Wikipedia:Pedoman penyerapan istilah bahasa Jerman
Di Wikipedia Bahasa Indonesia, terdapat berbagai artikel dengan judul bahasa Jerman yang tidak bisa diterjemahkan begitu saja, misalnya Kristallnacht. Selain itu, terdapat pula nama-nama kota seperti Muenchen dan Koeln. Halaman ini memuat kebijakan penyerapan istilah tersebut di Wikipedia Bahasa Indonesia.
Kaidah umum
sunting- Istilah bahasa Jerman yang diserap secara mentah harus disesuaikan dengan ejaan dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak mengenal Umlaut (¨) dan Scharfes S (ß).
- Untuk huruf hidup dengan Umlaut, agar Umlautnya dihapus, dan setelah huruf hidup ditambahkan huruf e. Misalnya, München diubah menjadi Muenchen, Kärnten diubah menjadi Kaernten, Köln diubah menjadi Koeln.
- Setelah reformasi ejaan bahasa Jerman tahun 1996, ejaan ß sudah digantikan dengan ss. Maka dari itu, semua istilah yang mengandung huruf ß harus diganti dengan ss, misalnya Anschluß dipadankan menjadi Anschluss
- Sesuai dengan kaidah bahasa aslinya, semua kata benda dalam bahasa Jerman harus ditulis dengan huruf besar. Contoh: Gemeinschaft dan Gesellschaft alih-alih gemeinschaft dan gesellschaft, Grundnorm alih-alih grundnorm
Kaidah khusus
suntingNama lembaga
sunting- Nama-nama lembaga pada umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, misalnya Verfassungsgerichtshof Österreichisch diterjemahkan menjadi Mahkamah Konstitusi Austria; Bundesminister des Auswärtigen diterjemahkan menjadi Kementerian Luar Negeri Jerman
- Pengecualian diberikan kepada lembaga-lembaga bersejarah ataupun modern yang lebih dikenal dengan istilah bahasa Jermannya menurut sumber-sumber tepercaya. Sebagai contoh, Schutzstaffel tidak perlu diterjemahkan menjadi "Skuadron Pelindung" karena lebih dikenal dengan istilah Jermannya dalam literatur sejarah
Nama tempat
sunting- Nama tempat di wilayah yang berbahasa Jerman diserap sesuai dengan nama aslinya alih-alih nama dalam bahasa lain. Sebagai contoh, gunakan istilah Bayern alih-alih Bavaria, Sachsen alih-alih Saxony
- Pengecualian diberikan kepada nama tempat di wilayah berbahasa Jerman yang lebih dikenal dalam bahasa Indonesia dengan istilah Indonesianya, atau sudah diakui sebagai bentuk baku oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia. Contoh: Jerman alih-alih Deutschland, Wina alih-alih Wien atau Vienna
- Nama negara yang sudah bubar sebaiknya diterjemahkan, misalnya Kekaisaran Jerman alih-alih Deutsches Reich
- Sesuai dengan aturan umum, penggunaan Umlaut (¨) dan Scharfes S (ß) harus dihindari
Nama tokoh
sunting- Nama tempat di wilayah yang berbahasa Jerman diserap sesuai dengan nama aslinya alih-alih nama dalam bahasa lain. Sebagai contoh, gunakan istilah Friedrich yang Agung alih-alih Frederick yang Agung, Maria Theresia alih-alih Maria Theresa
- Sesuai dengan aturan umum, penggunaan Umlaut (¨) dan Scharfes S (ß) harus dihindari