Yerusalem Baru

(Dialihkan dari Yerusalem surgawi)

Dalam Kitab Yehezkiel dan Alkitab Ibrani, Yerusalem Baru (יְהוָה שָׁמָּה, YHWH-shammah,[1] atau YHWH disini") adalah penglihatan nubuat Yehezkiel dari sebuah kota yang terpusat di Bait Allah yang dibangun kembali, Bait Allah Ketiga, yang didirikan di Yerusalem, yang akan menjadi ibukota Kerajaan Mesianik, tempat pertemuan dua belas suku Israel pada zaman Mesianik.[2][3][4] Nubuat tersebut dicatat oleh Yehezkiel bertepatan pada Yom Kippur tahun 3372 dari kalender Ibrani.[5]

Catatan

sunting

Referensi

sunting
  • Bernet, Claus: "The Heavenly Jerusalem as a Central Belief in Radical Pietism in the Eighteenth Century", in: The Covenant Quarterly, 63, 4, 2005, pp. 3–19.
  • La Cité de Dieu, ed. by Martin Hengel, Tübingen 2000.
  • La Gerusalemme celeste, ed. by Maria Luisa Gatti Perer, Milano 1983.
  • Kühnel, Bianca: From the Earthly to the Heavenly Jerusalem. Representations of the Holy City in Christian Art of the First Millennium, Rom, 1987.
  • Peter Lampe, Die montanistischen Tymion und Pepouza im Lichte der neuen Tymioninschrift, in: Zeitschrift für Antikes Christentum 8 (2004) 498-512
  • W. Tabbernee/Peter Lampe, Pepouza and Tymion: The Discovery and Archaeological Exploration of a Lost Ancient City and an Imperial Estate (deGruyter: Berlin/New York, 2008) ISBN 978-3-11-019455-5 und ISBN 978-3-11-020859-7
  • Daniel C. Harlow, The Greek Apocalypse of Baruch (3 Baruch) in Hellenistic Judaism and Early Christianity (New York: E.J. Brill, 1996)
  • Sanders, E. P. The Historical Figure of Jesus. New York: Penguin Books, 1993.
  • David Flusser, Judaism and the Origins of Christianity (Jerusalem: Magnes Press, 1988)
  • Aune, Word Biblical Commentary: Revelation 17–22
  • Stephen Pattemore, The People of God in the Apocalypse: discourse, structure, and exegesis (New York: Cambridge University Press, 2004)

Pranala luar

sunting