelin to withdraw at end of 2006 Diarsipkan 8 December 2006 di Wayback Machine. Official Formula 1 Website, 14 December 2005. Retrieved 22 October 2006.
- ^ "The FIA list of entered drivers as of December 2005". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2007. Diakses tanggal 15 May 2007.
- ^ "CVC announcing the completion of the 2006 deal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 15 May 2007.
- ^ "Controversial pole for Schumacher Diarsipkan 20 October 2006 di Wayback Machine.". Official Formula One Website. Retrieved 16 October 2006.
- ^ "2006 Monaco Grand Prix – Qualifying Diarsipkan 5 July 2006 di Wayback Machine." (Click "Live Timing Archive") Official Formula One Website. Retrieved 16 October 2006.
- ^ "Post-qualifying press conference – Monaco Diarsipkan 6 September 2006 di Wayback Machine." Official Formula One Website. Retrieved 16 October 2006.
- ^ Max: I wouldn't have penalised Alonso www.planet-f1.com. Retrieved 4 February 2007. Diarsipkan 12 February 2007 di Wayback Machine.
- ^ "Formula One Results 2006". Motorsport Stats. Diakses tanggal 4 April 2022.
- ^ a b c Jones, Bruce (2007). "Final Results 2006". The Official ITV Sport Guide: Grand Prix 2007 . London, England: Carlton Books. hlm. 110–111. ISBN 978-1-84442-088-9 – via Internet Archive.
- ^ a b FIA Formula One World Championship Classifications 2006 Retrieved from replay.waybackmachine.org on 11 March 2011
- ^ a b "F1 Championship Classification 2006". Fédération Internationale de l'Automobile. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2012. Diakses tanggal 1 December 2018.
Pranala luar
sunting- formula1.com – 2006 official driver standings
- formula1.com – 2006 official team standings
- 2006 season at FIA.com
- 2006 season at ManipeF1.com
- 2006 season at GrandPrix.com
- 2006 season at Chicanef1.com