Cikrak (Dunia Baru)

(Dialihkan dari Wren)

Cikrak dunia baru adalah sejenis burung pengicau berwarna kecoklatan yang sebagian besar berukuran kecil yang umumnya berasal dari famili Troglodytidae. Cikrak dunia baru ini berbeda dengan Cikrak dunia lama yang dapat ditemukan di Indonesia, yaitu Cikrak Australasia atau Cikrak peri. Sekitar 80 spesies cikrak dunia baru telah dideskripsikan pada sekitar 20 genera. Hanya Cikrak Eurasia yang ditemukan di Dunia Lama, dimana di wilayah-wilayah Anglofon. Dalam Bahasa Inggris burung ini disebut dengan wren, sebutan wren juga diterapkan untuk menyebut cikrak dunia lama dan cikrak-peri.

Cikrak dunia baru
Cistothorus palustris
Suara Cikrak Eurasia yang direkam di Speyside, Skotlandia
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Superfamili: Certhioidea
Famili: Troglodytidae
Swainson, 1832
Genera

Lihat teks

Kebanyakan cikrak dunia baru berukuran kecil dan tidak mencolok,[1] meskipun mereka memiliki nyanyian yang keras dan seringkali rumit. Pengecualian untuk anggota dari genus Campylorhynchus yang relatif besar. Cikrak dunia baru memiliki sayap yang pendek, dan sering kali ekornya tegak. Cikrak dunia baru adalah insektivora yang artinya memakan serangga, laba-laba, dan invertebrata kecil lainnya. Tetapi ada juga spesies lain yang memakan katak kecil dan kadal.[2]

Deskripsi

sunting

Cikrak dunia baru adalah burung berukuran sedang hingga sangat kecil. Cikrak dunia baru Eurasia termasuk burung terkecil dalam lingkupannya. Ukuran cikrak dunia baru bervariasi dari cikrak berperut putih, yang rata-rata tingginya di bawah 10 cm dan beratnya 9 g, hingga wren raksasa yang rata-rata tingginya sekitar 22 cm dan beratnya hampir 50 g. Warna bulu mereka umumnya kusam, terdiri dari abu-abu, coklat, hitam, dan putih. Tidak ada dimorfisme seksual yang terlihat pada bulu maupun ukuran tubuh burung Cikrak dunia baru, dan hanya ada sedikit perbedaan antara burung muda dan burung dewasa.[2]

Cikrak dunia baru memiliki nyanyian yang keras dan seringkali rumit, terkadang dibawakan secara duet oleh pasangan. Nyanyian-nyanyian dari anggota genus Cyphorhinus dan Microcerculus telah dianggap sangat enak didengarkan di telinga manusia, yang menghasilkan nama-nama umum seperti cikrak penyanyi, cikrak musisi, cikrak seruling, dan burung cikrak selatan.[2]

Hubungan dengan manusia

sunting

Burung cikrak dunia baru menonjol di dalam budaya. Cikrak Eurasia telah lama dianggap sebagai "raja burung" di Eropa.[3] Membunuh satu burung atau merusak sarangnya sering dikaitkan dengan nasib buruk. Seperti patah tulang, sambaran petir di rumah, atau cedera pada hewan ternak. Hari Cikrakdirayakan di beberapa daerah di Irlandia, seperti di St. Stephen (26 Desember), acara ini menampilkan burung cikrak palsu yang diarak mengelilingi kota di atas tiang dekoratif. Hingga abad ke-20, burung asli diburu untuk kegiatan.[4] Asal muasal dari tradisi ini adalah balas dendam atas pengkhianatan Santo Stefanus oleh burung Cikrak yang berisik ketika dia mencoba bersembunyi dari musuh di semak-semak.[5]

Burung Cikrak Carolina (Thryothorus ludovicianus) telah menjadi burung negara bagian Carolina Selatan sejak tahun 1948. Farthing Inggris menampilkan burung cikrak di sisi sebaliknya dari 1937 hingga demonetisasi pada tahun 1960. Burung cikrak Kaktus (Campylorhynchus brunneicapillus) ditetapkan sebagai burung negara bagian Arizona pada tahun 1931.

Daftar Genus

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "21 Facts on Wren - Tweetapedia - Living with Birds". www.livingwithbirds.com. Diakses tanggal 2020-07-17. 
  2. ^ a b c Kroodsma, Donald; Brewer, David (2005), "Family Troglodytidae (Cikrak)", dalam del Hoyo, Josep; Elliott, Andrew; Christie, David, Handbook of the Birds of the World. Volume 10, Cuckoo-shrikes to Thrushes, Barcelona: Lynx Edicions, hlm. 356–447, ISBN 84-87334-72-5 
  3. ^ Frazer, James George (1922). "Chapter 54. Types of Animal Sacrament". The Golden Bough: A Study in Magic and Religion. New York: Macmillan. 
  4. ^ Lawrence, Elizabeth Atwood (1997). Hunting the Wren: Transformation of Bird to Symbol: a Study in Human-animal Relationships. Knoxville: University of Tennessee Press. ISBN 9780870499609. 
  5. ^ Eveleth, Rose (26 December 2012). "The Irish Used to Celebrate The Day After Christmas by Killing Wrens". Smithsonian Magazine. Diakses tanggal 27 January 2016. 

Pranala luar

sunting