Yosua 3 (disingkat Yos 3) adalah pasal ketiga Kitab Yosua dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang memuat riwayat Yosua dalam memimpin orang Israel menduduki tanah Kanaan.[1] Pasal ini berisi riwayat bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan di akhir 40 tahun perjalanan mereka dari Mesir.[2]

Yosua 3
Kitab Yosua lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Yosua
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
6
pasal 2
pasal 4
  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada hari ke-7 sampai hari ke-10 bulan 1 (Nisan) tahun ke-41 setelah bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir.[3] Diperkirakan pada tahun 1406 SM.[4]

Tempat

sunting
 
Peta aliran sungai Yordan. Di bagian bawah tertera: "Jericho" (= Yerikho), "Gilgal", dan "Abel Shittim" (= Sitim).

Struktur

sunting

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:

Ayat 1

sunting
Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang. (TB)[10]
  • "Yosua bangun pagi-pagi": Sehari setelah kembalinya para pengintai dari Yerikho dengan laporan yang menguatkan, perkemahan di Sitim (= "[Kumpulan] pohon-pohon akasia") dibongkar dan seluruh umat berpindah ke tepi timur sungai Yordan, yang hanya sehari perjalanan jauhnya, tapi diperlukan supaya seluruh rombongan termasuk anak-anak, harta benda dan ternak mereka siap untuk menyeberangi sungai itu untuk memasuki wilayah musuh.[11] Perjalanan dari Sitim ke Sungai Yordan merupakan perpindahan pertama di bawah pimpinan Yosua — tahap pertama Eisodus atau "masuk" ke tanah Kanaan.[12]

Ayat 13

sunting
[Kata Yosua:] "Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan." (TB)[13]

Allah memisahkan air Sungai Yordan sebagaimana Dia memisahkan air di Laut Merah (yaitu pada Keluaran 14: ayat Keluaran 14:1–24). Mukjizat ini memberikan bukti yang jelas bahwa Allah yang hidup adalah di tengah-tengah umat-Nya. Dengan mempertunjukkan kuasa-Nya berdasarkan pengalaman ini, Allah memperkuat iman umat-Nya supaya mereka dapat menghadapi berbagai tantangan dalam usaha memiliki tanah perjanjian. Tanpa kuasa semacam itu, mereka tidak mungkin merobohkan kota-kota yang dilindungi tembok-tembok dan maju terus sekalipun tantangan-tantangan besar yang menghalang dalam menaklukkan tanah yang baru itu.[14]

Ayat 15

sunting
Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai -- (TB)[15]
  • "Sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai": Penyeberangan sungai Yordan dilakukan sekitar bulan Maret-April atau musim semi (yaitu musim menuai di daerah itu), sehingga air yang meluap tidak datang dari hujan musim dingin melainkan dari salju Pegunungan Lebanon di utara yang mencair.[16][17] Ekspedisi Britania pada abad ke-19 menelusuri sungai Yordan dan memberikan perkiraan bahwa pada saat air meluap, sungai Yordan mempunyai lebar 0,5 mil (800 m).[18]

Ayat 16

sunting
 
Jembatan ponton di Jisr ed Damieh yang dibangun oleh tentara Britania untuk melintasi sungai Yordan pada waktu Perang Dunia I, 1918.
 
Pemandangan udara sungai Yordan di distrik Damieh, di mana sungai Yabok menyatu dengan sungai Yordan. 1931.
 
Pada gambar kanan: tengah atas terlihat lokasi "Jisr Damieh" (= "Adam"), di sebelah bawah agak ke kiri (di bawah tulisan "W. Nawaimeh") tertera "Jericho" (= Yerikho). 1887
Maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu (sungai Yordan) melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. (TB)[19]
  • "Berhentilah air itu mengalir": Penyumbatan aliran sungai Yordan, dan keruntuhan tembok Yerikho beberapa hari setelahnya, dijelaskan oleh sejumlah ahli geofisika berdasarkan sejarah seismik di daerah itu yang dikaitkan dengan lokasi Yerikho dekat lembah patahan, suatu tanah yang rentan mengalami gempa bumi, dan tercatat banyak kali dalam tulisan sejarah bahwa gempa bumi itu menyebabkan tanah longsor dan gangguan lain seperti tersumbatnya aliran sungai Yordan selama satu atau dua hari.[20]
  • "Air yang turun dari hulu ... melonjak menjadi bendungan": Humphreys mengkaitkan kenyataan ini dengan tulisan dalam Mazmur 114[21] bahwa:
Pada waktu Israel keluar dari Mesir, ... sungai Yordan berbalik ke hulu. (TB)[22]
  • "Di dekat Adam": Humphreys mengidentifikasi kota "Adam" dengan kota modern "Damiya" ("Damieh" (Jisr ed Damieh); sama-sama mengandung akar kata dm), yang terletak di tepi sungai Yordan, sekitar 17 mil (27 km) di sebelah utara Yerikho, dan tertulis dalam sejumlah catatan sejarah berkali-kali merupakan tempat tersumbatnya aliran sungai Yordan karena aktivitas gempa bumi di daerah itu.[23] Garstang menulis laporan mengenai penyumbatan pada tahun 1927 dalam bukunya tahun 1931 berupa komentari untuk kitab Yosua dan Kitab Hakim-hakim.[24]
… tepi barat tinggi langsung di bawah jeram [Jisr el-Damieh; = Damiya] longsor, membawa serta sebuah jalanan… dan langsung di bawahnya, sebagian jurang yang menjulang setinggi 150 kaki (46 m), runtuh pada rentang lebar sungai dan membendung aliran seluruhnya, sehingga tidak ada air yang mengalir turun dari dasar sungai selama dua puluh satu setengah jam.[24]
Informasi ini diperolehnya dari seorang Director of Antiquities (1931: 137, n. 2), dengan menyebutkan "beberapa saksi mata hidup" yang "berjalan kaki melintasi dasar sungai pulang-pergi dengan bebas" selama penyumbatan terjadi.[24]
Ada pula suatu laporan mengenai peristiwa tahun 1267, yang didokumentasi oleh sejarawan Arab, Nowairi, yang berkaitan dengan pembangunan jembatan pada tahun 1266 melintasi sungai Yordan di Damieh (=Damiya atau "Adam" dalam ayat ini) atas perintah Baybars I, sultan Mamluk Mesir dan Suriah tahun 1260-1277. Setelah selesai, sebagian dari dermaga melemah, dan ketika para pekerja mencoba memperbaiki, upaya mereka digagalkan oleh ketinggian air akibat hujan musim dingin dan aliran yang deras, kemudian pada malam tanggal 7 Desember 1267, satu dinding tepian runtuh ke dalam sungai menyebabkan aliran sungai Yordan tersumbat mulai dari tengah malam sampai "jam keempat" (sekitar pukul 10:30 pagi) keesokan harinya, yang mengizinkan perbaikan jembatan.[25]
Pada tahun 1546 terjadi suatu gempa bumi kuat di Palestina, yang dicatat dalam tiga sumber terpisah, menyebabkan penyumbatan sungai Yordan.[26] Sumber tertua adalah surat yang dikirimkan dalam bahasa Italia kepada seorang bangsawan di Venice dan diterbitkan di Wittenberg, Germany, pada tahun yang sama (1546), yang menyatakan bahwa sungai Yordan kering selama dua hari[27] Sebuah dokumen bahasa Spanyol bertarikh abad ke-16 menggambarkan peristiwa yang sama, meskipun mencatat bahwa "Sungai Yordan berhenti satu hari penuh”[28] Sumber ketiga dalam bahasa Ibrani ditulis oleh Isaac Levy dan diterbitkan tahun 1562 atau 1625, yang menyatakan “orang-orang asing melaporkan bahwa sungai Yordan kering dan mereka menyeberanginya pada tanah kering dan ini berlangsung tiga hari… sungai Yordan kering dan tandus karena dua bukit besar jatuh ke dalam sungai”[29]
Dari sumber-sumber tersebut ternyata bahwa aliran sungai Yordan dapat disumbat oleh longsor yang diakibatkan aliran sungai yang deras atau gempa bumi.[17]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Yosua 4:19
  4. ^ Timeline Kitab Yosua
  5. ^ Yosua 2:1
  6. ^ Bilangan 25:1
  7. ^ Bilangan 22:1
  8. ^ Ulangan 1:1
  9. ^ Ulangan 1:2
  10. ^ Yosua 3:1 - Sabda.org
  11. ^ Robert Jamieson, Andrew Robert Fausset; David Brown. Jamieson, Fausset, and Brown's Commentary On the Whole Bible, "Joshua 3". 1871.  Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  12. ^ Ellicott, C. J. (Ed.) 1905). Ellicott's Bible Commentary for English Readers. Joshua 3. London : Cassell and Company, Limited, [1905-1906] Online version: (OCoLC) 929526708. Diakses 28 April 2018.
  13. ^ Yosua 3:13 - Sabda.org
  14. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  15. ^ Yosua 3:15 - Sabda.org
  16. ^ Humphreys 2009, hlm. 26.
  17. ^ a b The Jordan Blockage Reexamined (Joshua 3:15–16) Diarsipkan 2018-07-07 di Wayback Machine. - by Bryant G. Wood PhD, Sep 25, 2015. Associates for Biblical Research.
  18. ^ Humphreys 2009, hlm. 26-27.
  19. ^ Yosua 3:16 - Sabda.org
  20. ^ Sebagaimana ditulis oleh Dr. Amos Nur, seorang ahli geofisika pada Universitas Stanford: Kombinasi kehancuran Yerikho dan penyumbatan sungai Yordan, sangat khas untuk gempa bumi di daerah ini, sehingga hanya sedikit keraguan yang tersisa mengenai realitas peristiwa-peristiwa itu dalam zaman Yosua. Dikutip dalam John Noble Wilson, Believers Score in Battle Over the Battle of Jericho. New York Times 22 Feb 1990.
  21. ^ Humphreys 2009, hlm. 23.
  22. ^ Mazmur 114:1, 3
  23. ^ Humphreys 2009, hlm. 24.
  24. ^ a b c Garstang, John. Joshua Judges. London: Constable. 1931. Reprinted in 1978 by Kregel, Grand Rapids MI.
  25. ^ Watson, Charles M. The Stoppage of the River Jordan in A.D. 1267. Palestine Exploration Society Quarterly Statement 1895; 27: 253–61.
  26. ^ Braslavski, Yosef. The Earthquake and the Stoppage of the Jordan River in 1546. Zion (new series) 1938; 3: 323–36 (Hebrew); Braslavski, Yosef. The Earthquake of the Year 1546 in Eretz Israel. Bulletin of the Israel Exploration Society 1956; 19: 230–35 (Hebrew).
  27. ^ Beinart, C.H. The Earthquake in Eretz Israel in January 1546. Bulletin of the Israel Exploration Society. 1955; 19: 29–34 (Hebrew). hlm 33–34, column ם; Ambraseys, Nicholas and Karcz, I. The Earthquake of 1546 in the Holy Land. Terra Nova 1992; 4: 253–62. Hlm 255.
  28. ^ Beinart 1955: 33–34, column ג; Ambraseys and Karcz 1992: 255.
  29. ^ Beinart 1955: 33–34, column א; Ambraseys and Karcz 1992: 257.

Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting