Z. Mawardi Effendi

Prof. Dr. H. Z. Mawardi Effendi, M.Pd (lahir 4 November 1950) adalah seorang dosen dan akademisi Indonesia. Ia menjabat Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Negeri Padang periode 2021–2025.[2] Ia pernah menjabat sebagai rektor Universitas Negeri Padang (UNP) dua periode yakni 2003–2007 dan 2008–2012. Ia merupakan Rektor UNP yang ke-10 setelah menggantikan rektor sebelumnya, Prof. A. Muri Yusuf. Sebelumnya ia menjabat sebagai Pembantu Rektor I UNP.[3] Prof. Mawardi digantikan oleh Rektor Prof. Dr. Phil. Yanuar Kiram pada 14 Juli 2012.[4] Ia pensiun dari jabatan guru besar pada 29 Desember 2020.[5]

Z. Mawardi Effendi
Rektor Universitas Negeri Padang 3
Masa jabatan
2003–2007
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Masa jabatan
2008–2012
Informasi pribadi
Lahir4 November 1950 (umur 74)
Koto Panjang, Tanah Datar, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia
AnakHansi Effendi[1]
AlmamaterIKIP Padang
IKIP Jakarta
PekerjaanPengajar
Dikenal karenaRektor Universitas Negeri Padang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal dan pendidikan

sunting

Mawardi Effendi dilahirkan di Koto Panjang, Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada November 1950. Ia adalah putra sulung dari tujuh bersaudara anak pasangan Muchtar Isa, seorang guru agama pegawai negeri dan Daslan Rasyid, seorang guru agama bukan pegawai negeri di madrasah tsanawiyah. Mawardi biasa dipanggil dengan nama Didi. Salah satu adiknya bernama Ismet Fanany.[6]

Mawardi lulus dari Sekolah Rakyat (SR) Tanjung Gadang tahun 1963. Ia lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Batusangkar tahun 1966 dan Jurusan Tata Buku SMEA Batusangkar tahun 1969.[7]

Mawardi merantau ke Padang dan meraih gelar sarjana muda (D3) Ekonomi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Padang (kini Universitas Negeri Padang) tahun 1973. Ia lalu menyelesaikan gelar sarjana lengkap (S1) Ekonomi IKIP Padang tahun 1978. Kemudian, Mawardi memperoleh gelar Magister (tahun 1982) dan Doktor (tahun 1990) pada Program Studi Teknologi Pendidikan dari IKIP Jakarta.[7]

Karier awal

sunting

Setelah lulus sarjana muda, Mawardi ditawarkan untuk mengajar sebagai asisten dosen muda di kampusnya. Ia diangkat sebagai dosen calon pegawai negeri sipil pada 1 Maret 1975.[8] Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana lengkap segera setelah dibukanya program studi itu di fakultasnya. Ketika lulus dari Doktor IKIP Jakarta, ia tercatat sebagai doktor keempat di Jurusan Ekonomi IKIP Padang.[6]

Pada 1991, Mawardi diangkat sebagai Kepala Pusat Sumber Belajar IKIP Padang. Ia bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran mikro. Dua tahun kemudian, ia terpilih sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) IKIP Padang. Pada Maret 1997, ia menjabat sebagai Dekan FPIPS IKIP Padang menggantikan Prof. Imran Manan hingga 1999. Setahun berikutnya, ia dipilih sebagai Pembantu Rektor I mendampingi Rektor Prof. A. Muri Yusuf.[6] Pada masa ini, IKIP Padang berubah menjadi UNP.

Karier rektor

sunting

Pada pemilihan rektor UNP 2003, Prof. Mawardi berhasil terpilih menjadi Rektor UNP mengalahkan Prof. Mukhaiyar dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Dalam menjalankan tugas sebagai rektor, Mawardi mempertahankan dan memperluas perekrutan mahasiswa melalui jalur prestasi, termasuk prestasi Al-Qur’an; mengupayakan pembukaan program studi non kependidikan untuk mengimbangi setiap program studi kependidikan yang telah eksis; membuat sistem administrasi online baik untuk akademik maupun keuangan; menyelesaikan Gedung Fakultas Bahasa dan Seni; menyelesaikan pemindahan kampus ex-Universitas Andalas; membangun gedung baru secara bertahap; memperluas peluang dosen melanjutkan pendidikan, dan lain sebagainya.[6]

Pada 2 Maret 2004, sekelompok mahasiswa menuntut Prof. Mawardi untuk mundur dari jabatan Rektor UNP karena mengangkat pembantu rektor yang tidak menang dalam pemilihan.[9] Sebelumnya, pada 18 Februari 2004 Senat UNP yang juga menarik dukungan senat terhadap rektor dalam Sidang Istimewa Senat.[10][11]

Mawardi kembali maju untuk pemilihan rektor UNP periode kedua pada 8 Oktober 2007. Ia kembali berhadapan dengan Mukhaiyar sebagai lawan tanding. Mawardi sukses menenangkan pemilihan rektor dan menjabat sebagai rektor periode 2008–2011.[6]

Pada masa jabatan kedua sebagai rektor, kepemimpinan Mawardi berfokus pada pembangunan fisik sarana dan prasarana UNP. Ia berperan menyelesaikan pembangunan kolam renang UNP yang terbengkalai selama hampir 10 tahun. Selain itu, juga dilakukan pembangunan 2 gedung Mata Kuliah Umum, pemindahan Masjid Al Azhar UNP ke tempat baru, dan pembebasan tanah dan rumah di sebelah Masjid Al Azhar yang lama. Semua berjalan relatif lancar, termasuk rehabilitasi mess dan kampus di Belakang Balok, Bukittinggi.[6]

Gempa bumi Sumatera Barat 2009 mengakibatkan semua gedung UNP rusak berat. Rumah dinas Rektor UNP yang ditempati Mawardi dialihfungsikan sementara menjadi Rektorat UNP. Perkuliahan dapat dimulai kembali 2 pekan pascagempa dengan perbaikan ringan dan kelas-kelas darurat.[6] Wisuda perdana pascagempa dilaksanakan di Lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP pada 10 Oktober 2019 agar para lulusan segera bisa mendaftar menjadi calon pegawai negeri sipil.[12]

Karier setelah rektor

sunting

Pasca masa jabatan sebagai rektor selesai pada 2011, Prof. Mawardi kembali menjadi dosen biasa di Fakultas Ekonomi UNP. Namun, dua tahun berikutnya ia diminta oleh Rektor Prof. Yanuar Kiram untuk menjabat Ketua Program Doktor Ilmu Pendidikan UNP. Ia berperan dalam meningkatkan produktivitas program doktoral UNP. Ia menjabat ketua program doktor ilmu pendidikan hingga 2016.[6]

Pada 2017, Prof. Mawardi diminta Rektor Prof. Ganefri untuk menjabat Ketua Senat Universitas Negeri Padang periode 2017–2021.[6]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting