Yinreng (Chinese: 胤礽; pinyin: Yìnréng; 16 Juni 1674 – 27 Januari 1725) adalah seorang bangsawan Dinasti Qing, dan juga merupakan satu-satunya putra Kaisar Kangxi dan Permaisuri Xiao Cheng Ren yang bertahan sampai masa dewasa.

Yinreng
Putra Mahkota Yinreng
Yinreng
Putra Mahkota Dinasti Qing
Masa Jabatan
  • Periode Pertama 1675-1708
  • Periode Kedua 1709 - 1712
PenerusYonglian, Putra Mahkota Duanhui
KelahiranBaocheng
6 Juni 1674
Kematian27 Januari 1725
Nama anumerta
Pangeran Limi Tingkat Pertama
(理密親王)
WangsaAisin Gioro
AyahKaisar Kangxi
IbuPermaisuri Xiao Cheng Ren

Keluarga

sunting

Latar Belakang

sunting

Ia adalah putra kedua Kaisar Kangxi dengan permaisuri pertamanya. Yinreng memiliki seorang kakak, Chenghu yang meninggal saat masih kecil.

Ibunda Yinreng, Permaisuri Xiao Cheng Ren berasal dari keluarga terkemuka, Klan Hešeri, di bawah Panji Kuning Polos Manchu, salah satu dari tiga panji tertinggi. Kakek Yinreng, Gabula berkedudukan sebagai seorang jenderal militer, saudara kakeknya, Songgotu termasuk anggota Dewan Permusyarawatan yang berperan sebagai penasihat kaisar. Kakek buyut Yinreng, Sonin adalah salah satu dari empat wali Kaisar Kangxi.

Silsilah

sunting
Huang Taiji
Fulin
Kaisar Shunzhi
Bumbutai
Permaisuri Xiao Zhuang Wen
Xuanye
Kaisar Kangxi
Tulai
Permaisuri Xiao Kang Zhang
Nyonya Aisin Gioro
Yinreng
Sonin
Gabula
Permaisuri Xiao Cheng Ren

Awal Kehidupan

sunting

Permaisuri Xiao Cheng Ren sangat disayangi oleh suaminya, Kaisar Kangxi. Ibunda Yinreng meninggal ketika Yinreng berusia 2 tahun. Karena kasih sayang kaisar terhadap ibunya, Yinreng ditunjuk menjadi putra mahkota sejak kecil. Kedudukan ibunya sebagai permaisuri mengukuhkan posisi Yinreng sebagai putra mahkota.

Kaisar sendiri mengajar Yinreng membaca dan menunjuknya sebagai putra mahkota ketika dia baru berusia 2 tahun. Dibawah didikan pejabat pengajar (guru kekaisaran), Putra Mahkota Yinreng menjadi terpelajar dan berwawasan luas dalam hal budaya Tiongkok dan Manchu. Pada tahun 1696 dan 1697, ketika Kangxi sedang dalam ekspedisi melawan Galdan dari bangsa Dzungars, Yinreng dipercaya untuk menangani urusan negara di Beijing.

Tragedi Tidak Terduga

sunting

Pada tahun 1703, paman kesayangan Yinreng, Songgotu dijebloskan ke penjara dan meninggal tidak lama didalamnya. Putra mahkota ini menjadi pendiam dan tertutup serta kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Tahun 1708, pada saat ekspedisi perburuan semi tahunan di Rehe, Kangxi menuduh Yinreng tidak bermoral, sadis, kelainan seksual, penyalahgunaan kekuasaan dan tidak setia. Yinreng dicabut statusnya sebagai putera mahkota dan dipenjara. Tidak lama kemudian, Kangxi mendapati bahwa putera pertamanya, Yinti menyewa Lamas untuk mengguna - gunai Yinreng. Akhirnya dia dibebaskan pada tahun 1709 dan dipulihkan kembali sebagai putera mahkota. Tiga tahun kemudian kondisi kejiwaan Yinreng semakin memburuk dan Kangxi yakin bahwa anaknya itu sudah tidak waras lagi. Konsekuensinya, pada tahun 1712 Yinreng dicabut status putera mahkotanya lagi dan dipenjarkan di tempat pengasingan.

Kematian

sunting

Yinreng meninggal di dalam penjara pada tahun 1725, tidak lama setelah saudaranya Yinzhen naik tahta sebagai Kaisar Yongzheng. Dia diberi gelar Pangeran 'Li' (理) dan Pangeran 'Mi' (密). Anaknya, Hongxi juga diangkat sebagai pangeran. Pengalaman pahit di antara putera Kangxi dalam hal krisis suksesi mendorong Kaisar Kangxi untuk menerapkan sistem menulis nama penerus, menaruhnya di dalam sebuah kotak tersegel dibalik singgasana di dalam ruangan utama Kota terlarang. Nama penerus hanya akan dipublikasikan ketika Kaisar yang sedang berkuasa wafat.

Referensi

sunting