Willem van Outhoorn
Willem van Outhoorn (4 Mei 1635 – 27 November 1720) adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-16. Ia memerintah antara tahun 1691 – 1704.
Willem van Outhoorn | |
---|---|
Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-16 | |
Masa jabatan 1684–1691 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Larike, Leihitu Barat, Maluku Tengah | 4 Mei 1635
Meninggal | 27 November 1720 Batavia, Hindia Belanda | (umur 85)
Kebangsaan | Belanda |
Pekerjaan | Gubernur Kolonial |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan awal
suntingWillem van Outhoorn (atau disebut Oudthoorn) lahir pada 4 Mei 1635 di wilayah bernama Larike yang saat ini terletak di Pulau Ambon, Indonesia. Ayahnya adalah pegawai VOC yang menjabat sebagai koopman atau pengepul disana. Ia dikirim ke negara asalnya Belanda untuk belajar ilmu hukum di Universitas Leiden, dan lulus pada 28 November 1657.
Adik Willem van Outhoorn yang bernama Cornelis van Outhoorn adalah opperhoofd VOC di Jepang.
Karier di pemerintahan
suntingPada tahun 1659 van Outhoorn kembali ke Hindia Belanda, bekerja sebagai onderkoopman (asisten pengepul). Pada tahun 1662, ia diangkat menjadi anggota Dewan Keadilan (Raad van Justitie) di Batavia. Pada tahun 1672, ia bekerja sebagai kurator jenderal (ontvanger-generaal), dan pada tahun 1673 dilantik menjadi wakil presiden Dewan Keadilan. Pada tahun 1678 ia menerima perintah untuk melaksanakan misi ke Bantam dan menjadi anggota Dewan Hindia. Dia menjabat sebagai konsul penuh dan dikuatkan oleh nota kesepahaman pada tahun 1681. Ia menjadi presiden Dewan Keadilan pada tahun 1682 dan tahun 1689. Ia juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Heemraden (College van Heemraden).
Pada 17 Desember 1690 van Outhoorn menerima perintah penunjukan sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk menggantikan Johannes Camphuys yang mengundurkan diri. Ia memulai jabatan ini pada 24 September 1691. Masa Jabatannya tidak ditandai dengan peristiwa penting. Namun pada saat ia hampir mengundurkan diri, Sultan Mataram Amangkurat II meninggal dunia dan VOC tidak mengakui putranya sebagai pewaris takhta. Setelah itu pecahlah perang panjang saat itu. Dalam masa pemerintahannya, banyak usaha yang dilakukan untuk mempertahankan produksi kopi di Jawa. Awalnya panen kopi ini mengalami kegagalan karena adanya bencana banjir namun pada panen tahun selanjutnya mengalami sukses besar. Setelah sepuluh tahun memangku jabatan, Penguasa Tujuh Belas Provinsi Bersatu, Heren XVII mengabulkan permintaannya untuk berhenti dengan hormat dari tugasnya. Namun, pengabulan permintaan pengunduran diri tersebut diteken pada 15 Agustus 1704 sebelum van Outhoorn dapat menyelesaikan segala macam permasalahan mengenai jabatan Gubernur Jenderal kepada penggantinya Johan van Hoorn, yang juga menantunya.
Kehidupan selanjutnya dan kematian
suntingIa meminta agar diperbolehkan untuk menghabiskan masa pensiunnya di pemukiman di benteng Batavia. Permintaannya ini tidak dikabulkan dengan alasan pensiunan Gubernur Jenderal dapat saja ikut campur dalam pemerintahan Gubernur Jenderal yang menggantikannya. Bagaimanapun, karena keadaannya yang mulai sakit-sakitan dan telah mencapai usia 70 tahun, ia diperbolehkan untuk tinggal dalam lingkungan benteng Batavia. Ia meninggal pada usia 85 tahun pada 27 November 1720 di Batavia.
Van Outhoorn bukan seorang penguasa yang kuat. Korupsi dan nepotisme merajalela, dan ia juga terlibat. Anak angkatnya, Johan van Hoorn mengikuti jejak ayah angkatnya sebagai gubernur jenderal. Johan van Hoorn menikah dengan anak perempuan dari ayah angkatnya, Susanna.
Referensi
sunting- Site in Dutch dedicated to the VOC [1]
- Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië, part N-Soek
- Putten, L.P. van, 2002. - Ambitie en onvermogen: gouverneurs-generaal van Nederlands-Indië 1610-1796.
- http://www.bezuidenhout.nl/
- A History of Modern Indonesia Since c. 1300 [2]
Lihat pula
suntingJabatan pemerintahan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Johannes Camphuys |
Gubernur-Jenderal Hindia Belanda 1691-1704 |
Diteruskan oleh: Joan van Hoorn |