Yusman Yutam
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Yusman Yustam, (13 September 1940 – 16 Juli 2014) pmerupakan seorang Purnawirawan Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat. Yang terakhir kali berdinas Militer menjabat Gubernur Akademi Militer tahun 1993-1995.[1]
Yusman Yutam | |
---|---|
Gubernur Akmil Ke-16 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bandung, Jawa Barat | 13 September 1940
Meninggal | 16 Juli 2014 Jakarta | (umur 73)
Almamater | Akademi Militer Nasional (1965) |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1960-1995 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Ia mengawali karier Militer pada tahun 1960 dengan pangkat berpangkat Prajurit Dua (Prada) dan berdinas di RPKAD, karena Prestasi yang tidak mengecewakan, dan usai tugas di Sulawesi, Kapten Inf Djliteng Soejoto dan pimpinan memberi dia kesempatan mengikuti tes masuk Akademi Militer Nasional (AMN Magelang) dan berhasil lulus tahun 1965, satu angkatan dengan Letjen TNI Mohammad Ma'ruf, Letjen TNI Muzani Syukur, Mayjen TNI Mulchis Anwar.
Karier Militer
suntingIa mengawali karier Militer pada tahun 1960 dengan pangkat berpangkat Prajurit Dua (Prada) dan berdinas di RPKAD (kini Kopassus), saat Kapten Inf Djliteng bertugas dalam Operasi penumpasan Permesta tahun 1960, sebagai Komandan Kompi E dari Yon II RPKAD pimpinan Mayor Inf Seno Hartono. Suatu hari dalam suatu gerakan militer di perbukitan Gunung Dua Saudara terjadi kontak senjata yang lumayan sengit, dan membuat Kompi E Yon II RPKAD berkurang kekuatannya 16 personel akibat luka-luka. Salah seorang yang terluka kena peluru termasuk komandan peleton Letda Inf Sutisna.
Kapten Inf Djliteng Suyoto lalu menunjuk Wadanton Sersan Weno sebagai Danton. Posisi Sersan Weno lalu digantikan salah seorang komandan regu, sehingga ada posisi komandan regu yang kosong karena Kopral yang tersisa juga mengalami luka-luka. Tersisa yang ada tinggal para Prada-Prada saja, dan karena tidak ada pilihan lain, ditunjuklah yang paling menonjol dan berprestasi, serta mempunyai jiwa kepemimpinan tinggi untuk menjadi komandan regu. Dia adalah Prajurit Dua Yusman Yutam. Prestasi Prada Yusman tidak mengecewakan, dan usai tugas di Sulawesi, Kapten Djliteng dan pimpinan memberi dia kesempatan mengikuti tes masuk AMN Magelang dan berhasil lulus tahun 1965.
Kelak kemudian hari mereka kembali bertemu dengan pangkat sama-sama Kolonel tahun 1985 yakni Kolonel Inf Djliteng sebagai Bupati Pasuruan dan Kolonel Inf Yusman Yutam sebagai Danrem 083/Baladika Jaya Malang, Sepuluh tahun kemudian, mereka kembali bertemu, Kolonel Inf Djliteng Suyoto memberi hormat kepada Mayor Jenderal TNI Yusman Yutam yang juga memberi hormat kepada orang yang berjasa mendorong kariernya. Mereka sama-sama mengangkat tangan untuk memberi hormat.
Pendidikan Militer
sunting- Akademi Militer Nasional (1965)
- Sesarcabif
- Dik PARA
- Komando
- Seskoad
- Sesko ABRI
- Lemhanas
Riwayat Jabatan
sunting- Dangrup 1/Kopassandha (1983)
- Danrem 083/Baladika Jaya (1988-1991
- Danrem 043/Garuda Hitam (1991-1992)
- Wadan Pusenif (1992-1993)
- Gubernur Akmil (1993-1995)
Referensi
sunting