Yejong dari Joseon
Yejong dari Joseon merupakan raja kedelapan Dinasti Joseon, Korea. Ia menggantikan ayahandanya, Raja Sejo pada tahun 1468, tetapi ia memiliki fisik yang lemah untuk memerintah dan meninggal setahun kemudian.
Yejong dari Joseon | |
Hangul | 예종 |
---|---|
Hanja | 睿宗 |
Alih Aksara | Yejong |
McCune–Reischauer | Yejong |
Nama lahir | |
Hangul | 이광 |
Hanja | 李晄 |
Alih Aksara | I Gwang |
McCune–Reischauer | I Kwang |
Salah satu insiden yang paling terkenal pada masa pemerintahan Yejong adalah sidang dan kematian Jenderal Nam I (남이 장군, 南怡).[1] Nam-I terkenal telah meredakan pemberontakan Yi Si-ae bersama dengan Jenderal Gang-Sun dan lainnya. Pada usia 28 tahun, ia ditunjuk sebagai Menteri Perang. Namun, ketika Yejong menjadi raja, seorang menteri yang bernama Yu Ja-gwang (유자광, 柳子光) yang iri dengan Nam I menuduhnya telah berkhianat ketika ia mendapati bahwa Yejong sendiri juga tidak senang kepada Nam I. Yu juga melibatkan Menteri Gang Sun (강순, 康純) dan memulai sebuah sidang yang disaksikan oleh raja sendiri. Mereka didapatkan bersalah dan dieksekusi dan Yu Ja-gwang dipromosikan sebagai pejabat tinggi dan diberikan gelar pangeran. Setelah insiden ini, banyak kasus dimana Yu menuduh para menteri yang kelihatannya lebih berharga daripada dirinya sendiri.
Biografi
suntingIa dilahirkan pada tahun 1450 sebagai putra kedua Raja Sejo. Nama resminya adalah Pangeran Haeyang, tetapi ia dipromosikan sebagai putra mahkota ketika ia berusia 8 tahun, setelah kematian mendadak kakandanya, Putra Mahkota Uigyeong.
Pada tahun 1468, ketika ia berusia 19 tahun, ayahandanya Sejo menyerahkan takhta kepadanya, tetapi karena ia masih belum berusia 20 tahun dan lemah fisiknya semenjak ia kecil, Ratu Jeonghui, yang merupakan ibunda Yejong, memerintah negara sebagai pemangku takhta kerajaan. Menurut catatan dari masa itu, keputusan politik diputuskan oleh Ratu dan tiga orang pengikut yang dipilih oleh Raja Sejo.
Meskipun total pemerintahannya hanya selama 14 bulan, beberapa insiden terjadi. Pada tahun 1468, terjadi pengkhianatan Nam I memengaruhi politik Joseon dengan hebat. Tak lama setelah kematiannya pada tahun 1469, Joseon mulai melarang seluruh perdagangan dengan Jepang. Selama pemerintahannya, ia menjamin hak petani biasa untuk mengkultivasi tanah yang aslinya milik militer.
Ia hanya berusia 20 tahun ketika meninggal. Makamnya berlokasi di Goyang, Gyeonggido, Korea Selatan bersama dengan beberapa makam raja-raja dan ratu-ratu lainnya. Setelah kematiannya, takhta tidak dberikan kepada putra Yejong, melainkan kepada putra saudara laki-lakinya, yang menjadi Raja Seongjong.
Keluarga
sunting- Ayahanda: Raja Sejo (세조)
- Ibunda: Ratu Jeonghui dari Wangsa Papyeong Yun (정희왕후 윤씨)
- Selir-selir:
- Ratu Jangsun dari Wangsa Cheongju Han (장순왕후 한씨)
- Ratu Ansun dari Wangsa Cheongju Han (안순왕후 한씨)
- Dayang istana dari Wangsa Ki (상궁 기씨)
- Lady Choi Gongbin (공빈 최씨)
- Dayang istana dari Wangsa Yi (상궁 이씨)
- Keturunan:
- Pangeran Inseong (인성대군), Putra Tunggal Ratu Jangsun dari Wangsa Cheongju Han.
- Pangeran Jeahn (제안대군), Putra Tunggal Ratu Ansun dari Wangsa Cheongju Han.[2]
- Putri Hyeonsuk (현숙공주), Putri Pertama Ratu Ansun dari Wangsa Cheongju Han.
- Putri Hyesun (혜순공주), Putri Kedua Ratu Ansun dari Wangsa Cheongju Han.
Nama Lengkap Anumertanya
sunting- Raja Yejong Yangdo Heummun Seongmu Euiin Sohyo yang Agung Korea
- 예종양도흠문성무의인소효대왕
- 睿宗襄悼欽文聖武懿仁昭孝大王
Referensi
sunting- ^ General Nam was the son of Taejong's youngest legitimate daughter, Princess Jeongseon(정선공주), making him Yejong's first cousin once removed.
- ^ One of his mistresses, Jang NokSu became the infamous concubine of Prince Yeonsan.
Lihat pula
suntingYejong dari Joseon Lahir: 12 Februari 1450 Meninggal: 31 Desember 1469
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sejo |
Raja Joseon 1468–1469 bersama dengan Ratu Jeonghui (1468–1469) |
Diteruskan oleh: Seongjong |