Wikipedia:Evaluasi penghapusan/Andhika Putra Sudarman

Pengusul: JakaSaja (b • k • l) · Status:    Selesai

Salam pengurus Wikipedia Indonesia, Awalnya saya ingin membuat artikel Andhika Putra Sudarman, artikel lanjutan dari laman Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Indonesia. Ternyata artikel tersebut sudah ditulis sebelumnya, namun dihapus karena suatu alasan. Saya mengapresiasi kerja keras Pengurus Wikipedia Indonesia untuk menghapus tulisan yang tidak layak/vandalisme. Namun, Andhika merupakan tokoh muda yang inspiratif. Dia tidak hanya mapres UI saja, melainkan mapres tingkat nasional 2014.[1][2] Sepak terjang dan keberhasilannya banyak dimuat di surat kabar nasional tanah air.[3][4][5] Hal ini tentu akan relevan meningat Andhika P.S. merupakan tokoh muda inspiratif saat ini. Pembuatan profil Andhika juga patut dipertimbangkan karena prestasinya baru-baru ini yang mendapatkan penghargaan Harvard National Model United Nations.[6][7] Penghargaan ini adalah sebuah langkah besar dalam dunia simulasi sidang PBB di tanah air Indonesia dan telah menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnnya untuk terus berkompetisi di tingkat internasional.[8] Tentunya penambahan artikel-artikel biografi tokoh muda yang inspiratif menurut saya sangat layak dijadikan artikel Wikipedia Indonesia sebagai eksiklopedia populer. Saya akan senang jika pengurus Wikipedia Indonesia meninjau ulang penghapusan artikel tersebut. Terima kasih sebelumnya.

Referensi

sunting

JakaSaja (bicara) 17 Maret 2015 07.22 (UTC)[balas]

  Setuju dihapus. Agar lebih jelas, pengusul dapat membaca beberapa pedoman berikut ini: Wikipedia:Kelayakan artikel/Tokoh, Wikipedia:vanitas, Wikipedia:konflik kepentingan, Wikipedia:spam, Wikipedia:iklan, Wikipedia:kelayakan, Wikipedia:Wikipedia bukanlah, Wikipedia:Artikel pertama Anda
Delapan point yang saya sampaikan ini sangat penting untuk kita jadikan dasar dalam penulisan sebuah artikel, sehingga artikel yang kita rintis memenuhi kriteria kelayakan. Semakin pengusul memaksakan pengembalian artikel terhapus, maka semakin kentara pula ambisi yang akhirnya berlawanan dengan pedoman tentang konflik kepentingan dan vanitas. Demikian alasan saya, semoga dapat dimengerti dengan lega hati. Terimakasih. Salam. Andriana Suke (bicara) {{gnt:Waktuttd|+7|WIB}}15 April 2015, jam 21:14 WIB