Yohan Maulana
Yohan Maulana (lahir 31 Maret 1981) adalah pemenang dari acara Penghuni Terakhir musim pertama pada tahun 2004. Pada babak Grand Final, Yohan menyingkirkan dua finalis lainnya, Mahdi dan Juli. Sebagai pemenang, Yohan berhak atas hadiah rumah senilai Rp 1 Miliar. Hadiah hunian tersebut ia jual untuk pengobatan Mbak Surastilah, membangun rumah untuk Ibunda tercinta, sunatan massal, membantu gereja setempat dan melunasi hutang keluarga.[1]
Yohan Maulana | |
---|---|
Lahir | 31 Maret 1981 Semarang |
Tempat tinggal | Semarang, Jawa Tengah |
Televisi | Penghuni Terakhir (2004) |
Keluarga
suntingYohan merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Yohan sangat menyayangi dan menghormati ibunya, Elizabeth Sri Soemini. Oleh karena itu, saat mengetahui kejadian yang menimpa Mbak Surastilah (wanita normal tanpa angguan kejiwaan yang dipasung selama 26 tahun oleh ayah kandungnya sendiri di daerah Pejompongan, Jakarta) melalui berita kriminal di salah satu stasiun televisi, ia berniat untuk menolongnya. Baginya, Mbak Surastilah merupakan sosok yang memberi spirit hidup setelah ibunya serta ingin mengubah nasib keluarganya.
Kepribadian
suntingYohan memiliki kepribadian mandiri. Yohan menghabiskan waktunya selama 3 tahun di SMU dengan ikut aktif dalam keorganisasian, teater dan tim debat. Hal tersebutlah yang membentuk karakter yang dibawanya hingga saat ini. Lalu, ia hijrah ke kota Bandung (kuliah di NHI / Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung), karena dianggap bisa membuat dirinya berkembang. Berkat pergaulan multi-ras dan etnis di sana, ia merasa mendapatkan hikmah dan perubahan dalam cara berpikirnya.
Berkat dukungan materi dari orang-orang yang ia sebut 'keluarga' di sana, ia bisa melaksanakan PKN di Malaysia setelah lulus tes-nya. Selesai PKN di sana, ia pun mengikuti tes untuk bisa bekerja di Belanda. Lagi-lagi ia berhasil lulus. Selain itu, ia juga mendapat dukungan materi. Selama setahun bekerja di Belanda, pikirannya semakin terbuka akan banyak hal, baik dalam segi ideologi, sosial maupun budaya. Mimpinya pun untuk keliling Eropa akhirnya tercapai.
Yohan mengakui dirinya merupakan pribadi yang kompleks. Tetapi yang paling menonjol dari sifat-sifat kompleksnya itu adalah kekerasan hatinya untuk terus menyelesaikan segala tantangan dan tak mudah menyerah.[2]
Berkat karakter dan kepribadiannya yang kuat, akhirnya ia berhasil menjadi yang 'terakhir' dalam acara Penghuni Terakhir musim pertama dan berhak atas hadiah rumah senilai Rp 1 Miliar.
Statistik di Penghuni Terakhir
suntingWaktu | Posisi | |
Minggu Pertama | Zona Ekstradisi, Diselamatkan Boss | |
Minggu Kedua | Aman | |
Minggu Ketiga | KUNCI | |
Minggu Keempat | Zona Ekstradisi, Diselamatkan Pemegang Kunci | |
Minggu Kelima | Aman | |
Minggu Keenam | Aman | |
Minggu Ketujuh | Zona Ekstradisi, Diselamatkan Pemegang Kunci | |
Minggu Kedelapan | BOSS | |
Minggu Kesembilan | Aman | |
Minggu Kesepuluh | Zona Ekstradisi, Diselamatkan Pemegang Kunci | |
Minggu Kesebelas | Aman | |
Road to Final | PENGHUNI PILIHAN | |
Road to Final | PENGHUNI PILIHAN | |
Final | PENGHUNI PILIHAN | |
Grand Final | PENGHUNI TERAKHIR |
Referensi
sunting- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-08. Diakses tanggal 2011-04-17.
- ^ http://groups.yahoo.com/group/Yohan_Petir/?v=1&t=ipt&ch=email&pub=groups&slk=aftr3&sec=recg
Didahului oleh: Tidak Ada |
Penghuni Terakhir Juara Musim pertama (2004) |
Diteruskan oleh: Edhu |