Yuan He

(Dialihkan dari Yuan he)

Yuan He (源賀) (lahir 403 – meninggal 22 Oktober 479[1]), né Tufa Poqiang (禿髮破羌), nama resmi Pangeran Xuan dari Longxi (隴西宣王), merupakan seorang pejabat tinggi Tiongkok/Xianbei Dinasti Wei Utara. Ia merupakan putra dari Tufa Rutan, pangeran terakhir Dinasti Liang Selatan dan setelah Liang Selatan jatuh ia melarikan diri ke Wei Utara dan mulai bekerja sebagai seorang pejabat, yang secara bertahap mencapai posisi kekuasaan besar selama pemerintahan Kaisar Wencheng dan Kaisar Xianwen.

Latar Belakang

sunting

Tufa Poqiang dilahirkan pada tahun 403, setahun setelah ayahandanya Tufa Rutan menjadi pangeran Liang Selatan. Setelah Liang Selatan diahncurkan oleh Qin Barat pada tahun 414, Tufa He tampaknya bersama dengan ayahanda dan hampir seluruh keluarganya menyerah kepada pangeran Qin Barat Qifu Chipan. Setelah kakandanya Tufa Hutai (禿髮虎台) dan saudarinya Puteri Tufa (istri Qifu Chipan) dieksekusi pada tahun 423, setelah mereka gagal membunuh Qifu Chipan, Tufa Poqiang, bersama dengan sejumlah saudara-saudaranya dan kerabat lainnya pertama-tama melarikan diri ke Liang Utara, dan kemudian ke Wei Utara. Ia kemudian ditunjuk sebagai Bangsawan di Xiping, dan Kaisar Mingyuan sangat kagum dengan bakatnya. Karena marga Tufa dan Kaisar Mingyuan yang bermarga Tuoba setelah ditelusuri garis asal usul mereka ke satu nenek moyang, Kaisar Mingyuan mengganti nama keluarga Tufa Poquiang ke Yuan (源) yang berarti "asal."

Selama kekuasaan Kaisar Mingyuan dan Kaisar Taiwu

sunting

Tufa Poqiang yang sekarang bernama Yuan Poqiang segera menjadi jenderal Wei Utara. Karena ia berhasil mengalahkan sejumlah suku yang memberontak, ia cepat naik pangkat.

Ketika putra Kaisar Mingyuan Kaisar Taiwu menyerang Liang Utara pada tahun 439 yang berniat untuk menghancurkan dan menggabungkan wilayah tersebut, Yuan menjadi pemandunya. Yuan dapat membujuk sejumlah suku Xianbei yang telah menjadi pengikut kakeknya Tufa Sifujian (禿髮思復犍) untuk menyerah kepada pasukan Wei Utara, sangat menyokong pasukan Wei Utara dengan bantuan makanan mereka selama keberhasilan perebutan ibu kota Liang Utara Guzang (姑臧, Wuwei, Gansu yang modern). Atas sumbangannya, gelar Yuan dinaikkan menjadi Adipati dari Xiping. Ia tampaknya tidak terlibat di dalam pemberontakan yang ditimbulkan oleh saudaranya Tufa Baozhou (禿髮保周) dan ia tidak dihukum atas pemberontakan Tufa Baozhou. Ia mengikuti Kaisar Taiwu di dalam kampanyenya melawan pemberontak Gai Wu (蓋吳) dari Rouran Khaganate dan Xiongnu, ia kerap berada digaris depan dan tak gentar akan musuh. Kaisar Taiwu memperingatkannya karena terlalu agresif dan mengganti nama pribadinya dari Poqiang (yang berarti "si kalah Qiang") menjadi He (yang berarti "selamat"), dan percaya bahwa nama itu memang pantas untuknya.

Setelah Kaisar Taiwu dibunuh oleh seorang kasim yang bernama Zong Ai pada tahun 452, Zong mulanya menunjuk putra Kaisar Taiwu Tuoba Yu Pangeran Nan'an sebagai kaisar, dan kemudian membunuh Tuoba Yu juga. Yuan He melancarkan kudeta bersekutu dengan pejabat-pejabat lainnya Dugu Ni (獨孤尼), Baba Kehou (拔拔渴侯), dan Buliugu Li, dan menggulingkan Zong serta menggantikan putra mahkota Taiwu yang mangkat Tuoba Huang Tuoba Jun ke atas tahta sebagai Kaisar Wencheng.

Selama kekuasaan Kaisar Wencheng

sunting

Sebagai salah satu pejabat yang bertanggung jawab untuk calon Kaisar Wencheng, Yuan Ia sangat dipercaya oleh kaisar dan selama terjadinya pergelutan di antara para pejabat istana dimasa awal pemerintahan Kaisar Wencheng, ia bukannya menderita melainkan makmur. Gelarnya dinaikkan menjadi Pangeran dari Xiping. Pada satu perisitiwa pada tahun 452, Kaisar Wencheng memberitahunya untuk meminta apapun jenis hadiah yang ia inginkan dari harta istana namun ia menolaknya dengan dalih bahwa harta istana perlu disimpan untuk dapat memerangi Liu Song dan Rouran. Ketika Kaisar Wencheng memaksa ia hanya mengambil seekor kuda perang. Disaat yang hampir bersamaan itulah menurut usul Yuan He, hukum-hukum Wei Utara dibuat lebih ringan; yang sebelumnya, kerabat pria dari orang yang berkhianat dapat juga dituduh sebagai pemberontak dan seluruh keluarga harus dieksekusi juga, dan atas usul Yuan He, hukum tersebut diubah bahwa mereka yang berjenis kelamin laki-laki dibawah usia 12 tahun tidak akan dieksekusi melainkan hanya dijadikan budak.

Pada musim dingin tahun 456, gelar Yuan He diganti menjadi Pangeran dari Longxi, dan ia dijadikan gubernur di Provinsi Ji (冀州, Hebei pusat yang modern), dan pada sekitar saat itu ia mengajukan reformasi hukum kejahatan selanjutnya yaitu barang siapa yang dihukum mati, selain yang dituntut atas pemberontakan dan pembunuhan, akan dikenakan hukuman pembuangan kepengasingan dan pelayanan militer keperbatasan utara (dengan Rouran) atau perbatasan selatan (dengan Liu Song) untuk membantu pertahanan negara. Kaisar Wencheng menerima usulannya. Ketika seorang pria yang bernama Shi Hua (石華) menuduh Yuan memberontak, Kaisar Wencheng secara pribadi dengan cepat menjamin bahwa Yuan tidak memberontak dan Shi kemudian dituduh sebagai pemfitnah dan dieksekusi.

Selama kekuasaan Kaisar Xianwen

sunting

Setelah Yuan bekerja sebagai gubernur di Provinsi Ji selama tujuh tahun,[2] pada tahun 466, ia dipanggil kembali ke ibu kota Pingcheng (平城, Datong yang modern, Shanxi) dan dipromosikan menjadi seorang komandan di dalam pasukan bersenjata, meskipun kekuatan dari kekuasaannya yang sebenarnya pada saat ini tidak jelas karena catatan sejarah tidak membuat banyak referensi tentangnya. Pada saat ini, Kaisar Wencheng telah mangkat pada tahun 465 dan digantikan oleh putranya Kaisar Xianwen, dengan istri Kaisar Wencheng Ratu Feng sebagai walinya. Pada tahun 470, Yuan merupakan salah satu jenderal untuk serangan utama Kaisar Xianwen, yang saat itu mengasumsikan kekuasaan kekaisaran, yang dibuat melawan Rouran.

Pada tahun 471, Kaisar Xianwen yang lebih menyukai diskusi filosofi dan tidak ingin menjadi kaisar lebih lama lagi, berniat untuk memberikan tahtanya kepada pamandanya Tuoba Zitui (拓跋子推) Pangeran dari Jingzhao, dan ia memanggil dewan istana untuk mendiskusikan hal tersebut. Pada saat itu, Yuan memimpin pasukan untuk melawan serangan Rouran, tetapi Kaisar Xianwen memanggilnya kembali ke Pingcheng untuk bergabung kedalam diskusi itu. Yuan tidak setuju dengan ide Kaisar Xianwen yang ingin menyerahkan tahta kepada Tuoba Zitui, berpendapat dengan pamanda Kaisar Xianwen yang lain, Tuoba Yun (拓跋雲) Pangeran dari Rencheng bahwa menyerahkan tahta kepada seorang paman merupakan pelanggaran urutan suksesi yang benar, dan bahwa jika Kaisar Xianwen ingin meninggalkan tahta, pewaris yang tepat adalah putra mahkota Tuoba Hong (berwatak tidak sama dengan Kaisar Xianwen). Setelah berdiskusi lebih lanjut, Kaisar Xianwen setuju dan menyerhakan tahtanya kepada Tuoba Hong yang berusia empat tahun, yang naik tahta sebagai Kaisar Xiaowen, meskipun Kaisar Xianwen, sebagai Taishang Huang (kaisar yang pensiun), yang tetap dengan kekuasaan yang sama.

Selama kekuasaan Kaisar Xiaowen

sunting

Pada tahun 474, Yuan He dibebaskan dari tugasnya sebagai komandan pasukan bersenjata karena sakit. Ia tidak pernah kembali bekerja di dalam administrasi istana, dan ia meninggal pada tahun 479. Pada saat itu, Kaisar Xianwen sendiri telah mangkat, tetapi Kaisar Xiaowen dan Ibu Suri Feng yang sangat menghormati Yuan menganugerahinya banyak benda-benda berharga untuk pemakamannya yang juga merupakan benda-benda yang pantas digunakan untuk pemakaman para kaisar, dan memakamkan Yuan didekat pemakaman para kaisar.

Keturunan

sunting

Catatan dan referensi

sunting
  1. ^ 兩千年中西曆轉換
  2. ^ The seven-year term is according to Wei Shu, but his recall was in 466, 10 years after he had been made the governor of Ji Province.
  3. ^ This family tree is based on Book of Wei vols. 41.