Wulung adalah pesawat tanpa awak milik Indonesia yang dikendalikan oleh remote control buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kemampuan pesawat tanpa awak ini telah diuji coba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada kamis 11 Oktober 2012.[1]

Spesifikasi

sunting

Pesawat tanpa awak yang diberi nama Wulung ini memiliki spesifikasi berat kosong maksimal 60 kg, berat muatan 25 kg, kecepatan jelajah 55 knot, bentang sayap 6,34 meter, ketahanan terbang empat jam dan ketinggian terbang 12.000 feet. Pesawat tersebut dilengkapi kamera pengintai yang dihubungkan dengan pusat pengendali di darat.[2]

Spesifikasi Teknis Pesawat Wulung:

  • Tipe: Low Boom, High Wing, T-tail
  • Bentang sayap: 6,34 meter
  • Berat kosong/struktur: 60 kg (max)
  • Berat Muatan: 25 kg (max)
  • Berat lepas landas: 130 kg (max)
  • Kecepatan jelajah: 55 knot (min)
  • Ketahanan terbang: 4 jam (max)
  • Jarak jelajah: 200 km (max)
  • Ketinggian terbang: 12.000 feet (max)
  • Jarak lepas landas: 300 meter
  • Pendaratan: Darat
  • Sistem propulsi: Mesin bensinn 2 tak, max 22 HP
  • Muatan: Kamera video/kamera digital
  • Sistem kendali: Manual/autopilot/auto navigation

Fungsi

sunting

Manfaat dan fungsi pesawat tanpa awak ini sangat besar, Pesawat Wulung dapat dipergunakan untuk melakukan pengawasan terhadap beberapa kawasan perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga.[3]

Manfaat lainnya, Pesawat Wulung ini juga dapat dipergunakan untuk melakukan pengawasan terhadap aktivis-aktivis ilegal di seluruh nusantara, misalkan pencurian ikan, pembalakan liar serta berfungsi untuk melakukan pengawasan transportasi, SAR, Penellitian, Atmosfer, Pengawas Kebencanaan, hujan buatan dan lain sebagainya.[4]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting