Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan

Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan adalah suatu peristiwa mukjizat yang diperbuat oleh Yesus Kristus yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Peristiwa ini secara khusus dicatat dalam Injil Matius, yaitu pada pasal 12.[1] Ini berbeda dengan mukjizat penyembuhan lain yaitu ketika Yesus menyembuhkan seorang bisu yang dicatat pada Injil Matius pasal 9,[1] atau mengusir roh dari seorang anak yang bisu yang hanya dicatat dalam Injil Markuspasal 9 dan terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda.[2]

Tempat

sunting
Tempat-tempat yang berkaitan dengan peristiwa mukjizat ini.

Lokasi terjadinya peristiwa ini adalah di daerah Galilea, di sebuah kota yang tidak disebutkan namanya.[3]

Catatan Alkitab

sunting

Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud."

Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan."

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka:

"Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak. Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."[1]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Matius 12:22–37 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "nas" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ Markus 9:14–29
  3. ^ Matius 12:15