Yun Bong-gil
Yun Bong-gil (1908-1932) adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan yang dikenal akan perlawanannya terhadap kolonialisme Jepang di Korea.[1][2][3]
Pendidikan awal dan kegiatan berorganisasi selama masa penjajahan Jepang (tahun 1926-1930)
suntingYun Bong-gil lahir dari keluarga petani di Yesan, Chungcheong pada tanggal 21 Juni 1908.[2] Ia masuk Sekolah Dasar Deoksan pada tahun 1918. Ketika penindasan Jepang semakin keras mengikuti Peristiwa Satu Maret, Yun Bong-gil memutuskan untuk berhenti mengikuti pendidikan sekolah kolonial, "saya tidak ingin belajar Bahasa Jepang dan berakhir menjadi budak mereka", malahan masuk Sekolah Ochi belajar Sastra Tionghoa sekaligus ilmu pengetahuan barat kepada seorang guru bernama Seong Ju-rok.[2] Ia berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pendidikan di desa-desa untuk anak-anak agar mereka dapat membaca. Ia juga menulis buku pedoman untuk para petani. Sebuah sekolah untuk mencerdaskan komunitas petani didirikannya pada tahun 1928 bernama institut kebangkitan. Pada tahun 1929 organisasi yang mendorong kesejahteraan petani Woljinhoe ia dirikan.
Aktivitas di Tiongkok dan aksi teror terhadap Jepang
suntingYun Bong-gil bercita-cita untuk membebaskan Korea dari kolonialisme Jepang. Untuk menolong rakyat Korea ia memutuskan untuk membantu para pejuang kemerdekaan Korea di negara tetangga.[3] Di Qingdao, Yun Bong-gil menulis pernyataan mengenai keputusannya untuk berjuang "Saya memutuskan bahwa ada satu cinta yang lebih kuat dan tulus melebihi cinta kepada orang tua, saudara dan istri. Keputusan saya adalah untuk melalui jalan itu, bahkan jika saya harus meninggalkan negara dan orang tua saya" (18 Oktober 1931).[3]
Pada tahun 1931, dari Dalian dan Qingdao, ia tiba di Shanghai bergabung dengan Pemerintahan Sementara Korea. Di Shanghai, ia bertemu dengan presiden pemerintahan sementara Kim Gu.[2] Di sana ia mendengar kabar tentang akan diselenggarakannya sebuah pesta ulang tahun kaisar sekaligus peringatan kemenangan Jepang atas Insiden Shanghai di Taman Hongkou. Keduanya melihat ini sebagai kesempatan untuk melakukan aksi teror terhadap Jepang.
Pada tanggal 29 April 1932, Yun pergi ke Taman Hongkou membawa bom yang disamarkan sebagai botol air minum bersama kotak makan. Pada jam 11.40 pagi, setelah lagu kebangsaan Jepang selesai dinyanyikan, Yun melemparkan bom ke tengah-tengah pesta. Bom meledak dan membunuh tokoh-tokoh militer Jepang, antara lain Komandan Yoshinori Shirakawa, dan melukai lain-lainnya. Gagal untuk meledakkan diri, Yun ditangkap di tempat. Ia diadili dan kemudian dibawa ke Osaka untuk dihukum mati. Yun Bong-gil dieksekusi tembak mati pada tanggal 19 Desember 1932. Berita tentang pengeboman di Shanghai terdengar oleh banyak negara. Pemimpin Republik Tiongkok, Chiang Kai-shek memuji pengeboman Yun sebagai aksi heroik yang "bahkan 400 ratus juta orang Tiongkok tidak bisa melakukannya".[3]
Penghargaan dan penghormatan
suntingPada tahun 1946, setelah Korea merdeka, jenasah Yun di Jepang digali dan dibawa pulang ke Korea untuk dimakamkan di Taman Hyochang di Seoul. Di sini Yun Bong-gil dimakamkan berdampingan dengan dua aktivis kemerdekaan yang lain, Lee Bong-chang dan Baek Jeong-gi.[4] Komplek makam mereka dinamakan "Makam Tiga Martir".[4]
Pada tahun 1962, Yun Bong-gil dianugerahi Bintang Jasa Fondasi Nasional sebagai pahlawan martir.
-
Makam Tiga Martir
-
Monumen peringatan pengeboman Yun Bong-gil, Shanghai
Pranala luar
suntingReferensi
sunting- ^ (Inggris)In memory of Yun Bong-gil and His Bombing in Shanghai Diarsipkan 2015-07-25 di Wayback Machine., mpva.go.kr. 18-06-2016
- ^ a b c d (Inggris)Yun Bong-gil, a Man with Immortal Love for his Country Diarsipkan 2016-08-07 di Wayback Machine., world.kbs.co.kr. 18-06-2016
- ^ a b c d (Inggris)Korea via stamps, independence activist Yun Bong-gil, korea.net. 18-06-2016
- ^ a b (Inggris)Koreans bow to heroes of the 1930s, latimes.com. 18-06-2016