Menurut saya pribadi, lebih baik dipertahankan saja sebagai munisipalitas. Oleh karena munisipalitas itu sendiri adalah istilah umum. Munisipalitas di Spanyol sendiri ada yang berkarakter kota besar (seperti Madrid yang berpenduduk 3 juta+ jiwa yang dibagi ke dalam beberapa distrik dan ward), ada yang berkarakter kota sedang (seperti Valensia dengan penduduk 800.000+ yang dibagi ke dalam beberapa distrik), ada yang berkarakter kota kecil (seperti Cádiz yang berpenduduk sedikit lebih banyak dari 120.000 jiwa), tidak sedikit juga yang berkarakter desa dengan berpenduduk kurang dari 100 jiwa yang wilayahnya tidak terbagi. Reindra (bicara) 27 Oktober 2011 03.49 (UTC)[balas]
Akan mudah apabila suatu negara memiliki sebaran penduduk yang merata; menganut pola pembagian administratif yang sederhana, jelas jenjangnya, dan seragam. Untuk kasus Filipina relatif lebih seragam, sehingga mudah memadankan municipios dengan istilah tertentu, katakanlah "kabupaten". Ada banyak fakta yang melukiskan keadaan yang tidak begitu mudah, rumit, dengan penjenjangan kompleks dan tidak seragam. Reindra (bicara) 30 Oktober 2011 06.02 (UTC)[balas]
Hai, M. Saifuddin. Boleh saya tahu istilah yang Anda ajukan? Saya anjurkan untuk membandingkannya dengan artikel Municipality terlebih dahulu. Saya percaya bahwa Anda mampu berbahasa baku, sehingga jangan ragu untuk membiasakannya. Salam. Reindra (bicara) 4 November 2011 12.43 (UTC)[balas]
Untuk pemilihan bahasa, tidak selalu harus mengandalkan Pengurus dan/atau Birokrat. Diskusi seperti yang sekarang sedang berlangsung ini, seperti.nya cukup untuk bertukar pendapat ; karena pada akhirnya komunitas yang menentukan [tentu dengan panduan-panduan istilah dan/atau bahasa baku]. Salam — Tjmoel bicara18 Desember 2011 04.43 (UTC)[balas]
Pemungutan suara di halaman ini sudah selesai dan telah mencapai konsensus. Mohon untuk tidak memberikan suara lagi.
Diskusi berikut telah ditutup.
Pengguna:Reynan mau melakukan peninjauan untuk mengubah judul "Bahasa Jawa Cirebon" menjadi hanya "Bahasa Cirebon" karena sudah tidak sesuai dengan fakta dilapangan dimana Buku Penunjang pelajaran Bahasa Daerah di Cirebon-Indramayu sudah tidak mencantumkan Cirebon sebagai dialek bahasa Jawa akan tetapi hanya "Bahasa Cirebon" karena terlalu banyak serapan dari bahasa lainnya seperti china, arab, eropa dan sunda.
Sudah begitu, menurut Reynan, Lembaga Basa dan Sastra Cirebon telah memproklamirkan bahwa Cirebon adalah Bahasa tersendiri dan bukan merupakan sub dari Jawa maupun sunda. Bagaimana pendapat rekan-rekan Wikipediawan yang lain? вёӣйүӀіп※ 18.07, 24 November 2011 (WIB)
Terus terang saya tidak tahu kapan suatu dialek dapat "naik level" menjadi bahasa yang berdikari. Kalau menurut saya patokannya adalah standar ISO, apakah bahasa itu punya kode sendiri atau tidak (saat ini Basa Jawa Banyumasan yang sudah punya Wikipedia yang aktif sendiri pun masih memakai kode sementara "map-bms"). Apakah yang lain tahu? вёӣйүӀіп※ 18.11, 24 November 2011 (WIB)
Menurut MetodeGuiter terakhir sekitar perhitungan tahun 2009-an akhir menunjukan Kosakata Bahasa Cirebonan Baku yaitu memiliki perbedaan sekitar 75% dengan Bahasa Jawa Baku (Mataraman)walaupun untuk diakui secara Internasional sebagai sebuah bahasa yang mandiri diperlukan sekitar 80% perbedaan, namun perbedaan yang telah dihitung belum memasukan unsur dialek Bahasa Cirebonan, seperti dialek Indramayuan yang memiliki perbedaan sekitar 30% dengan Bahasa Baku Cirebon atau dialek Plered, Jawareh, Pakaleran, Ciwaringin atau Gegesik. terlebih setelah adanya penolakan Buku Pelajaran Bahasa Jawa di Cirebon-Inramayu yang ternyata tidak dimengerti oleh Penduduknya pada tahun 1970-an sehingga akhirnya sesepuh bahasa setempat membuat sendiri kosakatanya.
Untuk sekarang usulan saya hanya mengganti Banner sementara untuk isu perdebatan tetap dimasukan, hal terbaru adalah sespuh bahasa di Lembaga Basa dan sastra Cirebonan terus berusaha menambah kosakata lokal yang hanya tinggal 5% sehingga lebih syah di mata Internasional. walaupun secara lokal ini telah diakui dengan dasar Hukum Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003.mohon pertimbangan sejarah dan kenyataan masa sekarang menjadi pertimbangan akang-akang sekalian.terimakasih. wassalam (Ricky Pratama (bicara) 24 November 2011 11.26 (UTC))[balas]
Pada kenyataannya masyarakat Indramayu dan Cirebon secara luas masih menganggap bahwa mereka adalah orang Jawa yang menggunakan bahasa Jawa, hanya dengan dialek yg berbeda. Coba saja Anda berbicara bahasa Indonesia atau bahkan bahasa Inggris dengan orang-orang tua yang tinggal di sana, kemungkinan mereka akan menjawab:
“
Mbuh gah ngomonge jawaan bae, kitae/isune ra ngarti.
”
Mungkin hanya pemuda-pemudi dan masyarakat terdidik dan mungkin juga ada muatan politis yang menganggap dialek Cirebon adalah bahasa tersendiri.
Ariyanto24 November 2011 13.15 (UTC)[balas]
untuk adanya muatan politis saya kurang mengerti, hanya saja ini sudah berlangsung cukup lama, belum lama ini juga masyarakat Tegal dan Brebes akan mengganti Mulok yang ada di dua kabupaten kota tersebut menjadi bahasa Tagalan (namun mereka mengakui bahwa mereka masih dialek jawa) walaupun dalam kongres basa tegal mereka menyatakan bahwa pelajaran bahasa mataraman tidak terpakai dalam keseharian masyarakat tegal brebesan dan dianggap sebagai sebuah pemaksaan budaya.
sementara dalam Cirebon memang ada istilah "Kajawanan" artinya ke-jawa-jawa-an karena terdengar seperti bahasa jawa, namun bukan jawa karena ada aturan-aturan dalam tata basa cirebonan yang menggunakan serapan basa lainnya.
“
ari khaul mulae bakda magrib mah isune beli bisa dateng, malem pisan kang!
”
dan banyaknya kosakata lainnya, tahun 1970-an setidaknya sudah membuktikan bahwa pelajaran bahasa jawa tidak bisa diajarkan di Cirebonan atau Indramayuan, walaupun secara kosakata Indramayuan lebih mendekati bahasa jawa banyumasan namun Lembaga Basa dan Sastra Dermayon belum menngeluarkan pernyataan dari hasil studi tersebut, pada kenyataannya anak sekolah dasar di Cirebonan yang orang tuanya berasal dari dua budaya yang serumpun berbeda (Jawa dan Cirebonan) sudah bisa membedakan mana bahasa Jawa dan mana Cirebonan.
Jikalau bahasa Cirebon diproklamasikan sebagai bahasa tersendiri, maka akan timbul masalah-masalah baru yakni setiap daerah/pemda akan memproklamasikan bahasa daerahnya masing-masing, padahal sudah jelas-jelas mirip atau bahkan sama, mungkin pemda Indramayu akan menyatakan bahwa bahasa Indramayu bukan bagian dari bahasa Cirebon atau bahasa Jawa, dan juga daerah-daerah yg lainnya.
Saya tahu sekali perkembangan yang ada di Cirebon, mulai dari Cirebon ingin membuat Provinsi tersendiri, dan bahkan ingin menyatakan bahasa tersendiri, unsur seperti ini sangat kental dengan muatan politis. Wikipedia harus netral dan jangan terpengaruh oleh muatan politis.
Namun bagaimanapun juga seperti yang disebutkan di atas, wikipedia bersifat netral dan harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Seandainya bahasa Cirebon sudah resmi sebagai bahasa sendiri, diresmikan oleh pemerintah dan memiliki standar ISO, maka mau tidak mau wikipedia juga harus mengikuti dan mengakui bahwa bahasa Cirebon adalah bahasa tersendiri, namun jikalau masih belum ada aturan, maka kita tidak boleh membuat aturan sendiri, apalagi mempopulerkan istilah yang belum populer atau belum ada dan belum sah, hal seperti itu diharamkan di wikipedia.
Usul punya usul, saya punya saran lain untuk judul ini. Yakni Cirebonan, yang bermakna: orang, budaya, bahasa, dan kehidupan yang ada di Cirebon.
assalamualaikum, untuk masalah Provinsi Cirebon itu seharusnya dibedakan dengan masalah budaya ini bukan? tentunya standar internasional adalah Metode Guiter walau perhitungan terakhir mencapai 75% dan Belum 80%. setidaknya apa yang ada di Cirebon setelah tahun 1970 merupakan bukti nyata dan bukan muatan politis.
disini saya tidak mengusulkan Cirebonan mendapat predikat "Title Bahasa Tersendiri" hanya Kolomnya agar tidak mencantumkan Bahasa Jawa Cirebon, akan tetapi hanya "Bahasa Cirebon" saja. tentunya usulan saya ini lebih bisa diterima, walaupun saya menemukan bahasa Banyumasan mendapatkan title kebahasaan tersendiri pada kolom terjemahan dan tidak mencantumkan banyumasan sebagai dialek. padahal banyumasan dibawah 50% perbedaan dengan Jawa baku.
Indramayu tidak memproklamirkan diri sebagai bahasa, mereka hanya menyebut bahasa Indramayu untuk memudahkan saja, dalam lemabag bsa dan sastra itu masih masuk Basa Cirebon dialek Indramayuan, menurut Guiter perhitungan terakhir perbedaan yang ada antara Indramayu dengan Cirebonan baru 30% saja. usulan saya hanya sebatas mengganto Banner saja, sementara untuk mendapatkan fasilitas kebahasaan tentu saja harus mengikuti standar internasional yang tinggal 5% saja. walaupun jika memang harus mengikuti standar Internasinal ini, Bahasa Indonesia seharusnya tidak akan mendapatkan tittle kebahasaan tersendiri, karena menurut Metode yang berlaku Indonesia seharusnya adalah "Bahasa Melayu dialek Indonesia" sementara Bahasa Indonesia bisa masuk bukan? tentunya ini muatan Politis. ^^,
mengenai usul "Cirebonan" saya takut itu cakupan terlalu luas karena definisi Budaya Cirebonan berarti budaya yang ada ditanah Cirebon atau bersingungan dan terpengaruh dengan budaya cirebonan baik langsung maupun tidak langsung. ini bisa menterjemahkan ruang lingkup eks-karesidenan cirebon yaitu (Indramayu Cirebon Majalengka Kuningan)+ Subang Karawang dan Brebes. mungkin bisa dipikirkan sebutan lain, karena hanya usulan saya barusan hanya mengganti kata "Bahasa Jawa Cirebon" dengan hanya "Bahasa Cirebon" saja. yang sudah jelas ada Pakemnya "Wyakarana - Tata basa cirebonan dan Kamus Cirebonan serta Kamus Indramayuan"
di Wikipedia saya juga merintis Halaman "Sunda Cirebonan" berisi tentang bahasa Sunda yang ada di wilayah kulturan Cirebon atau wilayah lain yang terpengaruh. disana terlihat perbedaan antara bahasa Sunda Cirebonan dengan Sunda Baku (Priyangan) begitu juga masalah Undak usuk basa. penyebutan ini saya rasa pas karena Sunda Cirebonan merupakan rumpun basa sunda yang terpengaruh dengan basa cirebonan atau budayanya dan kebetulan hanya ada didaerah yang bersinggungan yaitu (Majalengka, Kuningan, Parean di Indramayu, Brebes dan Subang (Sunda di Daerah Binong))
Keputusan ini tak bisa diputuskan oleh perorangan, alangkah baiknya jika dilakukan melalui keputusan konsensus. Vote setiap pengguna maksimal 2 suara. Ariyanto26 November 2011 03.05 (UTC)[balas]
Maaf, sebelum mengambil suara, adakah yang bisa menunjukkan referensi (buku, makalah, hasil penelitian, syukur2 ada versi daringnya) yang menunjukkan bahwa bahasa Cirebon bagian dari bahasa Jawa (atau bukan bagian dari bahasa Jawa)? Saudara Pengguna:Reynan menyebut-nyebut tentang penelitian metode Guiter. Bisa disebutkan di mana penelitian ini dipublikasikan?. Gombang (bicara) 29 November 2011 12.05 (UTC)[balas]
assalamualaikum, Metode Guiter itu metode standar internasional yang digunakan untuk menentukan apakah suatu bahasa itu dialek atau bukan, perhitungan terakhir itu sekitar 2009 akhir tentang Bahasa Cirebon dan dipublikasikan di Pusat Bahasa - Balai Bahasa Bandung 19-20 februari 2010. berikut hasil hitungnya :
Perbedaan Bahasa Baku Cirebon dengan Bahasa Jawa dialek Yogya-solo mencapai 75%
Perbedaan Bahasa Baku Cirebon dengan Bahasa Jawa dialek Jawa Timuran (Surabaya) mencapai 76%
Perbedaan Bahasa Baku Cirebon dengan dialek Indramayu mencapai 30%
untuk menjadi sebuah Bahasa mandiri secara internasional dan mendapatkan predikat kolom terjemahan sendiri dan Iso bahasa Mandiri sebaiknya mengikuti aturan minimal perbedaan 80%. namun seperti yang saya jelaskan diatas, usulan saya hanya sebatas mengganti nama atau Banner "Bahasa Jawa Cirebon" dengan hanya "Bahasa Cirebon" saja. mengingat di Wikipedia Bahasa Melayu dialek Betawi hanya ditulis "Bahasa Betawi" saja. namun didalam pages bahasa cirebon tetap dibahas tentang Perdebatan ini. dan sudah saya tuliskan perdebatan para ahli bahasa tersebut.
demikian, untuk mendapatkan predikat terjemahan sendiri saya setujuitu harus menunggu Guiter hingga perhitungan terbaru yang juga mencantumkan Bahasa Cirebon baku dan dialeknya (Jawareh, Indramayu, Plered, Gegesik, Ciwaringin, Pakaleran dan Pamanukan) menunjukan angka minimal 80% perbedaan dengan Bahasa Jawa dialek Baku Yogya- Solo.
terimakasih, ususlannya hanya mengganti judul lho ya, bukan mendapatkan kolom terjamahan tersendiri.
“
lamun, ari basa cerbon bisa dapet kolom terjemahan dewekan mah syukur ^^, lamun beli bisa mah ya wis
Terima kasih saudara Ricky Pratama. Maksudnya di sini dipresentasikan ya, bukan dipublikasikan? Kalau seminar harusnya ada prosidingnya. Boleh ditulis peneliti dan judul makalahnya? Biar kalau ada yang mau memeriksa bisa dicari sendiri. Gombang (bicara) 29 November 2011 13.01 (UTC)[balas]
Penelitian Basa Cirebon, tahun rilis feb 2010, Peneliti dari Pusat Bahasa - Balai Bahasa Bandung. – komentar tanpa tanda tanganoleh223.255.231.11 (b • k).
Tidak setuju(Ricky Pratama (bicara) 26 November 2011 13.09 (UTC))mengingat adanya Kolom Bahasa Betawi yang hanya ditulis Bahasa Betawi dan bukannya "Bahasa Melayu dialek Betawi". namun tetap harus menyediakan kolom yang berisi tentang perdebatan Bahasa Cirebon sebagai dialek Bahasa Jawa atau Bahasa Mandiri, hingga perhitungan Metode Guiter terbaru selesai menunjukan 80% perbedaan(sekarang baru 75%).[balas]
Tidak setujuPer Naval Scene. вёӣйүӀіп※ 16.54, 30 November 2011 (WIB)
Tidak setuju Sesuai komentar Naval Scene. Seandainya suara terbanyak berasal dari golongan yang belum ahli di bidangnya, maksudnya tidak menekuninya, maka keputusan itu terasa "mentah". -- Adiputraबिचर -- 30 November 2011 15.33 (UTC)[balas]
Tidak setuju Hal seperti ini tidak seharusnya dilakukan pemungutan suara, karena bukan baik/buruk tetapi adalah benar/salah. Jadi, yang diperlukan adalah rujukan, referensi, dan adu argumentasi secara based on reference, seperti yang telah dikatakan Mas Ichas dan Pak Adiputra di atas. Salam. Albertus Aditya (bicara) 30 November 2011 16.06 (UTC)[balas]
wah, setelah panjang-panjang akhirnya di Veto? baiklah saya juga setuju bertanya pada yang ahli,namun ada baiknya tata cara di Wikipedia dalam hal ini dikaji ... agar tidak ada Vote atau pembicaraan yang tidak perlu.
untuk Sumber Rujukan silahkan datang ke Pusat Bahasa - Balai bahasa Bandung sebagai tempat keluarnya rujukan Perda Jawa Barat No. 5 tahun 2003 dan juga Lembaga Basa lan Sastra Cirebon serta Lembaga Basa lan sastra Indramayu (bisa tanya ke Pak Supali Kasim) mereka adalah peneliti dan penggiat untuk Bahasa Cirebon dan dialek Indramayuan, anda bisa mendapatkan data disana... termakasih. (Ricky Pratama (bicara) 3 Desember 2011 01.00 (UTC)) haduh, tobat![balas]
Keputusan:
Wikipedia Bahasa Indonesia akan menggunakan Bahasa Cirebon.
Saya ingin membuat tulisan dalam bidang musik, tapi saya bingung dengan padanan kata untuk istilah "beat" dan "measure" dari Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia?
Bagi yang mengetahui, mohon pencerahannya. Saya benar-benar membutuhkannya.
Geejhon (bicara) 10 Januari 2012 16.58 (UTC)[balas]