Zyklon B

merk dagang dari pestisida berbasis sianida yang ditemukan awal tahun 1920-an

Zyklon B (pelafalan dalam bahasa Jerman: [tsykloːn ˈbeː] adalah merk dagang dari pestisida berbasis sianida yang ditemukan awal tahun 1920-an. Produk ini terkenal karena digunakan oleh Jerman Nazi untuk membunuh 1,2 juta orang, termasuk di antaranya sekitar 960.000 Yahudi di kamar gas dan kamp konsentrasi selama Holokaus.[1] Angka ini menunjukkan sebagian dari sekitar 11 juta orang,[2][3] 5,5 sampai 6 juta orang di antaranya, dibunuh oleh rezim Nazi.

Drum-drum gas beracun kosong yang ditemukan tentara sekutu di akhir Perang Dunia II

Zyklon B terdiri dari hidrogen sianida, stabiliser, tanda pembau (etil bromoasetat), dan beberapa adsorben. Zyklon A sebelumnya telah diproduksi, berbentuk pestisida cair yang melepaskan hidrogen sianida bila direaksikan dengan air. Setelah penemuan Zyklon B, produksi Zyklon A dihentikan.

Salah satu penemu Zyklon B, kimiawan dan pebisnis Bruno Tesch dihukum mati oleh Inggris tahun 1946 untuk perannya di Holokaus.

Penggunaan pada manusia

sunting

Penggunaan oleh Nazi Jerman

sunting
 
Interior kamar gas Majdanek, terdapat residu biru Prusia

Selama genosida yang dikenal dengan Holokaus, Zyklon B digunakan oleh Jerman Nazi untuk meracuni pada tahanan di kamar gas di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau, dan Majdanek, serta kamp konsentrasi Sachsenhausen; kebanyakan dari para korban adalah orang Polandia dan orang Yahudi. Senyawa ini dengan sengaja dibuat tanpa bau penanda.[4][5]

Pada 3 September 1941, sekitar 600 tahanan perang Uni Soviet dan 250 orang sakit Polandia digas sampai mati dengan Zyklon B di Kamp Auschwitz I.[6] Pembunuhan massal ini dilakukan tak lama setelah eskperimen dengan gas ini, di mana 25 tahanan Soviet digas sampai mati di lantai bawah Blok 11.[7] Eksperimen ini berlangsung lebih dari 20 jam.

Menurut Rudolf Höss, komandan Auschwitz, Bunker 1 dapat menampung 800 tahanan, dan bunker 2 dapat menampung 1.200 tahanan.[8] Ketika kamar gas telah penuh, pintunya ditutup rapat dan pelet Zyklon B berbentuk padatan dituang ke kamar gas tersebut melalui pipa-pipa di sisi-sisi dinding, dan mengasilkan gas sianida ketika Zyklon B menjadi basah. Korban di dalam kamar gas biasanya akan mati dalam 20 menit. Kecepatan mati para korban bergantung pada seberapa dekat mereka dengan ventilasi gas beracun tersebut. Menurut Höss, ia memperkirakan bahwa sepertiga dari korban meninggal langsung.[9][10] Johann Kremer, seorang dokter SS yang melihat proses tersebut, bertestimoni: "teriakan dan jeritan para korban dapat terdengar dari luar dan dengan jelas bahwa mereka berjuang untuk hidup."[11]Saat mayat-mayat disingkirkan, beberapa korban ditemukan tewas dengan setengah berjongkok akibat penuhnya ruangan, kulit mereka berwarna merah muda dengan bintik-bintik merah dan hijau, mulut berbusa atau pendarahan dari telinga.[10]

Victor Capesius adalah salah satu penjahat perang Nazi yang bekerja dengan Zyklon B di Auschwitz and Birkenau. Ia dihukum penjara di Jerman Barat atas kejahatannya.[12]

Warisan setelah pembunuhan massal Perang Dunia II

sunting

Setelah Perang Dunia II berakhir tahun 1945, kedua orang direktur perusahaan Testa, Bruno Tesch dan Karl Weinbacher, diadili oleh pengadilan militer Inggris atas pembunuhan massal. Mereka berdua dieksekusi atas peran mereka dalam memproduksi dan mendistribusi Zyklon B.

Penggunaan merk dagang Zyklon yang terus berlanjut menciptakan kemarahan dari kelompok Yahudi. Pada tahun 2002, Siemens dan Umbro membatalkan rencana mereka untuk menggunakan merk dagang ini untuk produk mereka.[13][14]

Para penyangkal Holokaus mengklaim bahwa Zyklon B tidak digunakan pada kamar gas, dengan berpendapat bahwa hanya terdapat sedikit residu Biru Prusia pada sampel dinding-dinding kamar gas dan langit-langit yang ditemukan oleh Fred A. Leuchter. Leuchter berpendapat dari sebuah material gasket yang diambil dari beberapa bangunan di kamp konsentrasi tersebut, dan ia tak menemukan adanya residu sianida.[15]

Mekanisme

sunting

Asam sianida adalah gas beracun yang menyerang respirasi sel. Sianida mencegah sel memproduksi ATP dengan berikatan dengan salah satu protein pada rantai transpor elektron.[16] Ikatan sianida ini menyebabkan transpor elektron terhenti dan sel tak dapat memproduksi energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.[16]

Referensi

sunting
  1. ^ ^ Höss, Death Dealer, pp. 154–55, cited in Christopher Browning, The Origins of the Final Solution (Nebraska Univ Press/Yad Vashem, 2004), pp. 526–27, n. 208, 209, 210.
  2. ^ Rummel 1994, hlm. 112.
  3. ^ Snyder 2010, hlm. 416.
  4. ^ Van Husen, William H. "Zyklon B". World War II in Europe: An Encyclopedia. 1999.
  5. ^ LG Frankfurt am Main vom 27.5.1955, 4a Ks 1/55 Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.. "Gerstein habe dann gefragt, ob Zyklon ohne Reizstoff geliefert werden könne, und habe, als er die ablehnende Haltung des Angeklagten bemerkte, erklärt, dass es sich um 'legale Hinrichtungen', in einzelnen Fällen um Sterbehilfe handle. [...] Man habe sich dann auf die Lieferung von monatlich 200 kg geeinigt."
  6. ^ "Gassing Operations". Ushmm.org. 2011-01-06. Diakses tanggal 2012-03-17. 
  7. ^ "Auschwitz-Birkenau - 64 Years Ago: First Nazi Use of Poison Gas for Murdering People in Auschwitz". En.auschwitz.org. 2005-08-30. Diakses tanggal 2012-03-17. [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Piper 1994, hlm. 162.
  9. ^ "Auschwitz: Zyklon B". Spectacle.org. Diakses tanggal 2013-10-30. 
  10. ^ a b Piper 1994, hlm. 170.
  11. ^ Piper 1994, hlm. 163.
  12. ^ "Archive Page | Jewish Telegraphic Agency". Archive.jta.org. 2007-09-03. Diakses tanggal 2013-09-03. 
  13. ^ "Siemens retreats over Nazi name". BBC News. 2002-09-05. Diakses tanggal 2010-04-20. 
  14. ^ "Fury over Nazi gas sports shoe name". BBC News. 
  15. ^ Shofar FTP Archive File: cyanide.002 Diarsipkan 2014-06-20 di Wayback Machine. The Nizkor Project
  16. ^ a b Nelson, David L.; Cox, Michael M. (2000). Lehniger Principles of Biochemistry (edisi ke-3rd). New York: Worth Publishers. hlm. 668,670–71,676. ISBN 1-57259-153-6. 

Sumber

sunting

Pranala luar

sunting